Salah satu hak istri yang harus segera dipenuhi oleh suami ketika melaksanakan ijab kabul yakni mahar. Mahar wajib diberikan oleh suami kepada istrinya.
Dalam Islam, ada anjuran untuk menikah. Dalilnya dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits. Menikah dan membina rumah tangga bahkan dikategorikan sebagai sebuah ibadah.
Selain perlindungan dan nafkah lahir batin dalam rumah tangga, ada beberapa hal lain yang menjadi hak istri. Salah satunya yakni mahar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip buku Mahar Service Dalam Pernikahan Islam oleh Muhammad Karim HS. MH dan Dr. Nurhadi, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H., M.Sy., MH., M.Pd. dijelaskan bahwa mahar ialah suatu kepemilikan yang khusus diberikan kepada wanita sebagai ungkapan untuk menghargainya, dan sebagai simbol untuk memuliakan serta membahagiakannya.
Di Indonesia, mahar juga kerap disebut sebagai maskawin. Mahar merupakan suatu pemberian yang wajib bagi suami kepada istri sebagai bentuk ketulusan hati suami mencintai istrinya agar timbul rasa cinta kasih dan sayang antara keduanya.
Di samping itu, mahar hendaknya berupa sesuatu yang memiliki banyak manfaat untuk istri. Bentuk mahar bisa beragam dan tidak terbatas hanya pada harta semata. Mahar bisa berupa uang, perhiasan atau bahkan hafalan surat dalam Al-Qur'an.
Dalil Al-Qur'an tentang Mahar Pernikahan
Mahar dibahas secara jelas dalam Al-Qur'an dan hadits.
1. Surat An-Nisa Ayat 4
ΩΩΨ‘ΩΨ§ΨͺΩΩΨ§Ϋ Ω±ΩΩΩΩΨ³ΩΨ§ΩΨ‘Ω Ψ΅ΩΨ―ΩΩΩΩ°ΨͺΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨΩΩΩΨ©Ω Ϋ ΩΩΨ₯ΩΩ Ψ·ΩΨ¨ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ‘Ω Ω ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ³ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΩΨ±ΩΩΩΩΩΩΨ§
Arab-Latin: Wa Δtun-nisΔ`a αΉ£aduqΔtihinna niαΈ₯lah, fa in αΉibna lakum 'an syai`im min-hu nafsan fa kulα»₯hu hanΔ«`am marΔ«`Δ
Artinya: Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.
2. Surat An-Nisa Ayat 24
Ϋ ΩΩΩ±ΩΩΩ ΩΨΩΨ΅ΩΩΩΩ°ΨͺΩ Ω ΩΩΩ Ω±ΩΩΩΩΨ³ΩΨ§ΩΨ‘Ω Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΨ§ Ω ΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ£ΩΩΩΩ ΩΩ°ΩΩΩΩΩ Ω Ϋ ΩΩΨͺΩΩ°Ψ¨Ω Ω±ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ϋ ΩΩΨ£ΩΨΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΨ§ΩΨ‘Ω Ψ°ΩΩ°ΩΩΩΩΩ Ω Ψ£ΩΩ ΨͺΩΨ¨ΩΨͺΩΨΊΩΩΨ§Ϋ Ψ¨ΩΨ£ΩΩ ΩΩΩΩ°ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨΩΨ΅ΩΩΩΩΩΩ ΨΊΩΩΩΨ±Ω Ω ΩΨ³ΩΩ°ΩΩΨΩΩΩΩ Ϋ ΩΩΩ ΩΨ§ Ω±Ψ³ΩΨͺΩΩ ΩΨͺΩΨΉΩΨͺΩΩ Ψ¨ΩΩΩΫ¦ Ω ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΨ§ΨͺΩΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨ¬ΩΩΨ±ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΨΆΩΨ©Ω Ϋ ΩΩΩΩΨ§ Ψ¬ΩΩΩΨ§ΨΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩ ΩΨ§ ΨͺΩΨ±ΩΩ°ΨΆΩΩΩΨͺΩΩ Ψ¨ΩΩΩΫ¦ Ω ΩΩΫ’ Ψ¨ΩΨΉΩΨ―Ω Ω±ΩΩΩΩΨ±ΩΩΨΆΩΨ©Ω Ϋ Ψ₯ΩΩΩΩ Ω±ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩ ΩΨ§ ΨΩΩΩΩΩ ΩΨ§
Arab-Latin: Wal-muαΈ₯αΉ£anΔtu minan-nisΔ`i illΔ mΔ malakat aimΔnukum, kitΔballΔhi 'alaikum, wa uαΈ₯illa lakum mΔ warΔ`a ΕΌΔlikum an tabtagα»₯ bi`amwΔlikum muαΈ₯αΉ£inΔ«na gaira musΔfiαΈ₯Δ«n, fa mastamta'tum bihΔ« min-hunna fa Δtα»₯hunna ujα»₯rahunna farΔ«αΈah, wa lΔ junΔαΈ₯a 'alaikum fΔ«mΔ tarΔαΈaitum bihΔ« mim ba'dil-farΔ«αΈah, innallΔha kΔna 'alΔ«man αΈ₯akΔ«mΔ
Artinya: Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
3. Surat Al-Baqarah Ayat 237
ΩΩΨ₯ΩΩ Ψ·ΩΩΩΩΩΩΨͺΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ£ΩΩ ΨͺΩΩ ΩΨ³ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ―Ω ΩΩΨ±ΩΨΆΩΨͺΩΩ Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΨΆΩΨ©Ω ΩΩΩΩΨ΅ΩΩΩ Ω ΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΨΆΩΨͺΩΩ Ω Ψ₯ΩΩΩΩΨ§Ω Ψ£ΩΩ ΩΩΨΉΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩ ΩΩΨΉΩΩΩΩΩΨ§Ϋ Ω±ΩΩΩΨ°ΩΩ Ψ¨ΩΩΩΨ―ΩΩΩΫ¦ ΨΉΩΩΩΨ―ΩΨ©Ω Ω±ΩΩΩΩΩΩΨ§ΨΩ Ϋ ΩΩΨ£ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΩΩΩΩΨ§Ϋ Ψ£ΩΩΩΨ±ΩΨ¨Ω ΩΩΩΨͺΩΩΩΩΩΩΩΩ° Ϋ ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩΨ³ΩΩΩΨ§Ϋ Ω±ΩΩΩΩΨΆΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ϋ Ψ₯ΩΩΩΩ Ω±ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩ ΩΨ§ ΨͺΩΨΉΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΨ΅ΩΩΨ±Ω
Arab-Latin: Wa in αΉallaqtumα»₯hunna ming qabli an tamassα»₯hunna wa qad faraαΈtum lahunna farΔ«αΈatan fa niαΉ£fu mΔ faraαΈtum illΔ ay ya'fα»₯na au ya'fuwallaΕΌΔ« biyadihΔ« 'uqdatun-nikΔαΈ₯, wa an ta'fΕ« aqrabu lit-taqwΔ, wa lΔ tansawul-faαΈla bainakum, innallΔha bimΔ ta'malα»₯na baαΉ£Δ«r
Artinya: Jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah, dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan.
4. Hadits Rasulullah SAW
Rasulullah SAW pernah mengatakan, "Sebaik-baik wanita ialah yang paling murah maharnya." (HR. Ahmad, ibnu Hibban, Hakim & Baihaqi).
Demikian kedudukan mahar sebagai hak istri yang wajib diberikan ketika ijab kabul. Meskipun tidak ada aturan terkait jumlah mahar, seorang suami hendaknya menyiapkan mahar terbaik untuk istri tercinta.
(dvs/lus)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB