Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengungkap data sementara Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak di wilayahnya. Tercatat ada 264 hewan ternak (sapi, kambing, dan babi) di Jateng yang positif PMK.
"Sampai dengan perkembangan terakhir hewan yang suspek itu kita hitung 8.410, itu data tertanggal 5 Juni kemarin. Lalu ada 264 yang positif," katanya di Semarang, Senin (6/6/2022).
Kemudian, hewan ternak yang telah tertangani jumlahnya mencapai 8.246 hewan. Sebanyak 725 di antaranya membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang diobati ada 8.246, yang membaik 725, yang sakit 5.925 yang dipotong 71, yang mati ada 77," lanjutnya.
Jumlah tersebut, kata Ganjar, masih lebih rendah jika dibanding daerah-daerah lain. Di Jawa Timur, NTB, dan Aceh, jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK disebut sudah di atas 10 ribu ekor.
"Ini ternak terduga suspek dari beberapa daerah kita komunikasi juga dengan Jawa Timur. Kita juga lihat data di Aceh, di NTB itu, ternyata tinggi-tinggi dan kita posisinya di bawah 10 ribu ya, ada 8 ribuan," jelasnya.
Data itu merupakan data dari seluruh kota/kabupaten di Jateng. Sementara wilayah yang dinyatakan masih bebas PMK hanya tiga daerah.
"Dan daerah yang sampai saat ini masih bebas ada Purworejo, Kota Magelang, dan Kota Solo," kata Ganjar.
Kini, pihaknya sudah membuka posko untuk mengamankan hewan ternak. Posko itu, dibuat diberbagai daerah agar mudah diakses oleh peternak.
"Ini saya minta agar diimplementasikan sampai ke tempat yang mudah dijangkau termasuk nomor WA, jadi kalau ada persoalan bisa ke 082111087606, ini biar disebarkan," katanya.
Selain itu, Pemprov Jateng juga membuat komunitas Bolo Ternak yang nantinya akan mendampingi peternak di berbagai daerah. Komunitas itu, juga akan bekerja sama perguruan tinggi untuk melakukan pendampingan.
"Sekarang yang ada kita minta lapor dan kita terjunin tim kita kasih obat desinfektan. Kita coba atur lalu lintasnya, jadi obat sedang kita siapkan, vaksin mungkin pertengahan bulan ini jadi dari kementerian dan kami udah lapor beberapa kali dengan pak menteri dan dukung penuh untuk itu," pungkas Ganjar.
(sip/ams)