Hasil survei Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo menyebut masyarakat merasa puas dengan kepemimpinan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selama setahun ini. Gibran juga disebut tegas dalam memimpin.
"Dalam survei 65,8 persen masyarakat menyebut Gibran tegas terhadap aparat pemerintah yang bermasalah. Tegas ini bisa dimaknai galak oleh mereka yang bermasalah," ucap Suwardi, Jumat (18/2) kemarin.
Lalu aksi apa saja yang sudah dilakukan Gibran selama setahun ini? Berikut beberapa faktanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pecat sopir bus BST nakal
Setidaknya ada dua orang yang dipecat Gibran. Keduanya adalah sopir bus Batik Solo Trans (BST).
Satu orang dipecat karena melanggar prosedur lalu lintas hingga menyerempet KA Batara Kresna. Satu lainnya diduga terkait pelecehan terhadap penumpang wanita yang viral beberapa waktu lalu. Sopir BST itu viral lantaran minta foto cantik penumpangnya.
"Sudah (datangi kantor BST) kemarin, hasilnya sudah keluar, sopirnya dipecat," tegas Gibran usai menghadiri apel kesiapan Operasi Lilin Candi di Mapolresta Solo, Kamis (23/12/2021).
Sebelumnya sempat viral pula sopir BST melanggar marka hingga merapat ke kanan jalan. Namun sopir tersebut hanya dikenai surat peringatan (SP) 1.
Parkir mobil dinas
Sepanjang menjabat, setidaknya Gibran sudah empat kali melakukan aksi parkir mobil dinas. Aksi ini dilakukan karena dia menemukan adanya dugaan pelanggaran.
Pertama, dia meninggalkan mobil di Kelurahan Gajahan saat terjadi dugaan pungli. Kedua yakni di Kampung Kenteng, Mojo, saat terjadi dugaan perusakan makam oleh anak-anak.
Kemudian yang ketiga ialah saat dia mendapatkan informasi adanya sekolah yang nekat menggelar pelajaran tatap muka (PTM) meski dilarang. Keempat yakni saat Gibran mengecek PTM di SDN Nusukan dan menemukan guru dan petugas sekolah tidak bermasker.
Copot Lurah Gajahan
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu juga pernah mencopot Lurah Gajahan atas dugaan pungli. Gibran juga sempat memarkir mobil dinasnya di Kelurahan Gajahan.
ASN yang bersangkutan tidak dipecat. Namun oknum tersebut dimutasi ke posisi lain.
"Tertulis jelas (penarikan dana) shodaqoh, zakat, fitrah itu salah makanya ini langsung kita bebas tugaskan. Nggak mau lama-lama, sudah sangat bikin warga kurang nyaman," ujar Gibran saat itu.
(aku/ams)