Tanggal Berapa Hari Raya Idul Adha 2025? Cek Jadwalnya di Sini

Tanggal Berapa Hari Raya Idul Adha 2025? Cek Jadwalnya di Sini

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 21 Apr 2025 07:15 WIB
Foto udara umat Islam menunaikan Shalat Idul Adha 1445 H di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Minggu (16/6/2024). Pelaksanaan Shalat Idul Adha tersebut merujuk kepada Keputusan Pengurus Takmir Masjid Agung Al-Azhar Nomor 086 Tahun 2024 dan berdasarkan kepada pelaksanaan wukuf di Arafah. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S./rwa.
Potret Pelaksanaan Salat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar (Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)
Jakarta -

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang diperingati setiap 10 Zulhijah dalam kalender Hijriah. Hari raya ini juga dikenal dengan sebutan Lebaran Haji, karena bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.

Idul Adha identik dengan ibadah kurban sebagai bentuk ketakwaan dan mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS kepada Allah SWT. Lantas, tanggal berapa Idul Adha 2025 dirayakan?

Kapan Idul Adha 2025?

Seperti yang telah diketahui bersama, Hari Raya Idul Adha dirayakan setiap 10 Zulhijah dalam kalender Hijriah. Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dikeluarkan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, perayaan Idul Adha 1446 H diperkirakan jatuh pada 6 Juni 2025 Masehi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kalender tersebut tercantum bahwa 1 Zulhijah 1446 H dimulai pada 28 Mei 2025, sehingga hari ke-10 atau Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.

Akan tetapi, penetapan resmi tanggal Hari Raya Idul Adha masih menunggu hasil sidang isbat yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI. Sidang ini bertujuan untuk menentukan awal bulan Zulhijah melalui metode hisab dan rukyat dengan mempertimbangkan kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

ADVERTISEMENT

Tanggal Idul Adha Muhammadiyah

Sementara itu, organisasi Islam Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan jadwal Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M secara resmi. Penetapan ini diumumkan melalui Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Maklumat tersebut tertuang dalam dokumen bernomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah 1446 Hijriah. Dalam maklumat ini dijelaskan ketetapan tanggal-tanggal penting dalam kalender Hijriah, termasuk Idul Adha.

Berdasarkan perhitungan Muhammadiyah, Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan secara astronomis.

Kapan Libur Idul Adha?

Di Indonesia, hari besar keagamaan dari berbagai agama diakui secara resmi dan diberikan hari libur nasional. Salah satunya adalah Hari Raya Idul Adha, yang termasuk dalam daftar hari libur bersama setiap tahunnya.

Merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri PAN-RB dengan Nomor 1017/2024, 2/2024, dan 2/2024 mengenai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, libur nasional untuk Idul Adha 1446 H ditetapkan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Sementara itu, cuti bersama terkait Idul Adha dijadwalkan pada Senin, 9 Juni 2025.

Berikut adalah jadwal lengkap hari libur Idul Adha 2025:

  • Jumat, 6 Juni 2025: Libur nasional Idul Adha 1446 Hijriah
  • Sabtu, 7 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Senin, 9 Juni 2025: Cuti bersama Idul Adha 1446 Hijriah

Hikmah Idul Adha

Mengutip situs resmi Universitas Islam An-Nur Lampung, ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha memiliki sejumlah hikmah yang mendalam. Selain sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT, kurban juga menjadi wadah untuk membantu dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Hal ini karena dalam ibadah kurban terkandung makna keteguhan iman, serta merupakan wujud pengorbanan yang dilandasi dengan keikhlasan dan kesabaran. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai hikmah Idul Adha.

1. Berbagi dengan Masyarakat yang Membutuhkan

Salah satu hikmah utama dari pelaksanaan ibadah kurban adalah sebagai bentuk latihan untuk bersedekah. Dalam hal ini, seseorang diajarkan untuk rela mengorbankan sebagian hartanya dengan penuh keikhlasan.

Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan:

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

Artinya: "Infakkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan berkah rezeki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu." (HR Bukhari no. 1433 dan Muslim no. 1029)

2. Menumbuhkan Sifat Ikhlas

Hikmah lain yang dapat dipetik dari ibadah kurban adalah menumbuhkan sikap ikhlas dalam beramal. Pelaksanaan kurban mengajarkan pentingnya keikhlasan dan ketakwaan sebagai bentuk upaya meraih ridha Allah SWT.

Hal ini ditegaskan dalam firman Allah dalam Surah Al-Hajj ayat 37:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin."

3. Belajar Berzikir

Salah satu hikmah dari perayaan Idul Adha dan pelaksanaan ibadah kurban adalah mengajarkan umat untuk terus mengingat Allah melalui zikir. Karena saat proses penyembelihan hewan kurban, umat Islam diwajibkan membaca basmalah dan disunnahkan mengumandangkan takbir.

Bahkan, anjuran untuk bertakbir ini sudah dimulai sejak awal sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ

Artinya: "Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan..." (QS. Al Hajj: 28)

4. Meninggalkan Larangan-Nya

Ada beberapa larangan yang harus diperhatikan saat akan melaksanakan ibadah kurban, salah satunya adalah tidak diperbolehkan untuk memotong rambut dan kuku. Larangan ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, yang berbunyi:

إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِى الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ

Artinya: "Jika kalian telah menyaksikan hilal Zulhijah (maksudnya telah memasuki 1 Zulhijah,) dan kalian ingin berqurban, maka hendaklah shohibul qurban tidak memotong rambut dan kukunya." (HR Muslim no. 1977)

Wallahu a'lam.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads