Surat Asy-Syams merupakan surat ke-91 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 15 ayat dan tergolong surat Makkiyah. Menurut buku Tafsir Al-Quran untuk Anak karya Ustadz Dr. Afif Muhammad, secara umum surat ini mengemukakan fenomena alam yang menunjukkan kebesaran Allah SWT, seperti Matahari, rembulan, langit, bumi, dan manusia.
Manusia diperintahkan untuk memerhatikan semua itu, agar mereka dapat beriman kepada Allah yang menciptakannya. Jika mereka beriman, mereka akan beruntung, dan jika tidak, mereka akan celaka.
Berikut bacaan lengkap Surat Asy-Syams dalam tulisan Arab, latin, dan artinya, beserta penjelasan kandungannya yang bisa menjadi pelajaran hidup bagi setiap Muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Surat Asy-Syam Ayat 1-15 Lengkap artinya
Berikut adalah bacaan lengkap Surat Asy-Syams ayat 1-15 dalam bahasa Arab, latin, dan artinya, yang bisa kamu baca:
Ayat 1
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ
Wasy-syamsi wa ḍuḥāhā.
Artinya: "Demi matahari dan sinarnya pada waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),"
Ayat 2
وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ
Wal-qamari iżā talāhā.
Artinya: "Demi bulan saat mengiringinya,"
Ayat 3
وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ
Wan-nahāri iżā jallāhā.
Artinya: "Demi siang saat menampakkannya,"
Ayat 4
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ
Wal-laili iżā yagsyāhā.
Artinya: "Demi malam saat menutupinya (gelap gulita),"
Ayat 5
وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ
Was-samā'i wa mā banāhā.
Artinya: "Demi langit serta pembuatannya,"
Ayat 6
وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ
Wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā.
Artinya: "Demi bumi serta penghamparannya,"
Ayat 7
وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ
Wa nafsiw wa mā sawwāhā.
Artinya: "Dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya,"
Ayat 8
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ
Fa alhamahā fujūrahā wa taqwāhā.
Artinya: "Lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"
Ayat 9
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ
Qad aflaḥa man zakkāhā.
Artinya: "Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),"
Ayat 10
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ
Wa qad khāba man dassāhā.
Artinya: "Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya."
Ayat 11
كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ
Każżabat ṡamūdu biṭagwāhā.
Artinya: "(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas."
Ayat 12
اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ
Iżimba'aṡa asyqāhā.
Artinya: "Ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit (untuk menyembelih unta betina Allah)."
Ayat 13
فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ
Fa qāla lahum rasūlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā.
Artinya: "Rasul Allah (Saleh) lalu berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina Allah ini beserta minumannya."
Ayat 14
فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ
Fa każżabūhu fa 'aqarūhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā.
Artinya: "Namun, mereka kemudian mendustakannya (Saleh) dan menyembelih (unta betina) itu. Maka, Tuhan membinasakan mereka karena dosa-dosanya, lalu meratakan mereka (dengan tanah)."
Ayat 15
وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا
Wa lā yakhāfu 'uqbāhā.
Artinya: "Dia tidak takut terhadap akibatnya."
Penjelasan Kandungan Surat Asy-Syams
M.Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan, kandungan utama surat Asy-Syam adalah anjuran untuk melakukan aneka kebajikan dan menghindari keburukan-keburukan.
Pesan ini ditegaskan melalui berbagai sumpah yang disebutkan dalam surat tersebut, agar manusia mau memerhatikan dan mengambil pelajaran darinya. Jika tidak, mereka dikhawatirkan akan mengalami nasib buruk seperti umat-umat terdahulu yang mendustakan kebenaran.
Mengutip buku Juz `Amma dan Al-ma`tsurat Lengkap terbitan Lingkar Kalam, kandungan isi surat Asy-Syam berhubungan dengan kaum Tsamud yang dihancurkan Allah akibat kedurhakaan mereka.
Allah SWT menggambarkan bahwa hal ini sungguh mudah bagi-Nya, sebagaimana mudahnya menciptakan benda-benda alam, siang dan malam, dan menciptakan jiwa yang tersebut dalam sumpah-Nya.
Selain itu, Allah juga memberitahu tentang jalan takwa yang dapat membawa manusia menuju keberuntungan juga jalan kekafiran yang akan membawa pada kerugian.
Surat Asy-Syams dapat memberi motivasi kepada manusia agar selalu berusaha membersihkan jiwa demi mendapat keberuntungan di dunia dan di akhirat, sekaligus memberi bukti bahwa Allah pernah dan akan menimpakan azab kepada orang-orang yang mengotori jiwa dengan keingkaran dan kekafiran, seperti yang terjadi kepada kaum Tsamud.
Sayyid Quthb secara singkat menerangkan bahwa surat ini berisi uraian tentang hakikat jiwa manusia yang memiliki potensi naluriah yang suci.
Manusia sungguh berperan penting atas dirinya sendiri mengingat tanggung jawab atas kesusahan hidupnya di dunia.
Surat ini juga mengajak kita untuk merenungkan ciptaan Allah di alam semesta sebagai tanda kebesaran-Nya. Di akhir ayat, Allah memberi contoh tentang kaum Tsamud yang dibinasakan karena mereka ingkar dan tidak menjaga kesucian jiwanya.
(inf/inf)












































Komentar Terbanyak
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran