Kan'an adalah salah putra dari Nabi Nuh AS. Ia merupakan anak yang durhaka dan menyembunyikan kebencian terhadap sang ayah dengan berpura-pura beriman.
Menukil dari buku Menengok Kisah 25 Nabi & Rasul karya Ustaz Fatih, Nuh AS memiliki empat orang putra. Putra pertamanya bernama Kan'an, putra kedua bernama Yafith, ketiga bernama Sam dan keempat bernama Ham.
Suatu hari, Nabi Nuh AS memerintahkan kaumnya untuk naik ke bahtera. Ia juga membawa hewan-hewan naik ke bahtera tersebut agar selamat dari azab yang Allah SWT ditimpakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, Allah SWT mengazab kaum Nabi Nuh AS yaitu bani Rasib seperti dijelaskan dalam Qashash al-Anbiyaa oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid. Mereka memperlakukan Nuh AS dengan kasar dan menyekutukan sang Khalik hingga akhirnya Allah SWT menurunkan banjir bandang yang luar biasa dahsyatnya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Ankabut ayat 14-15,
ŮŮŮŮŮŮد٠اŮŘąŮŘłŮŮŮŮŮا ŮŮŮŮŘŮا اŮŮٰ٠ŮŮŮŮŮ
ŮŮŮ ŮŮŮŮبŮŘŤŮ ŮŮŮŮŮŮŮ
٠اŮŮŮŮŮ ŘłŮŮŮ؊٠اŮŮŮŮا ŘŽŮŮ
ŮŘłŮŮŮŮŮ ŘšŮاŮ
Ůا ŰŮŮاŮŘŽŮذŮŮŮŮ
٠اŮءŮŮŮŮŮŮاŮŮ ŮŮŮŮŮ
٠ظٰŮŮŮ
ŮŮŮŮ٠٥٤
ŮŮاŮŮŮŘŹŮŮŮŮٰŮŮ ŮŮاŮŘľŮŘٰب٠اŮŘłŮŮŮŮŮŮŮŮŘŠŮ ŮŮŘŹŮŘšŮŮŮŮٰŮŮا٠اٰŮŮŘŠŮ ŮŮŮŮŮؚٰŮŮŮ
ŮŮŮŮŮ ŮĄŮĽ
Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim. Maka, Kami selamatkan Nuh dan para penumpang bahtera serta Kami jadikannya sebagai pelajaran bagi alam semesta."
Kan'an enggan ikut dengan sang ayah meski Nabi Nuh AS sudah memintanya. Ini diceritakan dalam firman Allah SWT dalam surah Hud ayat 42-43,
ŮŮŮŮŮŮ ŘŞŮŘŹŮŘąŮ٠بŮŮŮŮ Ů ŮŮŮ Ů ŮŮŮŘŹŮ ŮŮŮąŮŮŘŹŮبŮاŮŮ ŮŮŮŮادŮŮٰ ŮŮŮŘ٠ٹبŮŮŮŮŮŰĽ ŮŮŮŮاŮŮ ŮŮŮ Ů ŮŘšŮزŮŮŮ ŮŮٰبŮŮŮŮŮ٠ٹعŮŮŮب Ů ŮŮŘšŮŮŮا ŮŮŮŮا ŘŞŮŮŮŮ Ů ŮŮؚ٠ٹŮŮŮŮٰŮŮŘąŮŮŮŮ ŮŮاŮŮ ŘłŮŮŮŮاŮŮŮŮ ŘĽŮŮŮŮٰ ŘŹŮبŮŮŮ ŮŮŘšŮŘľŮŮ ŮŮŮŮ Ů ŮŮŮ ŮąŮŮŮ ŮاŮŘĄŮ Ű ŮŮاŮŮ ŮŮا ŘšŮاؾŮŮ Ů ŮąŮŮŮŮŮŮŮ Ů Ů ŮŮŮ ŘŁŮŮ Ůع٠ٹŮŮŮŮŮŮ ŘĽŮŮŮŮا Ů ŮŮ ŘąŮŮŘŮŮ Ů Ű ŮŮŘŮاŮ٠بŮŮŮŮŮŮŮŮ Ůا ŮąŮŮŮ ŮŮŮŘŹŮ ŮŮŮŮاŮŮ Ů ŮŮŮ ŮąŮŮŮ ŮŘşŮŘąŮŮŮŮŮŮ
Artinya: "Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir,"
Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!"
Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang."
Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." (QS. Hud: 42-43)
Dikisahkan dalam buku Insan Pilihan Tuhan tulisan M Arief Hakim, Kan'an tidak mendengar sang ayah dan mendaki ke atas gunung untuk menyelamatkan diri tanpa rasa takut. Air terus mengejarnya sampai ke puncak gunung.
Putra Nuh AS berpikir dia akan selamat namun nyatanya air bah menelan Kan'an dan ia tenggelam dalam pusaran air yang dahsyat bersama kaum Nuh AS yang zalim. Dalam keadaan seperti itu, Nabi Nuh AS memohon kepada Allah SWT agar putranya diselamatkan seperti disebutkan pada surah Hud ayat 45,
ŮŮŮŮادŮŮٰ ŮŮŮŘŮ ŘąŮŮبŮŮŮŮŰĽ ŮŮŮŮاŮŮ ŘąŮبŮŮ ŘĽŮŮŮ٠ٹبŮŮŮŮ Ů ŮŮŮ ŘŁŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘĽŮŮŮŮ ŮŮŘšŮŘŻŮŮŮ ŮąŮŮŘŮŮŮŮ ŮŮŘŁŮŮŘŞŮ ŘŁŮŘŮŮŮŮ Ů ŮąŮŮŘŮٰŮŮŮ ŮŮŮŮ
Artinya: "Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya."
Lalu, Allah SWT menjawab dalam firman-Nya pada surah Hud ayat 46,
ŮŮاŮŮ ŮŮٰŮŮŮŘŮ ŘĽŮŮŮŮŮŮŰĽ ŮŮŮŮس٠٠ŮŮŮ ŘŁŮŮŮŮŮŮŮ Ű ŘĽŮŮŮŮŮŮŰĽ ŘšŮŮ ŮŮŮ ŘşŮŮŮع٠ؾŮٰŮŮŘŮ Ű ŮŮŮŮا ŘŞŮŘłŮŮŮŮŮŮŮŮ Ů Ůا ŮŮŮŮس٠ŮŮŮ٠بŮŮŮŰŚ ŘšŮŮŮŮ Ů Ű ŘĽŮŮŮŮŮŮ ŘŁŮŘšŮظŮŮŮ ŘŁŮŮ ŘŞŮŮŮŮŮŮ Ů ŮŮŮ ŮąŮŮŘŹŮٰŮŮŮŮŮŮŮ
Artinya: "Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."
Kisah Kan'an, putra Nabi Nuh AS, yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah SWT semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang ingkar. Naudzubillah min dzalik.
(aeb/inf)












































Komentar Terbanyak
Sosok Pria Muslim Hentikan Penembakan Massal Yahudi di Pantai Bondi
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
Bolehkah Rujuk Tanpa Menikah Ulang Setelah Talak 1?