Apa Bedanya Masjidil Haram dan Masjid Nabawi? Ini Penjelasannya

Apa Bedanya Masjidil Haram dan Masjid Nabawi? Ini Penjelasannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 14 Mei 2025 21:00 WIB
Suasana masjidil haram
Suasana Masjidil Haram. (Foto: Haris/detik)
Solo -

Pada pelaksanaan ibadah umrah dan juga haji kaum muslim akan menunaikan sholat di dua masjid yang begitu agung, yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Namun, mungkin tidak sedikit muslim justru bertanya-tanya tentang perbedaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, sehingga artikel ini akan menjelaskannya secara rinci.

Menurut buku 'Dari Hati Ke Hati' oleh Hamka, dikatakan bahwa terdapat tiga masjid yang utama dalam Islam. Dua di antaranya adalah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Sementara itu, satu masjid lainnya adalah Masjidil Aqsa yang ada di Palestina.

Terkait dengan keutamaan sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi terdapat riwayat hadits yang menjelaskan anjurannya. Di dalam buku 'Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq' karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, menjelaskan terdapat sebuah riwayat hadits dari Said bin Al-Musayyab dari Abu Hurairah r.a. yang menyampaikan tentang sabda Rasulullah SAW. Melalui riwayat tersebut Rasulullah SAW bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Janganlah (memaksakan diri) untuk melakukan perjalanan jauh kecuali di tiga masjid; Masjidil Haram, masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsa," (Al-Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, di dalam riwayat lain turut diterangkan tentang keutamaan sholat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

"Sholat di masjidku ini lebih utama daripada 1.000 sholat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan sholat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali daripada sholat di masjid yang lain," (HR. Ahmad).

Oleh sebab itu, kaum muslim yang mendapatkan kesempatan untuk singgah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi senantiasa berlomba-lomba untuk mengerjakan sholatnya. Lantas, sebenarnya apa perbedaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi? Berikut penjelasannya.

Mengenal Masjidil Haram

Salah satu cara yang memudahkan setiap muslim mengetahui bedanya Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah dengan mengenal satu per satu masjid tersebut. Menurut buku 'Sejarah Terlengkap 25 Nabi' karya Rizem Aizid, bahwa Masjidil Haram merupakan tempat yang paling istimewa di Makkah. Ini dikarenakan Masjidil Haram memiliki Ka'bah Baitullah yang merupakan kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia.

Setidaknya Masjidil Haram dapat menampung sekitar 1 juta jamaah yang biasanya memadati area tersebut selama musim haji. Selain memiliki Ka'bah, di dalam Masjidil Haram juga terdapat berbagai hal yang sangat bermakna bagi setiap kaum muslim.

Misalnya saja terdapat makam Ibrahim, Hijr Ismail, sumur zam-zam, hingga tempat bersejarah lainnya. Tidak hanya itu saja, Bukit Shafa dan Marwa yang menjadi tempat bagi kaum muslim untuk melakukan sa'i juga berada di kawasan Masjidil Haram ini.

Terdapat detail dari Masjidil Haram yang dapat memberikan gambaran bagi kaum muslim yang belum berkesempatan untuk pergi di sana. Dijelaskan dalam buku yang sama, bahwa Masjidil Haram memiliki banyak pintu dengan nama-nama tersendiri. Sebut saja beberapa di antaranya ada Shafa, Ali, Marwa, Hudaibiyah, Abu Bakar ash-Shiddiq, Bilal, Ismail, dan masih banyak lagi. Kemudian Masjidil Haram terdiri dari 3 lantai dengan total 9 menara.

Kemudian di dalam 'Sejarah Lengkap Agama-agama Ibrahimi dari Masa ke Masa' dari penulis yang sama, turut dijelaskan bahwa Masjidil Haram berbeda dengan masjid-masjid lainnya. Tidak hanya terdapat Ka'bah di dalamnya, tetapi bangunan suci bagi umat Islam ini juga memiliki berbagai bangunan yang bersejarah dan juga suci.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya misalnya saja Hijr Ismail dan juga jejak kaki Nabi Ibrahim. Selain memiliki 9 menara, kompleks Masjidil Haram juga memiliki jumlah pilar sebanyak 589 dan kubah berjumlah 152 buah.

Dinamakan Masjidil Haram karena masjid tersebut ada di Tanah Haram. Maksud dari Tanah Haram adalah sebuah wilayah yang memiliki ketentuan khusus. Salah satu yang utama adalah diharamkannya seseorang melakukan hal-hal yang buruk. Tanah Haram juga menjadi sebuah wilayah yang haram atau dilarang bagi orang kafir untuk menginjakkan kakinya.

Adapun Masjidil Haram yang terdapat Ka'bah di dalamnya sebagai kiblat bagi seluruh umat Islam telah disampaikan dalam firman Allah SWT di dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 144. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَاۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ ۝١٤٤

Qad narâ taqalluba waj-hika fis-samâ', fa lanuwalliyannaka qiblatan tardlâhâ fa walli waj-haka syathral-masjidil-ḫarâm, wa ḫaitsu mâ kuntum fa wallû wujûhakum syathrah, wa innalladzîna ûtul-kitâba laya'lamûna annahul-ḫaqqu mir rabbihim, wa mallâhu bighâfilin 'ammâ ya'malûn.

Artinya: "Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil Haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."

Memahami Sekilas Masjid Nabawi

Lantas, bagaimana dengan Masjid Nabawi? Sebagai tempat suci lainnya, Masjid Nabawi juga memiliki ciri khas tersendiri yang perlu dipahami oleh setiap muslim. Masih merujuk dari buku yang sama, dikatakan bahwa Masjid Nabawi terletak di Madinah. Berbeda dengan Masjidil Haram yang terdapat Ka'bah atau Baitullah di dalamnya sebagai kiblat bagi kaum muslim, Masjid Nabawi justru berkaitan erat dengan Nabi Muhammad SAW.

Ini dikarenakan Masjid Nabawi adalah masjid yang dibangun sendiri oleh Rasulullah SAW. Tepatnya saat beliau melakukan hijrah ke Madinah. Dikisahkan bahwa saat Rasulullah SAW melakukan perjalanan, unta beliau berhenti di sebuah lokasi.

Pada saat itu lahan tersebut dimiliki oleh Sahl dan Suhail bin Amr. Kemudian Rasulullah SAW membeli lahan tersebut untuk dibangun mushola di atasnya. Dengan adanya mushola inilah setiap kaum muslim dapat menunaikan ibadah sholatnya. Seiring berkembangnya waktu dan juga masa, Masjid Nabawi menjadi sebuah masjid yang begitu besar dan juga megah.

Tercatat masjid ini memiliki ukuran sekitar 333.500 persegi. Dilihat dari segi ukurannya, Masjid Nabawi merupakan masjid terbesar di dunia setelah Masjidil Haram.

Kemudian di dalam buku 'Ensiklopedi Muslim' karya Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, dijelaskan bahwa Masjid Nabawi memiliki keistimewaan yang tidak dapat ditemukan pada masjid-masjidnya. Sebagai masjid kedua yang begitu dianjurkan untuk disinggahi setelah Masjidil Haram, Masjid Nabawi merupakan sebuah tempat yang disebut sebagai Raudhah atau taman surga. Hal ini senada dengan sebuah hadits riwayat yang menerangkan sabda Rasulullah SAW bahwa:

"Di antara rumahku dengan mimbarku terdapat salah satu Raudhah (taman) dari taman-taman surga," (Muttafaq Alaih).

H Wahyudi, ST, MEng, dalam bukunya 'The Journey To Arafah : Kisah Perjalanan Spiritual' menjelaskan Raudhah merupakan sebuah tempat yang dianggap mustajab untuk beribadah. Raudah sendiri merupakan area yang berada di dalam Masjid Nabawi.

Raudhah sendiri terletak di antara makam Rasulullah SAW (yang dulunya merupakan rumah beliau) dan juga mimbar yang biasanya digunakan oleh Rasulullah SAW dalam berdakwah. Gambaran dari Raudhah ini ditandai dengan tiang-tiang putih dengan luas sebesar 300 m2 saja. Tidak sedikit kaum muslim yang berlomba-lomba mengerjakan ibadahnya saat berada di Raudhah ini.

Beda Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Merujuk dari penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dipahami bahwa Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memang termasuk dua dari masjid utama dalam Islam yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi oleh setiap muslim. Namun demikian, terdapat perbedaan di antara kedua masjid tersebut yang perlu dimaknai dengan baik bagi kaum muslim.

Lokasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi berbeda. Masjidil Haram terletak di Makkah, sedangkan Masjid Nabawi ada di Madinah. Tidak hanya perbedaan lokasi, terdapat keistimewaan yang tersimpan pada masing-masing masjid agung bagi umat Islam tersebut.

Keistimewaan yang dimaksud adalah di dalam kompleks Masjidil Haram terdapat Ka'bah atau Baitullah yang menjadi kiblat bagi seluruh umat Islam. Tidak hanya itu saja, di dalamnya juga ada berbagai tempat suci lainnya yang dapat dikunjungi oleh kaum muslim selama berada di sana.

Lain halnya dengan Masjid Nabawi yang memiliki keistimewaan karena dibangun oleh Rasulullah SAW. Selain itu, Masjid Nabawi memiliki Raudhah atau taman surga.

Sementara itu, merujuk dari riwayat hadits yang telah diuraikan sebelumnya terdapat nilai pahala yang berbeda bagi kaum muslim saat mengerjakan sholat di kedua masjid tersebut. Melalui sebuah riwayat disampaikan bahwa sholat di Masjid Nabawi lebih utama dibandingkan seribu sholat di masjid lainnya. Namun, sholat di Masjidil Haram memiliki keutamaan bernilai seratus ribu kali dibandingkan di masjid lainnya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Sholat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 sholat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan sholat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali daripada sholat di masjid yang lain," (HR. Ahmad).

Demikian tadi penjelasan tentang beda Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Semoga dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.




(sto/ahr)


Hide Ads