Alasan Sayyidul Istighfar Disebut Doa Terbaik untuk Taubat

Alasan Sayyidul Istighfar Disebut Doa Terbaik untuk Taubat

Daffa Ichyaul Majid Sarja - detikHikmah
Rabu, 10 Des 2025 05:45 WIB
Alasan Sayyidul Istighfar Disebut Doa Terbaik untuk Taubat
Ilustrasi taubat. Foto: Getty Images/xavierarnau
Jakarta -

Setiap manusia tidak luput dari dosa dan khilaf dalam menjalani kehidupan di dunia. Sebagai seorang hamba, satu-satunya cara untuk membersihkan diri adalah dengan memohon ampun kepada Allah SWT melalui taubat dan memperbanyak istighfar.

Di antara sekian banyak lafaz permohonan ampun, terdapat satu doa istimewa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yakni sayyidul istighfar. Istighfar ini disebut sebagai doa terbaik untuk taubat.

Alasan Sayyidul Istighfar Doa Terbaik untuk Taubat

Sayyidul istighfar disebut doa terbaik untuk taubat dikarenakan menjadi istighfar terbaik yang memadukan antara pengungkapan makna dengan keindahan tutur kata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinukil dari buku Tadabbur Doa Sehari-Hari karya Jumal Ahmad, ungkapan indah dalam sayyidul istighfar adalah bermakna kerububiyahan dan keilahian, menyadari bahwa Dialah Pencipta, mengakui bahwa pernah ada janji yang diterima, berharap kepada apa yang dijanjikan kepadanya.

Dalam sayyidul istighfar seorang hamba memohon berlindung dari kejahatan diri sendiri yang tidak dapat dilihat sendiri, menyadarkan akan karunia dan nikmat kepada Allah SWT tetapi menyadarkan dosa kepada diri sendiri, mengharap ampunan, menyadari bahwa tidak ada yang punya kuasa untuk itu semua kecuali Allah SWT.

ADVERTISEMENT

Doa Sayyidul Istighfar

Imam Bukhari dalam Shahih Adabul Mufrad memaparkan hadits yang berisi sayyidul istighfar. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Arab latin: Allāhumma anta Rabbī lā ilāha illā anta khalaqtanī wa anā 'abduka, wa anā 'alā 'ahdika wa wa'dika mastaṭa'tu. A'ūdhu bika min sharri mā ṣana'tu, abū'u laka bini'matika 'alayya wa abū'u laka bidhambī, faghfir lī fa innahū lā yaghfirudh-dhunūba illā anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang ku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."

Keutamaan Doa Sayyidul Istighfar

Masih mengacu sumber sebelumnya, doa sayyidul istighfar memiliki keutamaan yang sangat besar, salah satunya orang yang sering membacanya, memahaminya, dan meyakini isinya akan dimasukkan ke surga.

Hal ini diriwayatkan sendiri oleh Rasulullah SAW dalam hadits berikut:

مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنَا بِها فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ .

Artinya: "Barang siapa yang mengucapkan doa ini (yaitu doa sayyidul istighfar) pada siang hari dengan menyakini isinya, kemudian mati pada hari itu, sebelum datang waktu sore, niscaya dia termasuk ahli surga. Dan barang siapa yang membacanya pada malam hari dengan meyakini isinya, kemudian dia mati sebelum datangnya pagi, niscaya dia termasuk ahli surga." (HR Bukhari)

Adapun sebab orang yang membaca sayyidul istighfar dan meyakini isinya akan masuk surga, adalah sebagai berikut:

1. Membaca doa ini telah menyatakan keesaan Allah SWT di dalam hati pembaca dan meyakini bahwa hanya Allah SWT yang berhak untuk disembah.

2. Membaca doa ini berarti dia memohon ampun atas segala dosa-dosanya.

3. Setelah hati seseorang kosong dan diisi oleh tauhid, kemudian wafat ada hari itu, dalam artian dia belum sempat mengerjakan dosa-dosa lagi, maka orang tersebut layak mendapatkan surga.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya: "Barang siapa yang akhir dari perkataannya : La ilaha illallah, niscaya ia akan masuk surga." (HR Abu Daud dan al-Hakim)

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads