- Alasan Waktu Lailatul Qadar Dirahasiakan oleh Allah SWT 1. Agar Giat Beribadah Sepanjang Bulan 2. Menghindari Bermalas-malasan 3. Umat Terjaga dari Perselisihan 4. Termotivasi untuk Beramal Baik
- Hadits Mencari Lailatul Qadar 1. Sepuluh Malam Ganjil Terakhir Ramadan 3. Tujuh Malam Terakhir Ramadan 4. Malam Ke-27 Ramadan
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - 1 وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ - 2 لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - 3 تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - 4 سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ -5
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."
Sayangnya tidak ada yang tahu pasti, termasuk Nabi SAW, kapan terjadinya Lailatul Qadar kecuali Allah SWT. Melalui sabdanya, Rasulullah SAW hanya mengungkap untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam terakhir bulan Ramadan. Lantas, mengapa Allah SWT merahasiakan malam kemuliaan ini?
Alasan Waktu Lailatul Qadar Dirahasiakan oleh Allah SWT
Ada sejumlah alasan mengapa Lailatul Qadar menjadi rahasia Allah, mengutip buku Rahasia Puasa Ramadhan oleh Yasin T. Al-Jibouri dan Mirza Javad Agha Maliki Tabrizi serta buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab oleh Thariq Muhammad Suwaidan.
1. Agar Giat Beribadah Sepanjang Bulan
Waktu Lailatul Qadar dirahasiakan agar para hamba bersungguh-sungguh mengerjakan ibadah sepanjang bulan. Mereka beribadah sepanjang malam bulan Ramadan demi memperoleh ridha Allah SWT dan keistimewaan Lailatul Qadar itu sendiri. Sehingga kadar ketaatan para hamba semakin bertambah
2. Menghindari Bermalas-malasan
Jika waktu malam tersebut diketahui, kaum muslim kemungkinan akan giat beribadah pada Lailatul Qadar saja. Pada malam lainnya mereka justru bermalas-malasan. Dalam sebuah riwayat, Nabi SAW pernah mengingatkan sikap seperti ini.
Rasulullah SAW pada suatu hari memanggil sahabat Muadz bin Jabal dan bersabda: "Siapa yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah dengan ketulusan di hatinya maka pasti Allah akan mengharamkannya dari api neraka."
Muadz meminta, "Wahai Rasulullah, bolehkah aku memberitahukan kabar gembira ini kepada kaum muslim?" Beliau memperingatkan, "(Jangan) nanti mereka akan memilih-milih waktu ibadah." Muadz pun meriwayatkan hadits ini menjelang kematiannya karena takut berdosa dalam menyembunyikan ilmu. (HR Bukhari dan Muslim).
3. Umat Terjaga dari Perselisihan
Menurut riwayat, Nabi SAW sempat memperoleh informasi terkait waktu Lailatul Qadar dari Allah SWT. Namun Dia menarik kembali wahyu tersebut sehingga pengetahuannya menjadi terbatas.
Ubadah bin Shamit RA menuturkan, "Rasulullah SAW mendatangi kami untuk menyampaikan informasi mengenai Lailatul Qadar. Namun tiba-tiba terdapat dua orang muslim yang berselisih. Beliau kemudian bersabda:
'Sesungguhnya aku mendatangi kalian untuk menyampaikan informasi tentang Lailatul Qadar. Tiba-tiba ada dua orang muslim saling memaki sehingga aku tidak tahu (hilang informasi)'." (HR Bukhari).
Karena itulah, para ulama berpendapat dirahasiakannya Lailatul Qadar agar umat Islam terjaga dari perpecahan, yang mana dapat menghalangi untuk memperoleh kebaikan.
4. Termotivasi untuk Beramal Baik
Tak sedikit manusia yang menyukai hal-hal misterius sehingga tertarik untuk mengetahuinya. Begitu juga dengan Lailatul Qadar. Sebagian ulama berpandangan waktu pasti malam tersebut menjadi rahasia Allah SWT agar para hamba termotivasi untuk bersemangat mencarinya dengan melaksanakan ibadah dan berbagai amal sholeh.
Hadits Mencari Lailatul Qadar
Dalam sejumlah riwayat, Rasulullah SAW hanya memberitahu untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam terakhir bulan Ramadan. Berikut sejumlah haditsnya:
1. Sepuluh Malam Ganjil Terakhir Ramadan
تَحَرَّوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: Nabi SAW bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari 10 malam terakhir dari bulan Ramadan." (HR Bukhari dari Muslim dari Aisyah RA).
3. Tujuh Malam Terakhir Ramadan
أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
Artinya: Ibnu Umar RA berkata, "Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Rasulullah SAW telah bermimpi melihat lailatul qadar pada tujuh hari yang terakhir (di bulan Ramadan). Beliau bersabda, 'Menurut pendapatku, mimpimu itu bertepatan dengan tujuh hari yang terakhir. Oleh karena itu, barang siapa yang ingin mencarinya, hendaklah dia mencarinya pada tujuh hari yang terakhir'." (Muttafaq Alaih).
4. Malam Ke-27 Ramadan
مَنْ كَانَ مُتَحَرِّهَا، فَلْيَتَحَرَّهَا فِي لَيْلَة سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ
Artinya: "Barang siapa yang berusaha menggapainya (Lailatul Qadar), hendaknya dia berusaha menggapainya pada malam kedua puluh tujuh." (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ibnu Umar RA).
(azn/row)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana