Sakaratul maut adalah fase terakhir kehidupan seseorang sebelum ruh berpisah dari jasad. Momen ini sangat sakral dan berat, baik bagi orang yang mengalaminya maupun orang-orang di sekitarnya.
Dalam ajaran Islam, setiap muslim dianjurkan untuk memperlakukan orang yang sedang sakaratul maut dengan penuh kasih sayang, kelembutan, serta menuntunnya dengan adab yang baik agar ia wafat dalam keadaan husnul khatimah.
Sakaratul maut dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Qaf ayat 19, Allah SWT berfirman,
ΩΩΨ¬ΩΨ§ΩΨ‘ΩΨͺΩ Ψ³ΩΩΩΨ±ΩΨ©Ω Ω±ΩΩΩ ΩΩΩΨͺΩ Ψ¨ΩΩ±ΩΩΨΩΩΩΩ Ϋ Ψ°ΩΩ°ΩΩΩΩ Ω ΩΨ§ ΩΩΩΨͺΩ Ω ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΩΩΨ―Ω
Artinya: Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.
Dikutip dari buku Menguak Rahasia Kehidupan Setelah Kematian karya M. Khalilurrahman Al-Mahfani, Ma., dan Abdurrahim Hamdi, MA., dijelaskan sakaratul maut merupakan kondisi yang dirasakan seseorang ketika menjelang ajalnya. Imam Al Ghazali melukiskan bahwa sakaratul maut adalah ungkapan tentang rasa sakit yang menyerang inti jiwa dan menjalar ke seluruh bagian jiwa sehingga tidak ada lagi satu pun bagian jiwa yang terbebas dari rasa sakit itu.
Rasulullah SAW juga pernah mengalami sakaratul maut dan Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah Tuhanku, ringankanlah sakaratul maut bagi Muhammad." Pada saat Rasulullah SAW berada di ambang kematian, di dekat beliau ada seember air yang digunakan oleh beliau untuk membasuh muka seraya berdoa, "Wahai Tuhanku! Ringankanlah bagiku sakaratul maut." Pada saat yang sama, Fatimah berkata, "Alangkah berat penderitaanku melihat penderitaanmu, Ayah!". Tapi beliau berkata, "Tidak akan ada lagi penderitaan ayahmu sesudah hari ini." (HR. Bukhari)
Hal yang Dilakukan pada Orang yang sedang Sakaratul Maut
Dirangkum dari buku Panduan Muslim Sehari-hari karya DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA., dan Saiful Hadi El-Sutha, berikut enam hal penting yang harus dilakukan ketika ada orang yang sedang dalam kondisi sakaratul maut:
1. Membaringkannya Menghadap Kiblat
Salah satu sunnah yang dianjurkan ketika seseorang mengalami sakaratul maut adalah membaringkan tubuhnya dengan posisi miring ke kanan menghadap kiblat. Jika tidak memungkinkan, bisa juga dibaringkan telentang dengan wajah dan dada diarahkan ke kiblat.
Dari hadits Rasulullah SAW, "Apabila kalian menghadiri orang yang sakit atau yang meninggal dunia, maka arahkanlah ia ke kiblat." (HR. Baihaqi)
2. Membimbing dengan Talqin
Talqin artinya membimbing orang yang sedang sakaratul maut untuk mengucapkan kalimat syahadat: "Laa ilaaha illallaah" (Tidak ada Tuhan selain Allah).
Bimbingan ini dilakukan dengan lembut dan tenang tanpa memaksanya. Jika ia sudah mengucapkannya, sebaiknya jangan diulangi lagi kecuali jika ia kembali berbicara hal lain.
Rasulullah SAW bersabda,
"Talqinkanlah orang yang akan meninggal di antara kalian dengan kalimat: Laa ilaaha illallaah." (HR. Muslim)
3. Berdoa dan Membacakan Ayat Suci Al-Qur'an
Ketika menemani orang yang sedang sakaratul maut, disunnahkan untuk memperbanyak doa dan bacaan Al-Qur'an, terutama surat-surat yang menenangkan hati seperti Yasin. Tujuannya adalah untuk memberikan ketenangan dan mengingatkan kepada rahmat Allah.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Bacakanlah surat Yasin untuk orang-orang yang sedang menghadapi kematian di antara kalian." (HR. Abu Dawud)
4. Memintakan Ampun dan Mendoakan Kebaikan
Selain membimbing dan menenangkan, kita dianjurkan untuk mendoakan orang yang sedang sakaratul maut. Doa-doa yang dipanjatkan bisa berupa permohonan ampun untuknya, memohon agar dimudahkan saat menghadapi sakaratul maut, serta agar ia wafat dalam keadaan husnul khatimah.
5. Menjaga Suasana Sekitar Tetap Tenang dan Penuh Kasih Sayang
Hindari menangis dengan suara keras, berteriak, atau melakukan hal-hal yang bisa mengganggu ketenangan hati orang yang sedang sakaratul maut.
Hindari berkata-kata buruk, memunculkan emosi negatif, atau membuat keributan di sekitar orang yang sedang sakaratul maut. Jangan pula membicarakan masalah duniawi yang bisa membebani pikirannya. Hindari juga mengeluh atau menyalahkan takdir di hadapannya.
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian mengatakan kecuali yang baik, karena para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan." (HR. Muslim)
6. Bantu Pejamkan Matanya
Seorang yang meninggal dunia biasanya memiliki mata yang terbuka dan memandang ke atas karena mengikuti keluarnya ruh.
Maka dari itu, hendaklah orang di sekitarnya membantunya memejamkan mata. Caranya dengan mengusap kelopak mata si mayit dengan lembut dan penuh kasih sayang, bisa juga diiringi dengan bacaan zikir dan doa untuk si mayit.
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana