Di antara tanda-tanda besar kiamat yang sering dibicarakan adalah kemunculan dabbah, makhluk misterius yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits. Sosok ini digambarkan membawa tugas penting di akhir zaman. Ini ciri-cirinya.
Dabbah juga disebut sebagai hewan melata yang menemui manusia pada waktu dhuha. Dari Abdullah bin Amr RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya pertanda yang pertama-tama muncul (menjelang kiamat) adalah terbitnya matahari dari barat dan munculnya makhluk melata menemui manusia pada waktu dhuha. Mana saja dari keduanya yang lebih dulu terjadi, maka tidak lama sesudah itu yang lainnya pun segera terjadi." (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri dan Bentuk Dabbah
Mengenai ciri dan bentuk dabbah berbeda-beda dalam sejumlah riwayat. Ada riwayat yang menyebut bahwa dabbah adalah unta Nabi Saleh AS, sementara riwayat lain menyatakan bahwa dabbah merupakan keturunan dari unta tersebut.
Dalam buku Tanda Kiamat-besar karya Mahir Ahmad Ash-Syufiy, Ibnu Abbas RA menerangkan karakter dan ciri khas dabbah, "Ad-dabbah itu memiliki rambut dan bulu yang mengandung semua warna dan memiliki empat kaki." Dia juga berkata, "Dia memiliki semua warna hewan yang ada dan memiliki karakter semua umat. Karakternya dari umat ini adalah berbicara dengan bahasa Arab yang fasih. Ad-dabbah itu berbicara dengan manusia dalam bahasa mereka masing-masing."
Hudzaifah bin Yaman RA mengatakan, "Ad-dabbah bercahaya, memiliki rambut dan bulu yang tidak akan ditemui oleh siapa pun yang mencarinya, dan tidak akan luput dilihat oleh setiap orang yang melarikan diri darinya."
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Zubair RA, "Telinganya telinga gajah, tanduknya tanduk kijang, lehernya leher burung unta, dadanya singa, warnanya warna harimau, panggulnya panggul kucing, ekornya ekor kambing, kakinya kaki unta, di antara sendi-sendinya berjarak dua belas hasta."
Ibnu Abbas menggambarkan ciri khas dabbah, "Ad-dabbah memiliki leher yang Panjang, terlihat dari timur dan barat. Wajahnya seperti wajah manusia. Paruhnya seperti paruh burung. Berambut dan berbulu halus."
Dabbah adalah seekor hewan yang memiliki ciri khas yang istimewa dari segi kekuatan, kebesaran tubuh, pengetahuan, dan keindahan fisik. Allah SWT mengirimnya dengan tugas khusus yang harus dilaksanakannya. Tidak seorang pun mampu melarikan diri darinya maupun tindakannya. Jika seseorang mencarinya, dia tidak dapat menemuinya. Dabbah akan mendatangi semua manusia yang berada di atas permukaan bumi ini pada hari itu, seolah-olah hewan itu membawa daftar nama-nama mereka semua.
Tempat Keluarnya Dabbah Menjelang Hari Kiamat
Mengutip buku Kemunculan Nabi Isa, Imam Mahdi & Dajjal karya Syeikh Mutawalli Sya'Raw, terdapat beberapa pendapat mengenai lokasi munculnya dabbah. Berdasarkan sejumlah hadits, setidaknya ada tiga tempat yang disebut.
1. Masjidil Haram
Beberapa riwayat menyebut bahwa dabbah akan muncul dari Masjidil Haram, yaitu masjid yang paling mulia dan paling dihormati di sisi Allah SWT, baik dari segi kemuliaan maupun kedudukannya. (HR. Ath-Thabrani)
2. Saat Imam Mengumpulkan Jemaah
Ibnu Uyainah menjelaskan bahwa hewan tersebut akan keluar ketika seorang imam tengah mengumpulkan jemaahnya. Imam itu segera mengarahkan para jemaah untuk memberi tahu bahwa binatang melata tersebut belum menampakkan diri.
3. Muncul di Tiga Lokasi Berbeda
Riwayat lain menyebutkan bahwa dabbah akan muncul sebanyak tiga kali. Pertama, keluar di salah satu daerah pedalaman kemudian menghilang. Kedua, muncul di sebagian wilayah perkotaan. Ketiga, muncul di dalam Masjidil Haram. (HR. Al-Hakim)
Tugas Utama Dabbah
Dari sumber sebelumnya yaitu buku Tanda Kiamat-besar, tugas utama dabbah adalah berbicara kepada manusia, memberi tanda, dan menetapkan keadaan mereka, apakah berada dalam kekafiran, kemaksiatan, kefasikan, atau kesesatan. Orang kafir tidak dapat melarikan diri dari dabbah maupun dari tanda yang diberikan.
Tanda itu menjadi bentuk azab dan kehinaan bagi mereka di dunia, sebelum kehinaan yang lebih besar di akhirat. Stempel pada dahi tersebut bersifat permanen dan tidak dapat dihapus. Pada saat itu, pintu tobat sudah tertutup. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah An-Naml ayat 82:
وَاِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَاۤبَّةً مِّنَ الْاَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ اَنَّ النَّاسَ كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ
Artinya: "Apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami mengeluarkan makhluk bergerak dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia selama ini tidak yakin pada ayat-ayat Kami."
Ketika manusia tetap tidak beriman, kufur, fasik, dan terus berada dalam kesesatan, Allah SWT mengutus dabbah untuk menyampaikan kepada mereka bahwa mereka adalah golongan yang sesat, sekaligus menandai wajah mereka dengan cap kekafiran dan kesesatan.
Wallahu a'lam.
(kri/kri)












































Komentar Terbanyak
Penjelasan Kemenag soal Penetapan Waktu Subuh di Indonesia
Menag: Orang Arab Harus Belajar Islam di Indonesia
Ketua MUI Bertemu Dirjen Pajak, Sepakat Bentuk Satgas Pajak Berkeadilan