16 Macam Sholat Sunnah, Jumlah Rakaat, dan Waktu Pelaksanaannya

16 Macam Sholat Sunnah, Jumlah Rakaat, dan Waktu Pelaksanaannya

Elmy Tasya Khairally - detikHikmah
Minggu, 23 Mar 2025 16:00 WIB
Ilustrasi orang sedang sujud saat sholat
Foto: Ilustrasi sholat sunnah (Freepik/freepik)
Jakarta -

Sholat sunnah adalah sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan. Artinya, diberikan pahala bagi yang mengerjakan serta tidak berdosa bagi yang meninggalkan.

Ada banyak sholat sunnah yang tidak dan terkait dengan waktu serta kejadian tertentu. Simak macam-macam sholat sunnah berikut ini.

Macam-macam Sholat Sunnah

Macam-macam sholat sunnah di antaranya sholat sunnah rawatib, tahajud, witir, tarawih, dan dhuha. Mengutip buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA dan Ust Saiful Hadi el Sutha, Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i oleh DR Syaikh Alauddin Za'tari, Dirasah Islamiyah SMP Nurul Huda oleh Al Mubdi'u, M.Pd, dkk, Dahsyatnya Tahajud, Subuh, dan Dhuha oleh Adnan Tharsyah, Panduan Sholat Wajib & Sunah Sepanjang Masa Rasulullah oleh Ustadz Arif Rahman, buku The Miracle of Sholat (Keajaiban Sholat dalam Kesehatan) oleh Marsidi, S,Ag, M.Pd.I, dkk, berikut penjelasan mengenai tujuan, waktu pelaksanaan, dan jumlah rakaatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sholat Sunnah Rawatib

Sholat sunnah rawatib adalah sholat yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat fardhu (qabliyah dan ba'diyah). Rawatib dilaksanakan sebagai penyempurna bagi sholat fardhu.

Sholat sunnah rawatib meliputi:

ADVERTISEMENT
  • Dua rakaat sebelum sholat dzuhur
  • Dua rakaat sesudah sholat dzuhur
  • Dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya
  • Dua rakaat sebelum subuh.
  • Dua rakaat atau empat rakaat sebelum Ashar
  • Dua rakaat sebelum maghrib
  • Dua rakaat sebelum isya

2. Sholat Tahajud

Sholat Tahajud merupakan sholat sunnah yang dikerjakan saat malam hari, yaitu mulai dari setelah isya sampai terbit fajar. Adapun waktu yang paling utama mengerjakannya adalah di sepertiga malam terakhir, kira-kira pukul 01.00 hingga masuknya waktu subuh.

Menurut laman Kemenag, sholat tahajud dilakukan setelah bangun tidur meski hanya sebentar. Hal ini berdasarkan pendapat Imam Romli dalam buku Nihayatul Muhtaj Ila Syahril Minhaj.

ΩˆΩŽΩŠΩΨ³ΩŽΩ†ΩΩ‘ (Ψ§Ω„ΨͺΩŽΩ‘Ω‡ΩŽΨ¬ΩΩ‘Ψ―Ω) بِالْΨ₯ΩΨ¬Ω’Ω…ΩŽΨ§ΨΉΩ Ω„ΩΩ‚ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰ {ΩˆΩŽΩ…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘ΩŠΩ’Ω„Ω فَΨͺΩŽΩ‡ΩŽΨ¬ΩŽΩ‘Ψ―Ω’ بِهِ Ω†ΩŽΨ§ΩΩΩ„ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩŽΩƒΩŽ} [Ψ§Ω„Ψ₯Ψ³Ψ±Ψ§Ψ‘: Ω§Ω©] ΩˆΩŽΩ„ΩΩ…ΩΩˆΩŽΨ§ΨΈΩŽΨ¨ΩŽΨͺِهِ - Ψ΅ΩŽΩ„ΩŽΩ‘Ω‰ Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„ΩŽΩ‘Ω…ΩŽ - ΩˆΩŽΩ‡ΩΩˆΩŽ Ψ§Ω„ΨͺΩŽΩ‘Ω†ΩŽΩΩΩ‘Ω„Ω Ω„ΩŽΩŠΩ’Ω„Ω‹Ψ§ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ω†ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω

Artinya: "Shalat tahajud disunnahkan dengan kesepakatan ulama berdasarkan firman Allah Ta'ala: Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu (QS. Al-Isra': 79) dan juga berdasarkan ketekunan nabi Muhammad SAW dalam melaksanakannya. Shalat tahajud adalah shalat sunnah di malam hari setelah tidur."

Sementara, pendapat yang sama dikatakan oleh Syekh Sulaiman Ibn Muhammad ibn Umar Al-Bujairomi :

وَΨͺΩŽΩ‡ΩŽΨ¬ΩΩ‘Ψ―ΩŒ - Ψ£ΩŽΩŠΩ’: ΨͺΩŽΩ†ΩŽΩΩΩ‘Ω„ΩŒ Ψ¨ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω„Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ω†ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω

Artinya: "Dan sunnah melaksanakan shalat tahajud, yaitu shalat sunnah setelah tidur."

Ω‚ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩΩ‡Ω: (Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ω†ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω) ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩˆΩ’ ΩŠΩŽΨ³ΩΩŠΨ±Ω‹Ψ§ΨŒ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩˆΩ’ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω†ΩŽΩ‘ΩˆΩ’Ω…Ω Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩŽ فِعْلِ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ΄ΩŽΨ§Ψ‘ΩΨŒ Ω„ΩŽΩƒΩΩ†Ω’ Ω„ΩŽΨ§ Ψ¨ΩΨ―ΩŽΩ‘ Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩŽΩƒΩΩˆΩ†ΩŽ Ψ§Ω„ΨͺΩŽΩ‘Ω‡ΩŽΨ¬ΩΩ‘Ψ―Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ فِعْلِ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ΄ΩŽΨ§Ψ‘ΩΨŒ حَΨͺΩŽΩ‘Ω‰ ΩŠΩΨ³ΩŽΩ…ΩŽΩ‘Ω‰ Ψ¨ΩΨ°ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ ΩˆΩŽΩ‡ΩŽΨ°ΩŽΨ§ Ω‡ΩΩˆΩŽ الْمُعْΨͺΩŽΩ…ΩŽΨ―Ω

Artinya: "Penjelasan kalimat [setelah tidur] : walaupun tidur sebentar dan tidurnya dilakukan sebelum shalat Isya, tapi shalat tahajud tetap dilakukan setelah shalat Isya. Oleh sebab itu shalat ini disebut shalat tahajud (tahajud: tidur di waktu malam) dan inilah pendapat yang mu'tamad [kuat]. (Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi, Hasyiyatul Bujairomi ala Syarhil Minhaj, (Mesir, Mustafa al-Babi al-Halabi: 1345 H juz 1, halaman 286).

3. Sholat Witir

Sholat witir adalah shalat sunnah yang terikat dengan waktu. Bilangan ibadah ini ganjil dengan jumlah minimumnya 1 rakaat dan maksimalnya 11 rakaat. Waktu pelaksanaan sholat witir adalah sesudah sholat Isya sampai fajar.

4. Sholat Tarawih

Sholat tarawih adalah sholat sunnah di malam bulan Ramadhan yang dilaksanakan sesudah sholat Isya. Waktunya terus berlangsung sampai akhir malam. Jumlah rakaatnya bisa 8 dan 20.

5. Sholat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri dilaksanakan setiap tanggal 1 Syawal setelah umat Islam menunaikan puasa di bulan Ramadhan. Berjumlah 2 rakaat, waktu sholat idul fitri adalah dari naiknya matahari setinggi ombak hingga tergelincir.

Meski demikian, pelaksanannya disunnahkan sedikit ditunda menjadi sampai hari sedikit siang. Hal ini agar kaum muslimin bisa menunaikan zakat fitrah.

6. Sholat Idul Adha

Sholat Idul Adha adalah sholat 2 rakaat yang dilaksanakan setiap 10 Dzulhijjah saat jemaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah.

Waktunya sama seperti Idul fitri, yaitu mulai dari naiknya matahari setinggi ombak sampai tergelincir. Namun, pelaksanaannya disunnahkan di awal waktu, agar kaum muslimin bisa segera menyembelih hewan kurban.

7. Sholat Hajat

Sholat hajat adalah sholat yang dikerjakan berkaitan dengan hajat atau keinginan pelakunya. Sehingga, sholat ini dilaksanakan sebab ada hajat, cita-cita, atau keinginan yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT.

Jumlah rakaat sholat hajat minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat. Sholat ini bisa dilakukan kapan saja, asalkan tidak di waktu yang dilarang melakukan sholat. Mesk begitu, sholat hajat diutamakan untuk dilakukan pada malam hari, di sepertiga malam terakhir.

8. Sholat Taubat

Sholat taubat adalah sholat yang dilakukan ketika ingin meminta ampun kepada Allah SWT atas perbuatan yang tidak diridhaiNya. Waktu pelaksanaannya bisa kapan aja, baik siang maupun malam hari. Sholat ini dikerjakan dua rakaat.

9. Sholat Istikharah

Sholat Istikharah adalah sholat yang dilakukan untuk memohon kepada Allah agar memberikan pilihan yang baik dari dua pilihan, atau menghilangkan keraguan hati dalam memilih agar tidak menyesal di kemudian hari. Istikharah bisa dikerjakan pada siang atau malam hari, namun waktu utamanya pada malam hari sebagaimana sholat tahajud.

10. Sholat Istisqa

Sholat Istisqa adalah sholat untuk memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan. Waktu pengerjaannya adalah seperti saat dimulainya sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Menurut para Ulama, sholat ni bisa dilaksanakan hingga sore hari, asalkan tidak pada waktu diharamkan untuk mengerjakan sholat.

Berjumlah dua rakaat, sholat istisqa dilaksanakan secara berjamaah dengan 7 takbir dan 5 takbir, dilanjutkan dengan khutbah.

11. Sholat Dhuha

Sholat Dhuha adalah sholat yang dilakukan setelah terbit matahari hingga menjelang masuk waktu dzuhur. Utamanya, sholat ini dikerjakan pada pagi hari saat matahari sedang naik, kira-kira pukul 09.00.

Sholat Dhuha dikenal dengan sholat untuk meminta rezeki dari Allah SWT. Jumlah rakaatnya bisa dua, empat, delapan, bahkan 12 rakaat. Dalam hadits qudsi, Allah berfirman, "Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang. Niscaya, pasti akan aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya." (HR. Hakim dan Thabrani).

12. Sholat Tahiyatul Masjid

Shola Tahiyatul Masjid adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilakukan untuk memberi penghormatan kepada masjid. Sholat ini bisa lewat atau terlambat jika seseorang sudah terlanjur duduk, baik sengaja atau lupa jika jedanya sudah lama. Meski begitu jika seseorang terlanjur duduk karena lupa atau tidak tahu, dan jedanya belum lama, maka tahiyatul masjid belum terlambat.

13. Sholat Tasbih

Sholat tasbih adalah sholat sunnah yang di dalamnya banyak terdapat bacaan kalimat tasbih secara khusus. Setiap rakaat diucapkan kalimat tasbih sebanyal 75 kali, sehingga dalam empat rakaat sholat tasbih, diucapkan 300 kali tasbih.

Sholat tasbih terdiri dari empat rakaat jika dikerjakan pada siang hari dengan satu salam. Namun, pada malam hari, sholat ini dikerjakan empat rakaat dengan dua salam.

14. Sholat Gerhana

Sholat gerhana atau sholat khusuf adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilakukan saat terjadi gerhana bulan maupun matahari. Tepatnya, sholat gerhana dilaksanakan saat menghilangnya seluruh cahaya salah satu dari dua benda langit yang bercahaya, yaitu matahari dan bulan) atau sebagiannya dan berubah menjadi hitam.

15. Sholat Wudhu

Sholat wudhu adalah sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan setelah melakukan wudhu. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

Ω…ΩŽΨ§ مِنْ أَحَدٍ يَΨͺΩŽΩˆΩŽΨΆΩ‘ΩŽΨ£Ω ΩΩŽΩŠΩΨ­Ω’Ψ³ΩΩ†Ω Ψ§Ω„Ω’ΩˆΩΨΆΩΩˆΨ‘ΩŽ ΩˆΩŽΩŠΩΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩΩŠ Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω ΩŠΩŽΩ‚Ω’Ψ¨ΩŽΩ„Ω Ψ¨ΩΩ‚ΩŽΩ„Ω’Ψ¨ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΩˆΩŽΨ¬Ω’Ω‡ΩΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡ΩΩ…ΩŽΨ§ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ وَجَبَΨͺΩ’ Ω„ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ¬ΩŽΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω

Artinya, "Tak seorang pun yang berwudhu kemudian melakukannya secara sempurna, dan shalat dua rakaat dengan sepenuh jiwa dan raganya, kecuali pasti masuk surga." (HR Muslim, Abu Dawud, an-Nasa'i dan lain-lain).




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads