Menag: Orang Arab Harus Belajar Islam di Indonesia

Menag: Orang Arab Harus Belajar Islam di Indonesia

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 28 Nov 2025 13:15 WIB
Menag Nasaruddin Umar
Menag Nasaruddin Umar. Foto: dok. Kemenag RI
Jakarta -

Indonesia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia (sekitar 242,7 juta jiwa), kini memposisikan diri sebagai pusat studi Islam modern. Menteri Agama Nasaruddin Umar secara tegas menyatakan bahwa kini saatnya negara-negara Timur Tengah, termasuk orang Arab, berbalik belajar Islam dari Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Nasaruddin saat membuka International Conference on Indonesian Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (26/11/2025). Konferensi ini menjadi panggung untuk memperkenalkan Islam Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai pemimpinnya (leader).

"Kita harus mempersiapkan di mana fokus implementasi gagasan. Kami tidak bisa berdiri sebagai Indonesia saja, harus merangkul negara Asia Tenggara. Indonesia pasti akan menjadi leader-nya, tetapi kita juga harus merangkul mereka," ujar Nasaruddin, Rabu (26/11/2025) dilansir detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag Harap Buku Indonesia Diterjemahkan ke Bahasa Arab

Nasaruddin memaparkan bahwa dahulu Indonesia banyak belajar Islam dari Timur Tengah, ditandai dengan banyaknya buku Arab yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Namun, menurutnya, kondisi itu kini telah berbalik.

Justru, buku-buku berbahasa Indonesia tentang Islam sudah seharusnya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Hal ini sejalan dengan kemajuan berbagai bidang keilmuan Islam yang telah berkembang pesat di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

"Orang-orang Timur Tengah, orang Arab itu harus belajar Islam di Indonesia. Apakah itu ekonomi Islam, apakah itu demokrasi, apakah itu politik, apa itu ekonomi modern dan seterusnya, mereka itu minta supaya ke Indonesia," jelasnya.

Menag menambahkan, pandangan ini muncul karena negara-negara Timur Tengah menganggap Indonesia sebagai "driving star" atau bintang penggerak untuk pengembangan episentrum Islam modern. Baca selengkapnya di sini.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads