Masjid Qiblatain di Madinah kini buka 24 jam. Jemaah bisa beribadah setiap waktu di masjid bersejarah itu.
Dilansir dari SPA, Selasa (7/10/2025), pembukaan akses penuh Masjid Qiblatain ini atas perintah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud. Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Syekh Dr. Abdullatif Al Alsheikh mengatakan arahan Raja Salman itu mencerminkan perhatian besar pimpinan dalam merawat masjid dan memastikan kenyamanan jemaah.
"Masjid tersebut telah sepenuhnya siap untuk beroperasi 24 jam, dilengkapi dengan semua layanan yang dibutuhkan untuk memastikan kenyamanan para jemaah," lapor SPA merujuk pada Syekh Abdullatif Al Alsheikh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Gubernur Wilayah Madinah, Pangeran Salman bin Sultan bin Abdulaziz memastikan semua upaya akan dilakukan untuk memberikan layanan terbaik bagi Masjid Qiblatain, mengakui signifikansi keagamaan dan historisnya, serta memungkinkan jemaah salat dengan mudah dan nyaman.
Masjid Qiblatain adalah salah satu masjid bersejarah di Madinah, Arab Saudi, tepatnya di tepi Lembah 'Aqiq, barat laut Madinah. Lokasinya sekitar 7 km dari Masjid Nabawi.
Syekh Wahbah Az-Zuhaily menjelaskan dalam buku Keistimewaan dan Tempat Bersejarah Dua Kota Suci, masjid ini dinamakan Qiblatain karena di dalamnya terdapat dua kiblat. Kiblat pertama menghadap ke utara menuju Baitul Maqdis dan kiblat kedua menghadap selatan menuju Makkah.
Rasulullah SAW pernah salat di Masjid Qiblatain ke arah dua kiblat. Demikian menurut keterangan Syekh Abdur Razzaq seperti dipaparkan Brilly El-Rasheed dalam buku Histori 72 Masjid di Tanah Suci dalam Khazanah Sunnah Nabi.
Masjid Qiblatain menjadi saksi pemindahan kiblat umat Islam dari Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis ke Masjidil Haram di Makkah. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 144. Allah SWT berfirman,
ΩΩΨ―Ω ΩΩΨ±Ω°Ω ΨͺΩΩΩΩΩΩΨ¨Ω ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩ ΩΨ§Ϋ€Ψ‘ΩΫ ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩΨ©Ω ΨͺΩΨ±ΩΨΆΩ°ΩΩΩΨ§ Ϋ ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩ Ψ΄ΩΨ·ΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨΩΨ±ΩΨ§Ω Ω Ϋ ΩΩΨΩΩΩΨ«Ω Ω ΩΨ§ ΩΩΩΩΨͺΩΩ Ω ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΨ·ΩΨ±ΩΩΩ Ϋ ΩΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨͺΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΨͺΩ°Ψ¨Ω ΩΩΩΩΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ±ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩ Ω Ϋ ΩΩΩ ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ¨ΩΨΊΩΨ§ΩΩΩΩ ΨΉΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΨΉΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ Ω‘Ω€Ω€
Artinya: "Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil Haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."
Masjid Qiblatain menjadi salah satu tujuan jemaah haji dan umrah setelah melangsungkan ritual ibadah di Tanah Suci Makkah.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Waketum MUI: Seret Benyamin Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional