Tepat hari ini, dua tahun sudah warga Gaza menghadapi bombardir Israel yang tiada henti. Sejak serangan balasan pada 7 Oktober 2023, puluhan ribu nyawa melayang, rumah penduduk, fasilitas umum, termasuk tempat ibadah hancur.
Sumber medis di Gaza dalam laporan terbaru, dilansir WAFA, mencatat jumlah korban tewas di Jalur Gaza sejak agresi pada Oktober 2023 mencapai 67.160 orang, mayoritas dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Setidaknya, 169.679 terluka akibat serangan itu.
Dalam 24 jam terakhir, kata sumber tersebut, 21 jenazah dan 96 korban luka mendapat penanganan di rumah sakit di Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel juga menyerang warga Gaza yang berjuang mendapat bantuan kemanusiaan. Dalam 24 jam terakhir, dua warga Palestina terbunuh dan 19 lainnya terluka saat mereka menerima bantuan. Angka ini menambah jumlah pencari bantuan yang tewas akibat serangan Israel menjadi 2.610 orang, dengan 19.143 lainnya terluka.
Sejumlah upaya perdamaian, termasuk perundingan gencatan senjata, telah dilakukan oleh para mediator. Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata pada 19 Januari 2025. Baru dua bulan berjalan, pada 18 Maret 2025, Israel melanggar kesepakatan itu dengan melancarkan rentetan serangan yang makin membabi-buta.
Jumlah korban tewas sejak pelanggaran gencatan senjata itu telah mencapai 13.568 orang, sementara 57.638 lainnya dilaporkan luka-luka.
Laporan media-media Timur Tengah, seperti Al Jazeera dan Al Arabiya, dan koresponden Reuters di Jalur Gaza, memperlihatkan potret hancurnya daerah kantong itu. Rumah-rumah penduduk, termasuk bangunan bertingkat, rata dengan tanah.
![]() |
Potret udara dari citra satelit turut memberi gambaran betapa hancurnya Gaza akibat perang dalam dua tahun ini.
![]() |
Tempat ibadah, seperti masjid dan gereja juga hancur. Kantor berita Anadolu melaporkan, serangan Israel telah menghancurkan 79 persen masjid dan 3 gereja di Gaza. Ini adalah data per Februari 2025 merujuk pada juru bicara Kementerian Wakaf di wilayah tersebut.
"Penargetan masjid-masjid dan tempat-tempat ibadah oleh pasukan pendudukan adalah pelanggaran yang jelas terhadap semua kesucian, hukum internasional, dan hukum hak asasi manusia," kata juru bicara Kementerian Wakaf Ikrami Al-Mudallal, 2 Februari 2025 lalu.
Al-Mudallal mengatakan Israel juga membunuh 255 ulama dan imam yang berafiliasi dengan kementerian dan menahan 26 lainnya.
Masjid paling bersejarah di Gaza, Masjid Agung Omari, hancur. Menara masjid yang berusia 1.400 tahun itu hancur, dan bangunannya rusak parah. Ini adalah salah satu dari sekian banyak masjid yang rata dengan tanah.
![]() |
Dunia tengah tertuju pada Gaza. Dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September kemarin, negara-negara Timur dan Barat ramai-ramai menyatakan dukungannya untuk kemerdekaan Palestina, menuntut diakhirinya perang di Gaza.
Terbaru, perwakilan Hamas dan Israel tengah melakukan perundingan tidak langsung, dengan difasilitasi para mediator, di Mesir, Senin (6/10/2025). Mereka membicarakan gencatan senjata dan pembebasan sandera berdasarkan usulan yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Perundingan ini diperkirakan akan berlangsung beberapa hari dengan dihadiri oleh mediator dari AS, Qatar, Mesir, dan Turki," kata seorang pejabat yang mengetahui agenda tersebut, dilansir CNN.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Waketum MUI: Seret Benyamin Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional