Matahari tepat berada di atas Ka'bah pada 15-16 Juli 2025. Manfaatkan momen ini untuk mengecek dan mengkalibrasi ulang arah kiblat.
Salah satu syarat sah dalam pelaksanaan shalat adalah menghadap kiblat. Dalam Islam, kiblat adalah arah menuju Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah.
Menghadap ke arah kiblat saat shalat bukan hanya sekadar simbol, melainkan bentuk ketaatan terhadap perintah Allah SWT. Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 144,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ΩΩΨ―Ω ΩΩΨ±ΩΩΩ° ΨͺΩΩΩΩΩΩΨ¨Ω ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩ ΩΩΩ Ω±ΩΨ³ΩΩΩ ΩΨ§ΩΨ‘Ω Ϋ ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩΨ©Ω ΨͺΩΨ±ΩΨΆΩΩΩ°ΩΩΨ§ Ϋ ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩ Ψ΄ΩΨ·ΩΨ±Ω Ω±ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω Ω±ΩΩΨΩΨ±ΩΨ§Ω Ω Ϋ ΩΩΨΩΩΩΨ«Ω Ω ΩΨ§ ΩΩΩΨͺΩΩ Ω ΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§Ϋ ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΨ·ΩΨ±ΩΩΩΫ₯ Ϋ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩ Ω±ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΨͺΩΩΨ§Ϋ Ω±ΩΩΩΩΨͺΩΩ°Ψ¨Ω ΩΩΩΩΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΩΩ Ω±ΩΩΨΩΩΩΩ Ω ΩΩ Ψ±ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩ Ω Ϋ ΩΩΩ ΩΨ§ Ω±ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΨΊΩΩ°ΩΩΩΩ ΨΉΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΨΉΩΩ ΩΩΩΩΩΩ
Artinya: Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Perintah sholat menghadap kiblat juga dijelaskan dalam sebuah hadits dari Khallad bin Rafi', Rasulullah SAW bersabda,
Ψ₯ΩΨ°Ψ§ ΩΩ ΨͺΩ Ψ₯ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΨ§Ψ© ΩΨ£Ψ³Ψ¨ΨΊ Ψ§ΩΩΨΆΩΨ‘Ψ Ψ«Ω ΩΩ Ψ§Ψ³ΨͺΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΨ¨ΩΨ© ΩΩΨ¨ΩΩΨ±
Artinya: "Jika kamu hendak sholat sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke arah kiblat." (HR Muslim. Bukhari juga meriwayatkan hal serupa).
Fenomena Istiwa A'zam untuk Bantu Tentukan Arah Kiblat
Menentukan arah kiblat secara akurat sangat penting dalam pelaksanaan ibadah shalat. Salah satu metode yang dapat digunakan tanpa bantuan alat elektronik adalah dengan memanfaatkan fenomena Rashdul Qiblah, yaitu momen ketika matahari tepat berada di atas Ka'bah, sehingga bayangan benda tegak di permukaan bumi akan menunjuk langsung ke arah kiblat.
Dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag) diinformasikan kabar terjadinya fenomena astronomi Istiwa A'zam pada 15 dan 16 Juli 2025, yaitu matahari melintas tepat di atas Ka'bah. Saat itu, bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menunjuk arah yang berlawanan dari arah kiblat.
Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, yakni sekitar tanggal 27 atau 28 Mei dan 15 atau 16 Juli, pada pukul 16.27 WIB (untuk wilayah Indonesia bagian barat).
Cara Menentukan Arah Kiblat
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan dan mengkalibrasi ulang arah kiblat secara manual saat Rashdul Qiblah:
1. Pilih Lokasi yang Terbuka dan Rata
Pilih tempat yang datar, terbuka, dan terkena cahaya matahari langsung pada waktu Rashdul Qiblah. Pastikan tidak ada bayangan bangunan atau pohon yang mengganggu.
2. Gunakan Benda Tegak Lurus
Siapkan benda tegak seperti tongkat, batang lurus, atau alat lain yang dapat berdiri tegak. Alternatif lainnya adalah menggunakan benang berbandul, yang dapat menggantung secara vertikal karena gravitasi.
3. Gunakan Jam yang Akurat
Pastikan jam yang Anda gunakan sudah disesuaikan dengan waktu resmi, seperti jam dari BMKG, atau jam digital yang terkoneksi ke waktu internet standar.
4. Pasang Tongkat atau Bandul dengan Posisi Tegak Lurus
Tancapkan tongkat secara tegak lurus (membentuk sudut 90 derajat terhadap tanah), atau gantungkan benang berbandul sehingga menggantung sempurna tanpa goyangan.
5. Tunggu Waktu Rashdul Qiblah
Tunggu hingga waktu 16.27 WIB tiba pada hari terjadinya Rashdul Qiblah. Saat itu, matahari berada tepat di atas Ka'bah di Makkah.
6. Amati dan Tandai Bayangan
Saat waktu tiba, bayangan dari benda tegak akan terbentuk di tanah. Amati arah bayangan tersebut.
7. Tarik Garis Lurus dari Bayangan
Tandai ujung bayangan dan pusat benda (misalnya tempat tongkat ditancapkan). Tarik garis lurus yang menghubungkan keduanya. Garis lurus ini adalah arah kiblat yang akurat dari tempat Anda berdiri.
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana