Tawaf merupakan salah satu amalan penting dalam ibadah haji dan umrah. Setiap umat Islam yang menunaikan kedua ibadah ini wajib melaksanakan tawaf sebagai bagian dari rangkaian manasik yang telah ditetapkan.
Tawaf adalah rukun kedua dalam ibadah haji. Tawaf dilakukan dengan cara mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran sambil membaca doa-doa tertentu. Ibadah ini bukan hanya sebuah ritual, tetapi juga bentuk penghambaan dan pengagungan kepada Allah SWT.
Tawaf berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 6, yaitu tawaf qudum, tawaf ifadhah, tawaf sunnah, tawaf tahiyat, tawaf nazar, dan tawaf wada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melaksanakan tawaf tidak hanya sebatas mengelilingi Ka'bah, tetapi juga diiringi dengan sholat sunnah tawaf sebagai penyempurna ibadah.
Apa Niat Sholat Sunnah setelah Tawaf?
Mengutip dari buku 23 Shalat Sunnah Penjelasan dan Tata Cara Pelaksanaannya karya Arief Rachman Badrudin, berikut adalah niat sholat sunnah tawaf yang bisa dibaca dan artinya:
أُصَلِّي سُنَّةَ الطَّوَافِ رَكْعَتَيْنِ اَدَاءً لِلهِ تَعَالَ
Arab-Latin: Usholli sunnatath thowaafi rak'ataini adaa 'an lillaahi ta'aala
Artinya: "Saya niat sholat sunnah tawaf dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Melakukan Sholat Sunnah Tawaf
Menurut buku yang ditulis K.H. Rochmat Annasihyang berjudul Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umrah, sholat sunnah tawaf dilakukan sebanyak 2 rakaat di belakang maqam Ibrahim atau Hijir Ismail. Bisa juga dilakukan setidaknya di dalam Masjidil Haram atau di Tanah Haram dengan membaca niat yang sudah dijelaskan di atas.
Berikut ini adalah tata cara melakukan sholat sunnah ini merujuk pada buku sebelumnya, yaitu buku 23 Shalat Sunnah Penjelasan dan Tata Cara Pelaksanaannya:
- Berdiri (bagi yang mampu).
- Membaca niat sholat sunnah Tawaf.
- Takbiratul Ihram.
- Membaca Doa Iftitah.
- Membaca surah Al-Fatihah
- Lanjut membaca surah Al-Kafirun.
- Rukuk.
- I'tidal.
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Berdiri kembali dan melaksanakan rakaat kedua seperti gerakan sholat di rakaat pertama. Setelah membaca Al-Fatihah lanjut membaca surah Al-Ikhlas.
- Duduk tasyahud akhir.
- Mengakhiri sholat dengan salam.
Pelaksanaan sholat tawaf bisa dilakukan kapan saja, baik pada siang maupun malam hari, selama jemaah telah menyelesaikan tawaf terlebih dahulu.
Doa setelah Sholat Sunnah Tawaf dan Artinya
اَللّٰهمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَا نِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤَاِلِيْ وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِي ذُنُوْبِيْ. اَللّٰهُمَّ لآَ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ رَبِّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ إِنَّكَ أَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لآَ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ رَبِّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لآَ إِلٰهَ الَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ رَبِّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Arab-Latin: Allāhumma innaka ta'lamu sirrī wa 'alāniyyatī faqbal ma'żiratī, wa ta'lamu ḥājatī fa a'ṭinī su'ālī, wa ta'lamu mā fī nafsī fa ighfir lī ẓunūbī. Allāhumma lā ilāha illā anta, subḥānaka wa biḥamdika, rabbī innī ẓalamtū nafsī faghfir lī innaka anta khayrul ghāfirīn. Allāhumma lā ilāha illā anta, subḥānaka wa biḥamdika, rabbī innī ẓalamtū nafsī farḥamnī innaka anta khayrur rāḥimīn. Allāhumma lā ilāha illā anta, subḥānaka wa biḥamdika, rabbī innī ẓalamtū nafsī fatub 'alayya innaka anta at-tawwābur raḥīm.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui rahasiaku yang tersembunyi dan amal perbuatanku yang nyata, terimalah permohonanku, Engkau Maha Mengetahui hajatku, perkenankanlah harapanku. Ya Allah, tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dan Maha Terpuji nama-Mu. Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku, maka rahmatilah aku karena Engkaulah sebaik-baik pemberi rahmat. Ya Allah, tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci dan Maha Terpuji nama-Mu. Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku, maka terimalah taubatku, karena Engkaulah sebaik-baik penerima taubat dan lagi Maha Penyayang."
Syarat-syarat Wajib Melakukan Tawaf
Menurut buku Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umrah karya K.H. Rochmat Annasih, dalam melaksanakan tawaf, umat Islam harus memenuhi beberapa syarat wajib tawaf. Di antaranya seperti:
- Menutup aurat.
- Suci dari hadas besar maupun kecil.
- Suci dari najis.
- Memulai tawaf dari Hajar Aswad.
- Saat memulai tawaf, seluruh anggota badan harus menghadap Ka'bah. Setelah memutari Ka'bah, cukup menoleh ke arah Hajar Aswad setiap kali melewatinya.
- Ka'bah harus berada di sisi kiri tubuh selama tawaf.
- Tawaf dilakukan di luar bangunan masjid.
- Berada di luar area Ka'bah dan Hijir Ismail.
- Tawaf dilakukan sebanyak tujuh putaran.
- Niat tawaf tidak boleh dialihkan kepada ibadah lain.
Syarat-syarat Sunnah Melakukan Tawaf
Adapun syarat-syarat sunnah tawaf perlu dipahami agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai ajaran Islam merujuk buku sebelumnya:
- Berjalan tanpa alas kaki, kecuali jika sedang sakit atau ada kondisi yang tidak memungkinkan.
- Memakai kain ihram bagi laki-laki sesuai ketentuan saat melaksanakan tawaf.
- Melakukan lari-lari kecil bagi laki-laki pada tiga putaran pertama tawaf.
- Mencium Hajar Aswad, jika memungkinkan dan tidak menyakiti orang lain. Bila tidak mampu, cukup memberi isyarat mencium ke arah Hajar Aswad.
- Mendekatkan diri dan khusyuk kepada Allah SWT selama melakukan tawaf.
- 6. Melakukan putaran tawaf secara berurutan dan menjaga urutan antara tawaf dan sa'i.
(inf/inf)












































Komentar Terbanyak
MUI: Nikah Siri Sah tapi Haram
Fatwa MUI: Bumi & Bangunan Hunian Tak Boleh Kena Pajak Berulang
Rapat Ulama PBNU Sepakat Gus Yahya Tak Mundur, Tetap Menjabat Ketum