Hak Istri yang Wajib Diberikan saat Ijab Kabul, Ini Dalil tentang Mahar

Hak Istri yang Wajib Diberikan saat Ijab Kabul, Ini Dalil tentang Mahar

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 26 Feb 2023 15:30 WIB
Ilustrasi menikah pernikahan pengantin
Ilustrasi pernikahan dan mahar bagi istri Foto: Getty Images/iStockphoto/Kostyazar
Jakarta -

Salah satu hak istri yang harus segera dipenuhi oleh suami ketika melaksanakan ijab kabul yakni mahar. Mahar wajib diberikan oleh suami kepada istrinya.

Dalam Islam, ada anjuran untuk menikah. Dalilnya dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits. Menikah dan membina rumah tangga bahkan dikategorikan sebagai sebuah ibadah.

Selain perlindungan dan nafkah lahir batin dalam rumah tangga, ada beberapa hal lain yang menjadi hak istri. Salah satunya yakni mahar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Mahar Service Dalam Pernikahan Islam oleh Muhammad Karim HS. MH dan Dr. Nurhadi, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H., M.Sy., MH., M.Pd. dijelaskan bahwa mahar ialah suatu kepemilikan yang khusus diberikan kepada wanita sebagai ungkapan untuk menghargainya, dan sebagai simbol untuk memuliakan serta membahagiakannya.

Di Indonesia, mahar juga kerap disebut sebagai maskawin. Mahar merupakan suatu pemberian yang wajib bagi suami kepada istri sebagai bentuk ketulusan hati suami mencintai istrinya agar timbul rasa cinta kasih dan sayang antara keduanya.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, mahar hendaknya berupa sesuatu yang memiliki banyak manfaat untuk istri. Bentuk mahar bisa beragam dan tidak terbatas hanya pada harta semata. Mahar bisa berupa uang, perhiasan atau bahkan hafalan surat dalam Al-Qur'an.

Dalil Al-Qur'an tentang Mahar Pernikahan

Mahar dibahas secara jelas dalam Al-Qur'an dan hadits.

1. Surat An-Nisa Ayat 4

وََؑاΨͺُوا۟ Ω±Ω„Ω†Ω‘ΩΨ³ΩŽΨ§Ω“Ψ‘ΩŽ Ψ΅ΩŽΨ―ΩΩ‚ΩŽΩ°ΨͺΩΩ‡ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ω†ΩΨ­Ω’Ω„ΩŽΨ©Ω‹ ۚ فَΨ₯ِن Ψ·ΩΨ¨Ω’Ω†ΩŽ Ω„ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΨΉΩŽΩ† Ψ΄ΩŽΩ‰Ω’Ψ‘Ω مِّنْهُ Ω†ΩŽΩΩ’Ψ³Ω‹Ψ§ ΩΩŽΩƒΩΩ„ΩΩˆΩ‡Ω Ω‡ΩŽΩ†ΩΩŠΩ“Ω€Ω”Ω‹Ψ§ Ω…Ω‘ΩŽΨ±ΩΩŠΩ“Ω€Ω”Ω‹Ψ§

Arab-Latin: Wa ātun-nisā`a αΉ£aduqātihinna niαΈ₯lah, fa in αΉ­ibna lakum 'an syai`im min-hu nafsan fa kulα»₯hu hanΔ«`am marΔ«`ā

Artinya: Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.

2. Surat An-Nisa Ayat 24

۞ ΩˆΩŽΩ±Ω„Ω’Ω…ΩΨ­Ω’Ψ΅ΩŽΩ†ΩŽΩ°Ψͺُ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ω±Ω„Ω†Ω‘ΩΨ³ΩŽΨ§Ω“Ψ‘Ω Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ω…ΩŽΨ§ Ω…ΩŽΩ„ΩŽΩƒΩŽΨͺΩ’ Ψ£ΩŽΩŠΩ’Ω…ΩŽΩ°Ω†ΩΩƒΩΩ…Ω’ Ϋ– كِΨͺَٰبَ Ω±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ ۚ ΩˆΩŽΨ£ΩΨ­ΩΩ„Ω‘ΩŽ Ω„ΩŽΩƒΩΩ… Ω…Ω‘ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΨ±ΩŽΨ§Ω“Ψ‘ΩŽ Ψ°ΩŽΩ°Ω„ΩΩƒΩΩ…Ω’ Ψ£ΩŽΩ† ΨͺΩŽΨ¨Ω’Ψͺَغُوا۟ Ψ¨ΩΨ£ΩŽΩ…Ω’ΩˆΩŽΩ°Ω„ΩΩƒΩΩ… Ω…Ω‘ΩΨ­Ω’Ψ΅ΩΩ†ΩΩŠΩ†ΩŽ ΨΊΩŽΩŠΩ’Ψ±ΩŽ Ω…ΩΨ³ΩŽΩ°ΩΩΨ­ΩΩŠΩ†ΩŽ ۚ ΩΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ω±Ψ³Ω’ΨͺΩŽΩ…Ω’ΨͺΩŽΨΉΩ’Ψͺُم بِهِۦ Ω…ΩΩ†Ω’Ω‡ΩΩ†Ω‘ΩŽ ΩΩŽΩ€Ω”ΩŽΨ§ΨͺΩΩˆΩ‡ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ£ΩΨ¬ΩΩˆΨ±ΩŽΩ‡ΩΩ†Ω‘ΩŽ ΩΩŽΨ±ΩΩŠΨΆΩŽΨ©Ω‹ ۚ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ Ψ¬ΩΩ†ΩŽΨ§Ψ­ΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ ΩΩΩŠΩ…ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΨ±ΩŽΩ°ΨΆΩŽΩŠΩ’Ψͺُم بِهِۦ مِنے Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―Ω Ω±Ω„Ω’ΩΩŽΨ±ΩΩŠΨΆΩŽΨ©Ω ۚ Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ω±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩΩŠΩ…Ω‹Ψ§ Ψ­ΩŽΩƒΩΩŠΩ…Ω‹Ψ§

Arab-Latin: Wal-muαΈ₯αΉ£anātu minan-nisā`i illā mā malakat aimānukum, kitāballāhi 'alaikum, wa uαΈ₯illa lakum mā warā`a żālikum an tabtagα»₯ bi`amwālikum muαΈ₯αΉ£inΔ«na gaira musāfiαΈ₯Δ«n, fa mastamta'tum bihΔ« min-hunna fa ātα»₯hunna ujα»₯rahunna farīḍah, wa lā junāαΈ₯a 'alaikum fΔ«mā tarāḍaitum bihΔ« mim ba'dil-farīḍah, innallāha kāna 'alΔ«man αΈ₯akΔ«mā

Artinya: Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

3. Surat Al-Baqarah Ayat 237

وَΨ₯ِن Ψ·ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‚Ω’ΨͺΩΩ…ΩΩˆΩ‡ΩΩ†Ω‘ΩŽ مِن Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„Ω Ψ£ΩŽΩ† ΨͺΩŽΩ…ΩŽΨ³Ω‘ΩΩˆΩ‡ΩΩ†Ω‘ΩŽ ΩˆΩŽΩ‚ΩŽΨ―Ω’ ΩΩŽΨ±ΩŽΨΆΩ’Ψͺُمْ Ω„ΩŽΩ‡ΩΩ†Ω‘ΩŽ ΩΩŽΨ±ΩΩŠΨΆΩŽΨ©Ω‹ ΩΩŽΩ†ΩΨ΅Ω’ΩΩ Ω…ΩŽΨ§ ΩΩŽΨ±ΩŽΨΆΩ’Ψͺُمْ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§Ω“ Ψ£ΩŽΩ† ΩŠΩŽΨΉΩ’ΩΩΩˆΩ†ΩŽ Ψ£ΩŽΩˆΩ’ ΩŠΩŽΨΉΩ’ΩΩΩˆΩŽΨ§ΫŸ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩ‰ Ψ¨ΩΩŠΩŽΨ―ΩΩ‡ΩΫ¦ ΨΉΩΩ‚Ω’Ψ―ΩŽΨ©Ω Ω±Ω„Ω†Ω‘ΩΩƒΩŽΨ§Ψ­Ω ۚ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ† ΨͺΩŽΨΉΩ’ΩΩΩˆΩ“Ψ§ΫŸ Ψ£ΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ¨Ω لِلΨͺΩ‘ΩŽΩ‚Ω’ΩˆΩŽΩ‰Ω° ۚ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ†Ψ³ΩŽΩˆΩΨ§ΫŸ Ω±Ω„Ω’ΩΩŽΨΆΩ’Ω„ΩŽ Ψ¨ΩŽΩŠΩ’Ω†ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ۚ Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ω±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽ Ψ¨ΩΩ…ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΨΉΩ’Ω…ΩŽΩ„ΩΩˆΩ†ΩŽ بَءِيرٌ

Arab-Latin: Wa in αΉ­allaqtumα»₯hunna ming qabli an tamassα»₯hunna wa qad faraḍtum lahunna farīḍatan fa niαΉ£fu mā faraḍtum illā ay ya'fα»₯na au ya'fuwallaΕΌΔ« biyadihΔ« 'uqdatun-nikāαΈ₯, wa an ta'fΕ« aqrabu lit-taqwā, wa lā tansawul-faḍla bainakum, innallāha bimā ta'malα»₯na baαΉ£Δ«r

Artinya: Jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah, dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan.

4. Hadits Rasulullah SAW

Rasulullah SAW pernah mengatakan, "Sebaik-baik wanita ialah yang paling murah maharnya." (HR. Ahmad, ibnu Hibban, Hakim & Baihaqi).

Demikian kedudukan mahar sebagai hak istri yang wajib diberikan ketika ijab kabul. Meskipun tidak ada aturan terkait jumlah mahar, seorang suami hendaknya menyiapkan mahar terbaik untuk istri tercinta.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads