Pengusaha nasional Soetrisno Bachir, mengajak seluruh pengusaha yang berlatar belakang Muhammadiyah untuk saling berkolaborasi dan mendukung satu sama lain. Kolaborasi penting untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan bisnis.
Bagi pengusaha kecil, kolaborasi sangat penting agar mereka bisa naik kelas menjadi pengusaha menengah, dan bahkan bisa mencapai pengusaha besar dengan aset triliunan rupiah. Hal tersebut dikatakan pria yang akrab disapa Mas Tris itu saat menjadi pembicara dalam seminar Prospek Perekonomian Indonesia 2025 dan LokaKarya Kader pengusaha Muhammadiyah. Seminar ini digelar oleh Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (MEBP) Pengurus Pusat Muhammadiyah selama 2 hari dari Rabu 20 November sampai Kamis 21 November 2024 di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
"Dengan saling berbagi ilmu, sumber daya, serta pengalaman, kita bisa menciptakan ekosistem bisnis yang saling menguntungkan. Kita harus berkolaborasi, bukan bersaing, agar pengusaha-pengusaha kita mampu berkembang pesat dan mencapai potensi maksimal mereka," kata Mas Tris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, dia melanjutkan, hanya ada beberapa pengusaha berlatar belakang Muhammadiyah yang memiliki aset di atas satu triliun rupiah. Sehingga jumlah pengusaha Muhammadiyah dengan aset besar harus terus ditambah.
Dia pun mendorong Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar segera membuat peta jalan (roadmap) yang terukur dan jelas. Roadmap tersebut diharapkan bisa memberikan panduan bagi pengusaha untuk naik kelas.
Roadmap juga bisa digunakan sebagai acuan dalam menetapkan target jumlah pengusaha yang dapat meningkatkan aset mereka ke level tertentu, serta bagaimana pengusaha tersebut bisa mendapatkan pendanaan dari perbankan untuk pengembangan usaha mereka.
"Saya meminta Majelis Ekonomi Muhammadiyah untuk segera menyusun roadmap yang konkret dan terukur. Tentukan target berapa banyak pengusaha yang bisa naik kelas, misalnya berapa yang memiliki aset sekian miliar atau yang berhasil mendapatkan pendanaan dari bank untuk usaha mereka. Ini penting agar kita bisa memiliki arah yang jelas untuk pengusaha Muhammadiyah menuju kesuksesan," Kata Soetrisno.
Dia juga mengingatkan agar pengusaha Muhammadiyah untuk tidak ragu memanfaatkan fasilitas perbankan sebagai sumber modal. Pengusaha Muhammadiyah tidak boleh ragu untuk meminjam modal dari bank. Sebab menurut dia jika seorang pengusaha memiliki perencanaan yang matang dan kemampuan untuk mengelola usaha dengan baik, bank akan lebih mudah memberikan pendanaan.
Soetrisno berharap, melalui kolaborasi dan dengan adanya roadmap yang jelas, pengusaha Muhammadiyah dapat semakin memperbesar peran mereka dalam perekonomian Indonesia, serta meningkatkan kualitas dan daya saing bisnis mereka di tingkat nasional maupun internasional.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi