Mitos Keris Setan Kober di Gedung Sirara Denok Keraton Kasepuhan

Kota Cirebon

Mitos Keris Setan Kober di Gedung Sirara Denok Keraton Kasepuhan

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Selasa, 23 Jan 2024 10:30 WIB
Gedung Sirara Denok Keraton Kasepuhan Cirebon.
Gedung Sirara Denok Keraton Kasepuhan Cirebon. Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar
cirebon -

Gedung Sirara Denok dulunya digunakan sebagai tempat penyimpanan pusaka dari Kesultanan Cirebon. Dibangun pada abad ke-14 yang bersamaan dengan dibangunnya Keraton Pakungwati. Hingga hari ini masih terlihat sisa reruntuhan bangunan dari Gedung Sirara Denok.

Jika dilihat sekilas gedung Sirara Denok lekat dengan bangunan arsitektur Tiongkok. Pada saat masih digunakan sebagai penyimpanan benda pusaka, gedung Sirara Denok merupakan bangunan yang sangat indah dan memiliki sistem perairan seperti Goa Sunyaragi.

Menurut Kepala Bagian Informasi dan Pariwisata Keraton Kasepuhan Iman Sugiman, yang terlihat sekarang merupakan bagian kecil dari gedung Sirara Denok. Karena dulunya gedung Sirara Denok merupakan gedung yang luas. Namun pada saat ditemukan hanya bagian atasnya yang dipugar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masanya, gedung Sirara Denok memang menyimpan banyak sekali benda pusaka termasuk benda yang memiliki kesaktian tertentu. "Mitosnya banyak seperti keris yang bisa mengisap emas dan darah," kata Iman Senin (22/1/2024).

Ada beberapa keris yang pernah disimpan di Gedung Sirara Denok. Konon, sejumlah keris itu memiliki kesaktian, seperti Keris Nagarunting, Keris Setan Kober dan Keris Kantanaga.

ADVERTISEMENT

Ada satu kisah menarik dari Gedung Sirara Denok. Konon, gedung tersebut erat kaitanya dengan dua keris sakti di Jawa, yang bernama Keris Setan Kober dan Keris Nagarunting sebuah keris sakti yang haus akan darah manusia peninggalan Prabu Siliwangi.

Diceritakannya, ada seorang pemuda dari Indramayu yang bernama Sutajaya. Ia sengaja datang ke Cirebon untuk menjadi prajurit, sesampai di Kesultanan Cirebon. Ia ditugaskan untuk menjaga gedung penyimpan benda pusaka Sirara Denok.

Pada saat berjaga Sutajaya malah ketiduran. Konon diantara para prajurit yang lain ada sebuah kepercayaan barangsiapa yang ketiduran pada saat menjaga gedung Sirara Denok maka ia akan mati. Karena di gedung tersebut tersimpan sebuah keris Nagarunting yang dapat mengisap darah manusia.

Akhirnya melihat Sutayaja yang tertidur, prajurit lain membawa tubuh Sutajaya untuk dimakamkan. Namun ketika akan dikuburkan Sutajaya malah bangun dan berontak. Melihat hal tersebut para prajurit keheranan dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada sultan. Dan, ternyata ketika dilihat di pinggang Sutajaya terdapat sebuah keris sakit yang bernama Keris Setan Kober.

Keris Setan Kober merupakan salah satu keris sakti yang ada di Jawa. Sutajaya mendapatkan keris tersebut dari bapaknya Ki Jebug Arum dari Majapahit yang dulu bertugas untuk menjaga di Bandar Cimanuk Indramayu. Konon keris Setan Kober itulah yang menyelamatkan Sutajaya dari kematian pada saat menjaga gedung Sirara Denok.

Setelah kejadian tersebut Sutaja diangkat menjadi prajurit tingkat atas yang ikut berperang melawan Kerajaan Galuh. Atas jasa-jasanya, Sutajaya diberikan sebidang tanah sebelah Timur Cirebon. Sekarang tanah tersebut dikenal dengan daerah Gebang.

Iman sendiri tidak heran dengan adanya cerita mistis tentang benda-benda seperti keris yang pernah disimpan di gedung Sirara Denok. "Memang biasanya keris yang punya namanya itu keris sakti, maka yang pegang pun para petinggi-petinggi kerajaan," pungkas Iman.

Sekarang beberapa keris sakti seperti keris cabang milik Pangeran Cakrabuana dan keris Kantanaga masih disimpan di ruangan khusus di rumah sultan dan yang mengetahuinya hanya internal keluarga Keraton Kasepuhan saja.

(sud/sud)


Hide Ads