Sebuah arca batu berbentuk nandi atau sapi yang sudah rusak ditemukan warga Klaten, Jawa Tengah. Selain nandi, terdapat satu lempeng batu bertakik.
Pantauan detikJateng arca nandi itu sudah tidak memiliki kepala dan rusak di bagian punggung. Namun arca dengan panjang sekitar 80 sentimeter itu masih utuh di bagian kaki.
Arca itu terbuat dari batu andesit cukup halus. Uniknya meski rusak, arca tersebut tidak berlumut. Begitu juga dengan batu lempeng bertakik menyerupai batu luar candi yang kondisinya cukup baik dengan ukuran 80x20 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Painem (42) warga Desa Jeblog menceritakan arca itu dulunya di pekarangan timur rumahnya dekat sumur. Arca ditemukan dalam kondisi sudah tertimbun tanah.
"Dulu sudah terpendam di dekat sumur tapi diambil suami saya ( Waluyo). Ya cuma dua itu," tutur Painem saat ditemui detikJateng di rumahnya, Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom, Klaten, Sabtu (19/2/2022).
Painem menyebut selain dua batu itu, pernah ada batu berbentuk lumpang atau kotak bulat berlubang. Namun, kini lumpang batu itu sudah tidak lagi.
"Dulu ada lumpang-lumpang di sini tapi sudah hilang. Untuk apa kita juga tidak tahu gunanya," kata Painem.
![]() |
Menurut Painem, keberadaan dua batu itu sudah dicek perangkat desa beberapa waktu lalu. Namun tidak ada yang tahu asal muasal lumpang tersebut.
"Tidak tahu darimana, sejak dulu ya terpendam di situ dekat sumur Pamsimas lalu belum lama ini dinaikkan suami saya. Kalau batu bata tidak ada di sekitarnya," sebut Painem.
Kata kadus soal temuan arca
Kadus 1 Desa Jeblog, Suwandani menambahkan di Dusun Gondang hanya ditemukan arca sapi dan batu itu. Selain itu ada dua yoni tapi lokasinya tidak berdekatan dengan penemuan arca sapi atau arca nandi itu.
"Ya hanya arca sapi itu dan batu. Kalau batu Yoni ada dua tapi beda lokasi," terang Suwandani kepada detikJateng.
Suwandani menyebut desanya berbatasan dengan Desa Ponggok. Di dekat Umbul Ponggok dulunya juga ditemukan bebatuan kuno dan arca sapi besar.
"Di dekat umbul dulu ada arca sapi yang besar. Tapi sekarang kemana tidak tahu karena sudah jadi rumah penduduk semua," lanjut Suwandani.
Terpisah, Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Yuli Budi Susilowati menjelaskan dua benda itu sudah dicek datanya. Namun kedua benda tersebut belum masuk database cagar budaya.
"Belum masuk data base kita sebab belum diverifikasi. Segera kita cek," ucap Yuli kepada detikJateng.
(ams/aku)