Masjid-masjid Paris Dapat Teror Kepala Babi Bertulisan 'Macron'

Masjid-masjid Paris Dapat Teror Kepala Babi Bertulisan 'Macron'

Kristina - detikHikmah
Rabu, 10 Sep 2025 17:00 WIB
close up of a pigs face on a truck, behind bars
Babi. Foto: Getty Images/iStockphoto/pidjoe
Jakarta -

Teror kepala babi ditemukan di sembilan masjid di Paris, Prancis. Beberapa di antaranya terdapat tulisan 'Macron', yang merujuk pada nama belakang Presiden Emmanuel Macron.

Dilansir Reuters dan France24, kepala babi itu ditemukan di lima masjid Paris dan empat masjid di pinggiran kota pada Selasa (9/9/2025). Pihak berwenang mengatakan tidak menutup kemungkinan ada temuan serupa di tempat lain.

"Kepala-kepala babi telah ditinggalkan di depan beberapa masjid... Empat di Paris dan lima di pinggiran kota," kata Kepala Polisi Laurent Nunez dalam konferensi pers, Selasa (9/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Menurut kejaksaan Paris, sebagian besar kepala babi itu ditemukan di depan masjid, tapi ada satu yang ditemukan dalam koper. Polisi tengah menyelidiki insiden tersebut atas dugaan hasutan kebencian yang diperburuk oleh diskriminasi.

Pihak berwenang tidak mengatakan siapa pelaku di balik teror kepala babi itu. Namun, pihaknya berjanji mendukung muslim Prancis di tengah meningkatkan sentimen antimuslim.

Paris, khususnya di wilayah pinggiran, adalah rumah bagi mayoritas muslim di Prancis. Sebuah sensus pada 1999 menunjukkan imigran yang mendiami kawasan Île-de-France berasal dari Maghreb, Afrika Sub-Sahara, dan Turki.

Menurut data World Population Review, populasi muslim di Prancis mencapai 6,7 juta jiwa pada 2025 atau mewakili 10 persen dari total populasi.

Teror kepala babi di masjid-masjid Prancis bukan hal baru. Tahun lalu, kepala babi hutan juga ditemukan di sebuah masjid di Desa Contrexeville, wilayah Vosges. Insiden ini bertepatan dengan bulan Ramadan.

Insiden yang mengarah pada islamofobia ini telah meningkat di Eropa dalam beberapa dekade terakhir. Laporan Human Right Watch, meningkatnya ketegangan di Israel dan Palestina telah menyebabkan peningkatan kejahatan anti-muslim serta ujaran kebencian di Eropa dan seluruh dunia. Krisis tersebut diperparah dengan retorika para politisi yang menghasut.




(kri/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads