Kasus ternak sapi terjangkit PMK masih menghantui warga Bojonegoro. Sedikitnya 538 ekor sapi hingga saat ini masih dinyatakan suspek PMK.
"Sampai dengan kemarin tanggal 21 Januari ada 538 ekor sapi yang suspek PMK," tutur Kepala Dinas Peternakan Bojonegoro Catur Rahayu K kepada detikJatim, Kamis (23/1/2025)
Akibat masih tingginya angka sapi yang terjangkit PMK, hari ini pasar besar hewan di Balen yang biasanya buka akhirnya ditutup sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ya pasar hewan saat ini kota tutup sementara hingga tanggal 4 februari nanti. Jika nanti masih juga tinggi hewan yang sakit, maka kita ajukan lagi ke bupati untuk diperpanjang penutupan ini tentunya dengan melalui kajian dan evaluasi," tutur Rahayu di pasar Hewan Balen.
Meski terbilang sangat tinggi jumlah sapi yang sakit, namun dinas peternakan menuturkan jika yang mati hanya 19 ekor sapi.
"Yang mati 19 ekor dan yang mulai sembuh ada 101 ekor," tutur Kadis Peternakan catur Rahayu.
Berbagai upaya pencegahan dilakukan agar virus PMK tidak semakin menular. Pihaknya juga mengaku telah melakukan berbagai upaya mulai dari penyekatan di jalur antar kabupaten, penyemprotan disinfektan, hingga pemberian obat vaksin kepada pemilik ternak sesuai dengan jumlah obat bantuan dari pemerintah pusat.
"Ada sebagian yang kita vaksin, sesuai dengan jumlah bantuan obat vaksinnya," kata Rahayu.
Penutupan pasar hewan Sementara pagi tadi, juga di dampingi oleh pihak polisi dan Koramil serta beberapa mantri ternak. Beberapa penjual dan konsumen sapi juga sempat kaget karena tidak tahu kalau pasar hewan ditutup sementara.
(abq/iwd)