Ini Kiai Pemberi Nama Muhammadiyah, Bukan KH Ahmad Dahlan?

Ini Kiai Pemberi Nama Muhammadiyah, Bukan KH Ahmad Dahlan?

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 18 Nov 2024 16:15 WIB
Logo Muhammadiyah
Logo Muhammadiyah. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Tepat hari ini, 18 November 2024 merupakan milad Muhammadiyah ke-112. Organisasi Islam ini digagas oleh KH Ahmad Dahlan dari Yogyakarta.

Nama Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia. Organisasi yang berawal dari Yogyakarta ini tidak diberi nama oleh sang penggagas melainkan dari sahabatnya. Siapakah beliau?

Sejarah Lahirnya Muhammadiyah

Muhammadiyah ialah gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf nahi mungkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan sunnah.

Merujuk buku Muhammadiyah dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, dan Sistem Nilai karya Siti Nurhayati, Muhammadiyah adalah organisasi yang didirikan pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan dengan 18 November 1912.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir laman resmi Muhammadiyah, dijelaskan bahwa awal pendirian Muhammadiyah dimulai dengan keberadaan Sekolah Rakyat bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang didirikan KH. Ahmad Dahlan pada awal tahun 1912. Di awal proses pembelajaran, sekolah ini hanya mengandalkan ruang dengan ukuran 6 x 2,5 meter yang dilengkapi tiga meja dan tiga kursi serta satu papan tulis.

Setelah melewati proses pengajuan yang sulit dan memakan waktu lama, dengan terbitnya Besluit pada 22 Agustus 1914 No.81, akhirnya Muhammadiyah sebagai Badan Hukum diakui oleh Pemerintah Hindia-Belanda.

ADVERTISEMENT

Pendiri dan Pemberi Nama Muhammadiyah

Pendiri Muhammadiyah adalah KH Ahmad Dahlan. Sosok yang lahir di Kampung Kauman, Yogyakarta pada 1868 dengan nama asli Muhammad Darwis.

Ayahnya adalah KH Abu Bakar, seorang khatib masjid besar kesultanan Yogyakarta. Ibunya bernama Siti Aminah, putri KH Ibrahim, penghulu kesultanan Yogyakarta. Merunut silsilahnya ini, Muhammad Darwis adalah keturunan dari ulama tersohor di Yogyakarta.

Meskipun didirikan oleh KH Ahmad Dahlan, nama Muhammadiyah bukanlah hasil gagasannya.

Nama Muhammadiyah diusulkan oleh kerabat, murid sekaligus sahabat KH Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu. Ia adalah seorang Ketib Anom Kraton Yogyakarta dan tokoh pembaruan yang kemudian menjadi penghulu Kraton Yogyakarta.

Mengutip buku Sejarah Berdiri & Perkembangan Muhammadiyah karya Muallimah, kata Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab 'Muhammad' yaitu nama Nabi dan Rasul Allah terakhir. Kemudian mendapatkan 'ya' nisbiyah' yang artinya menjeniskan.

Jika digabungkan, secara bahasa diartikan sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW. Yaitu semua orang Islam yang mengakui dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah SWT yang terakhir.

Pemberian nama Muhammadiyah dimaksudkan sebagai harapan agar melalui nama itu semua anggota Muhammadiyah beserta pengikutnya serta umat Islam pada umumnya dapat mencontoh dan meneladani segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad SAW.

Maman A. Majid Binfas dalam bukunya yang berjudul Meluruskan Sejarah Muhammadiyah - NU: Restrospeksi Gerakan Pendidikan & Kebudayaan menyebut, melalui Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan Al-Qur'an dan al Hadits.

KH Ahmad Dahlan memimpin Muhammadiyah sejak tahun 1912 dan berakhir ketika wafat pada 1923. Dari awal hingga setengah abad berikutnya, kepemimpinan di Muhammadiyah dilanjutkan oleh Kyai Haji Ibrahim pada tahun 1923 hingga 1931. Kemudian Kyai Haji Hisyam pada 1931 hingga 1936, Kyai Haji Mas Mansyur pada 1936 hingga 1942, dan Ki Bagus Hadikusuma pada tahun 1942 hingga 1953.




(dvs/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads