Umar bin Khattab ra merupakan salah satu sahabat yang menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah SAW. Ia dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana.
Selama masa kepemimpinannya, Umar pernah mengasingkan seorang pemuda berparas tampan. Apa alasannya?
Baca juga: Cahaya Islam di Hati Umar bin Khattab |
Sebagaimana dijelaskan dalam Tarikh Madinah karya Ibnu Syabah yang kemudian terangkum dalam buku Kisah-Kisah Inspiratif Sahabat Nabi oleh Muhammad Nasrulloh, diceritakan bahwa Umar memiliki nama panggilan Khalifatu Khalifatu Rasulillah yang artinya seorang pengganti dari pengganti Rasulullah SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pemilik gelar Khalifatu Rasulillah adalah Abu Bakar ash Shiddiq.
Kepemimpinan Umar ra diemban untuk menggantikan Abu Bakar ash Shiddiq. Umar ra juga dikenal sebagai Amirul Mukminin yang artinya pemimpin orang-orang mukmin.
Pertemuan Umar ra dengan Seorang Pemuda Tampan
Di masa kepemimpinannya, Umar ra kerap melakukan perjalanan di malam hari. Kegiatan ini menjadi kebiasaannya untuk melihat dan memperhatikan kondisi wilayah dan masyarakat di bawah kepemimpinannya.
Suatu malam, Umar ra yang sedang berkeliling Madinah mendengar seorang perempuan melantunkan syair:
"Apakah ada jalan menuju minuman keras sehingga aku bisa menenggaknya. Atau ada jalan menuju Nasr bin Hajjaj."
Umar cukup terkejut mendengar syair tersebut, ia lantas penasaran tentang Nasr bin Hajjaj yang membuat perempuan memujinya di tengah malam.
Ketika pagi hari tiba, Umar ra memerintahkan Nasr bin Hajjaj menemuinya. Ternyata Nasr bin Hajjaj merupakan sosok lelaki gagah yang rupawan dan memiliki paras, rambut dan mata yang mempesona.
Melihat sosok Nasr bin Hajjaj, Umar ra dapat memahami bahwa fisik lelaki inilah yang membuat banyak perempuan Madinah tergila-gila padanya.
Umar ra lantas memerintahkan Nasr bin Hajjaj untuk memotong rambutnya. Tujuannya agar para perhatian para perempuan bisa teralihkan. Namun sayang, setelah rambutnya dipotong justru tampak kening Nasr yang memancar bak rembulan. Usaha Umar ra ini gagal.
Kemudian Umar ra kembali memerintahkan agar Nasr menutupi wajahnya saat berjalan-jalan di tengah kota Madinah. Namun lagi-lagi usaha Umar ra ini gagal karena para perempuan justru makin terpesona dengan sorot mata Nasr.
Usaha Umar ra tak hanya sampai di situ saja. Umar ra kemudian memerintahkan Nasr untuk mengasingkan diri. Umar ra berkata:
"Janganlah engkau tinggal di tempat di mana aku tinggal. Asingkanlah dirimu ke kota Basrah."
Nasr kemudian berkata, "Wahai Amirul Mukminin, apakah dosaku?"
Umar bin Khattab, "Engkau tidak mempunyai dosa. Yang berdosa adalah aku yang membiarkanmu tinggal di kota hijrah Nabi (Madinah)."
Umar ra melakukan pengasingan itu tidak lain karena hal itu yang paling maslahat bagi penduduk Madinah. Umar ra tidak ingin kehadiran Nasr dengan ia berkeliling Madinah akan membuat gadis-gadis Madinah tak henti terbuai dengannya.
Umar ra mengasingkan Nasr ke Basrah dengan memberikan bekal dan juga menyediakan rumah bagi Nasr. Selama masa kepemimpinannya, Umar ra memang dikenal sebagai sosok yang sangat memperhatikan rakyatnya.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Profil Zakir Naik, Penceramah India yang Akan Keliling Indonesia Pekan Depan
Menyamar Jadi Muslim, Snouck Hurgronje Nekat Masuk Makkah demi Belajar Islam
5 Waktu Mustajab Membaca Doa Minta Rezeki Tak Terduga