Isu Palestina kembali menjadi sorotan utama dalam diplomasi internasional. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menegaskan bahwa negara-negara Arab telah memperingatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai bahaya menyerobot wilayah Tepi Barat oleh Israel.
"Beberapa negara menegaskan kepada presiden dengan sangat jelas tentang bahaya aneksasi dalam bentuk apa pun di Tepi Barat dan risiko yang ditimbulkannya tidak hanya terhadap potensi perdamaian di Gaza, tetapi juga terhadap perdamaian berkelanjutan apa pun. Dan saya yakin bahwa Presiden Trump memahami posisi negara-negara Arab dan Muslim," ujar Pangeran Faisal di markas PBB, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (24/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dukungan Finansial untuk Palestina
Selain menyampaikan peringatan, Pangeran Faisal juga mengumumkan aliansi pendanaan bagi Otoritas Palestina. Arab Saudi berkomitmen memberikan dukungan dana sebesar 90 juta dolar AS sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi Palestina di tengah konflik yang berkepanjangan.
Ia menegaskan bahwa penghentian perang di Gaza merupakan langkah awal menuju solusi dua negara. Menurutnya, solusi dua negara bukanlah hal yang mustahil, bahkan menjadi satu-satunya jalan untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian. "Tidak akan ada jalan menuju normalisasi dengan Israel tanpa negara Palestina," tegas Faisal.
Pertemuan Trump dengan Pemimpin Arab dan Islam
Di sela Sidang Umum PBB, Presiden Trump menghadiri pertemuan khusus tentang Gaza yang diprakarsai AS dan Qatar. Pertemuan itu diikuti oleh sejumlah negara, termasuk Yordania, Turki, Indonesia, Pakistan, Mesir, UEA, dan Arab Saudi.
Dalam pernyataan bersama, para pemimpin Arab dan Islam menyampaikan terima kasih kepada Trump serta menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza. Mereka menolak pengungsian paksa warga Palestina, menyerukan gencatan senjata segera, serta menekankan pentingnya pembebasan sandera dan masuknya bantuan kemanusiaan.
Para pemimpin juga menyatakan komitmen mendukung rencana rekonstruksi Gaza, stabilitas di Tepi Barat, serta perlindungan situs-situs suci Yerusalem. Mereka berharap pertemuan ini menjadi awal dari proses perdamaian yang berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.
Sikap Mahmoud Abbas
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pidato video di Majelis Umum PBB menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Presiden Trump, Arab Saudi, Prancis, dan PBB untuk mengimplementasikan rencana perdamaian Gaza yang diadopsi pada konferensi 22 September 2025.
Abbas juga menegaskan bahwa Hamas tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan Palestina dan mengutuk serangan 7 Oktober terhadap Israel.
"Hamas tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan. Hamas dan faksi-faksi lainnya harus menyerahkan senjata mereka kepada Otoritas Nasional Palestina," ujar Abbas.
Ia menambahkan bahwa serangan tersebut tidak mewakili rakyat Palestina, serta menolak antisemitisme.
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Konfirmasi Dugaan Nampan MBG Terpapar Minyak Babi
Erdogan Sebut Kematian di Gaza Itu Genosida Total dan Hamas Bukan Teroris
Batas Wilayah Palestina dan Israel Jika Tercapai Solusi Dua Negara