Pasangan Telanjur Berzina, Begini Cara Taubat yang Benar Menurut Islam

Pasangan Telanjur Berzina, Begini Cara Taubat yang Benar Menurut Islam

Daffa Ichyaul Majid Sarja - detikHikmah
Jumat, 12 Des 2025 19:15 WIB
Pasangan Telanjur Berzina, Begini Cara Taubat yang Benar Menurut Islam
Pasangan muslim bertaubat. Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Berzina dalam Islam termasuk dosa besar. Allah SWT secara tegas melarang hamba-Nya untuk melakukan, atau bahkan sekadar mendekati perbuatan tersebut karena dampak buruknya yang begitu besar.

Namun, manusia adalah tempatnya salah dan khilaf. Lantas bagaimana jika seorang pasangan telanjur berzina? Apakah masih ada kesempatan untuk taubat?

Hukum Berzina Menurut Islam

Perbuatan zina bisa terjadi antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah, dan bisa juga terjadi pada pasangan yang sudah menikah. Terjadi pada kalangan remaja dan bisa juga terjadi di kalangan dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dalam buku Tuhan, Aku Tak Pantas Masuk Surga karya Thoriq Aziz Jayana, sebagian besar ulama fikih menguatkan hukuman bagi para pelaku zina. Hukuman bagi pezina laki-laki dan perempuan yang belum menikah di dunia adalah didera masing-masing seratus kali.

Sementara hukuman bagi pelaku zina laki-laki dan perempuan yang sudah menikah adalah dengan dirajam. Dijelaskan dalam hadits, jika hukuman tersebut tidak terlaksana di dunia, hukumannya tidak akan gugur dan akan tetap diazab di neraka.

ADVERTISEMENT

Dinukil dari buku Dosa-Dosa Besar karya M. Mutawalli Sya'rawi, Allah SWT memerintahkan untuk tidak mendekati perbuatan zina. Mendekati perbuatan zina berarti memandang lawan jenis, bercampur dengannya, bergaul secara berlebihan, dan berbicara secara berduaan kepadanya.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Isra ayat 32,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."

Dikutip dari buku Aqidah Aswaja Perspektif Imam Maturidi oleh Nurul Fattah, jumlah kemaksiatan yang termasuk dalam kategori dosa besar ada banyak, sebagian ulama mengatakan jumlahnya ada 70 kemaksiatan, sebagian lainnya mengatakan jumlahnya mencapai 700-an. Di antara sekian banyak dosa besar, zina termasuk dalam kategori tersebut.

Lantas bagaimana jika pasangan telanjur melakukan zina? Apakah ada ampunan bagi pasangan yang melakukannya?

Cara Taubat dari Zina

Pasangan yang telanjur berzina bisa memohon ampun dengan taubat nasuha atau sebenar-benarnya taubat. Dijelaskan dalam buku Ibadah-Ibadah Paling Terhormat Bagi Pelaku Maksiat Agar Taubat Nasuha karya Muhammad Nasrullah, taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan karena Allah SWT.

Seseorang dikatakan taubat nasuha jika dia berjanji dengan sepenuh hati untuk tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari. Taubat nasuha juga merupakan kewajiban yang tidak boleh ditunda-tunda.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah At-Tahrim ayat 8,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Tata Cara Taubat Nasuha

Mengacu sumber sebelumnya, berikut tata cara taubat nasuha yang harus terpenuhi bagi seseorang yang ingin melakukannya:

  1. Segera berhenti dan meninggalkan dosa tersebut.
  2. Memohon ampunan kepada Allah SWT karena telah melanggar larangan-Nya.
  3. Menyesali dosa yang telah diperbuat.
  4. Berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya di kemudian hari.
  5. Melakukan sholat taubat.

Tata Cara dan Niat Sholat Taubat Nasuha

1. Dilakukan layaknya sholat fardhu, baik bacaan dan gerakan.

Bacaan niat sholat taubat:

أصَلَّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatat-taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat shalat sunah taubat dua raka'at karena Allah Ta'ala."

2. Dikerjakan secara perorangan (munfarid).

3. Dikerjakan kapan saja namun lebih utama di malam hari.

4. Dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak enam rakaat, dan dilakukan secara dua rakaat satu salam.

Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha

Umat Islam bisa mengamalkan sayyidul istighfar sebagai doa setelah sholat taubat nasuha. Doa ini diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: "Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari)




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads