Wabah PMK Kembali Menjangkiti Hewan Ternak di Kota Batu

Wabah PMK Kembali Menjangkiti Hewan Ternak di Kota Batu

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 03 Jan 2025 03:30 WIB
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai (Foto: File)
Kota Batu -

Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menyangkit hewan ternak sapi di Kota Batu. Hewan ternak yang terjangkit PMK ditemukan di Desa Pesanggrahan dan Pendem.

Berdasarkan temuan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu baru-baru ini ada 3 kasus PMK yang ditemukan.

Melalui temuan tersebut, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai tengah melakukan persiapan sebagai upaya antisipasi penanganan penyebaran wabah PMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu langkah yang akan diambil dalam waktu dekat melalui vaksinasi hewan ternak di wilayah Kota Batu. Pihaknya berencana melakukan pengadaan vaksin PMK.

"Saya sudah komunikasi dengan Sekda, karena ini adalah masalah yang signifikan. Kota Batu adalah salah satu kota penghasil susu sapi dan peternakannya cukup tinggi," kata Aries, Kamis (2/1/2025).

ADVERTISEMENT

"Kami akan coba dengan BTT (Belanja Tidak Terduga) supaya kami bisa mendatangkan vaksin. Tentu, ini kita lakukan dengan pendampingan Kejari sebagai pengawas," sambungnya.

Ia menyampaikan, dalam penanganan wabah PMK di Kota Batu sebelumnya di-cover oleh Pemerintah Pusat maupun Pemprov Jatim. Sedangkan pada tahun 2025, Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim tidak menganggarkan alokasi untuk penanganan PMK.

"Masalah ini tidak boleh dibiarkan lama, harus cepat ditangani agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat," ujar Aries.

Sementara itu, Kepala Distan-KP Kota Batu Heru Yulianto menambahkan, penanganan wabah PMK saat ini sedang dalam pembahasan. Pihaknya kini juga tengah melakukan pendataan untuk memastikan kebutuhan vaksin PMK.

"Mulai 2022-Mei 2024 itu dicover APBN. Mulai vaksin, obat-obatan, biaya operasional. Tetapi sekarang tidak ada. Makannya dari pemerintah daerah saat ini sedang kita bahas apakah akan menggunakan BTT atau seperti apa," imbuhnya.

Ia menyampaikan, populasi hewan ternak berpotensi terjangkit PMK di Kota Batu cukup tinggi. Di mana berdasarkan data Distan-KP terdapat 2.535 sapi potong, 8.535 sapi perah, 8.832 kambing, 7.190 domba dan 190 Babi.

"Oleh karena itu, saat ini kita bahas dan lakukan pendataan secepatnya karena penyebaran PMK ini kan seperti COVID-19 melalui udara dan sangat cepat," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads