Alasan Waktu Pasti Lailatul Qadar Hanya Diketahui Allah

Alasan Waktu Pasti Lailatul Qadar Hanya Diketahui Allah

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Sabtu, 29 Mar 2025 06:00 WIB
Ilustrasi lailatul qadar
Ilustrasi alasan waktu lailatul qadar dirahasikan oleh Allah SWT Foto: Freepik
Jakarta - Lailatul Qadar sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat Islam selama bulan Ramadan. Ialah malam kemuliaan yang lebih baik dari 1000 bulan dan penuh keberkahan sampai terbit fajar, sebagaimana firman Allah SWT melalui Surat Al-Qadr ayat 1-5:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - 1 وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ - 2 لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - 3 تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - 4 سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ -5

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."

Sayangnya tidak ada yang tahu pasti, termasuk Nabi SAW, kapan terjadinya Lailatul Qadar kecuali Allah SWT. Melalui sabdanya, Rasulullah SAW hanya mengungkap untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam terakhir bulan Ramadan. Lantas, mengapa Allah SWT merahasiakan malam kemuliaan ini?

Alasan Waktu Lailatul Qadar Dirahasiakan oleh Allah SWT

Ada sejumlah alasan mengapa Lailatul Qadar menjadi rahasia Allah, mengutip buku Rahasia Puasa Ramadhan oleh Yasin T. Al-Jibouri dan Mirza Javad Agha Maliki Tabrizi serta buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab oleh Thariq Muhammad Suwaidan.

1. Agar Giat Beribadah Sepanjang Bulan

Waktu Lailatul Qadar dirahasiakan agar para hamba bersungguh-sungguh mengerjakan ibadah sepanjang bulan. Mereka beribadah sepanjang malam bulan Ramadan demi memperoleh ridha Allah SWT dan keistimewaan Lailatul Qadar itu sendiri. Sehingga kadar ketaatan para hamba semakin bertambah

2. Menghindari Bermalas-malasan

Jika waktu malam tersebut diketahui, kaum muslim kemungkinan akan giat beribadah pada Lailatul Qadar saja. Pada malam lainnya mereka justru bermalas-malasan. Dalam sebuah riwayat, Nabi SAW pernah mengingatkan sikap seperti ini.

Rasulullah SAW pada suatu hari memanggil sahabat Muadz bin Jabal dan bersabda: "Siapa yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah dengan ketulusan di hatinya maka pasti Allah akan mengharamkannya dari api neraka."

Muadz meminta, "Wahai Rasulullah, bolehkah aku memberitahukan kabar gembira ini kepada kaum muslim?" Beliau memperingatkan, "(Jangan) nanti mereka akan memilih-milih waktu ibadah." Muadz pun meriwayatkan hadits ini menjelang kematiannya karena takut berdosa dalam menyembunyikan ilmu. (HR Bukhari dan Muslim).

3. Umat Terjaga dari Perselisihan

Menurut riwayat, Nabi SAW sempat memperoleh informasi terkait waktu Lailatul Qadar dari Allah SWT. Namun Dia menarik kembali wahyu tersebut sehingga pengetahuannya menjadi terbatas.

Ubadah bin Shamit RA menuturkan, "Rasulullah SAW mendatangi kami untuk menyampaikan informasi mengenai Lailatul Qadar. Namun tiba-tiba terdapat dua orang muslim yang berselisih. Beliau kemudian bersabda:

'Sesungguhnya aku mendatangi kalian untuk menyampaikan informasi tentang Lailatul Qadar. Tiba-tiba ada dua orang muslim saling memaki sehingga aku tidak tahu (hilang informasi)'." (HR Bukhari).

Karena itulah, para ulama berpendapat dirahasiakannya Lailatul Qadar agar umat Islam terjaga dari perpecahan, yang mana dapat menghalangi untuk memperoleh kebaikan.

4. Termotivasi untuk Beramal Baik

Tak sedikit manusia yang menyukai hal-hal misterius sehingga tertarik untuk mengetahuinya. Begitu juga dengan Lailatul Qadar. Sebagian ulama berpandangan waktu pasti malam tersebut menjadi rahasia Allah SWT agar para hamba termotivasi untuk bersemangat mencarinya dengan melaksanakan ibadah dan berbagai amal sholeh.

Hadits Mencari Lailatul Qadar

Dalam sejumlah riwayat, Rasulullah SAW hanya memberitahu untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam terakhir bulan Ramadan. Berikut sejumlah haditsnya:

1. Sepuluh Malam Ganjil Terakhir Ramadan

تَحَرَّوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: Nabi SAW bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari 10 malam terakhir dari bulan Ramadan." (HR Bukhari dari Muslim dari Aisyah RA).

3. Tujuh Malam Terakhir Ramadan

أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ

Artinya: Ibnu Umar RA berkata, "Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Rasulullah SAW telah bermimpi melihat lailatul qadar pada tujuh hari yang terakhir (di bulan Ramadan). Beliau bersabda, 'Menurut pendapatku, mimpimu itu bertepatan dengan tujuh hari yang terakhir. Oleh karena itu, barang siapa yang ingin mencarinya, hendaklah dia mencarinya pada tujuh hari yang terakhir'." (Muttafaq Alaih).

4. Malam Ke-27 Ramadan

مَنْ كَانَ مُتَحَرِّهَا، فَلْيَتَحَرَّهَا فِي لَيْلَة سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ

Artinya: "Barang siapa yang berusaha menggapainya (Lailatul Qadar), hendaknya dia berusaha menggapainya pada malam kedua puluh tujuh." (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ibnu Umar RA).


(azn/row)
Berburu Keutamaan Lailatul Qadar

Berburu Keutamaan Lailatul Qadar

73 konten
Keistimewaan Ramadan juga terletak pada malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Itulah malam Lailatul Qadar. Malam ini disebut jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

Hide Ads