Sejumlah warga ikut mengantre pembagian daging kurban di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Meski tak membawa kupon penukaran, mereka tetap antre berjam-jam demi harapan bisa makan daging.
Salah satunya Mulyanto (50) warga Tanjung Mas. Dia bersama keluarganya sampai di MAJT sekitar pukul 11.00 WIB. Dia mengaku hanya saat hari raya Idul Adha bisa memakan daging.
"Barengan mungkin ada enam (tetangga) sama anak," katanya saat ditemui di MAJT, Gayamsari, Semarang, Senin (11/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir setiap tahun ia ikut antre untuk mendapatkan daging gratis. Dalam sehari, dia bisa antre di beberapa tempat dan mendapat sejumlah kantong daging.
"Tadi di Sultan Agung katanya besok, kalau kemarin sudah banyak, ke sana ke sini udah banyak. Kalau kemarin mungkin empat (kantong daging)," katanya.
Daging merupakan makanan mewah untuk dirinya dan keluarganya. Sehari-hari dia hampir tak pernah memakan daging.
"Setahun sekali makannya sate. Mau beli itu sayang, mahal," ujarnya.
![]() |
Dia tak sendiri, ada puluhan warga lain yang ikut antre saat pembagian daging di Masjid Agung Jateng ini. Baik anak-anak hingga lansia menunggu di sekitar tempat daging itu dipotong.
Pihak MAJT sendiri sebenarnya hanya mendistribusikan daging untuk orang-orang yang sudah didata sebelumnya. Ada 2.500 kantong daging yang semuanya sudah didata.
"Sebenarnya kalau dia tidak mendapat undangan perwakilan gitu nggak dapat, tapi ya melalui pertimbangan kemanusiaan jadi kita kasih. Beberapa gitu ada yang meminta langsung pada akhirnya kita kasih tapi belakangan," kata Ketua Panitia Idul Adha MAJT Nur Khoirin saat ditemui di lokasi.
Pembagian daging kurban untuk warga yang menunggu itu akhirnya dilakukan sekitar pukul 15.30 WIB. Warga sempat berebut untuk masuk ke tempat pembagian.
Petugas yang didampingi TNI dan polisi akhirnya bisa menertibkan warga untuk membuat antrean. Warga yang sudah mengambil daging pun ditandai dengan tinta agar tidak mengambil kembali.
(rih/mbr)