Surah Al-Bayyinah tergolong dalam surah Madaniyyah yang memiliki arti "Bukti". Dalam surah Al-Bayyinah ayat 5, ditegaskan bahwa semua perintah Allah SWT ini sesuai dengan agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS, untuk mencegah dari kekufuran. Berikut bacaan lengkap surah Al-Bayyinah ayat 5 dan tafsirnya.
Bacaan Surah Al-Bayyinah Ayat 5: Arab, Latin, dan Artinya
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Arab Latin: wa mâ umirû illâ liya'budullâha mukhlishîna lahud-dîna ḫunafâ'a wa yuqîmush-shalâta wa yu'tuz-zakâta wa dzâlika dînul-qayyimah
Artinya: "Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)."
Tafsir Surah Al-Bayyinah Ayat 5
Dalam Tafsir Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa, karena adanya perpecahan di kalangan umat terdahulu, maka pada surah Al-Bayyinah ayat 5 ini Allah SWT menegaskan bahwa mereka tidak diperintahkan kecuali untuk menyembah-Nya. Perintah ini ditujukan untuk kebaikan dunia dan agama mereka, serta untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Selain itu, mereka juga diperintahkan untuk mengikhlaskan diri, baik lahir maupun batin, dalam beribadah kepada Allah SWT, seperti melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan membersihkan amal perbuatan dari syirik. Ini semua sesuai dengan agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS, yang menjauhkan dirinya dari kekufuran kaumnya dan berpegang pada agama tauhid dengan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah SWT.
Ikhlas merupakan salah satu dari dua syarat diterimanya amal, dan itu merupakan urusan hati. Syarat kedua adalah mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Ibnu Katsir mengungkapkan dalam kitab tafsirnya yang diterjemahkan oleh M. Abdul Ghoffar bahwa yang dimaksud dengan "mereka" dalam ayat ini, berdasarkan ayat sebelumnya, adalah orang-orang yang menerima Kitab-kitab yang diturunkan kepada umat-umat terdahulu. Meskipun Allah SWT telah memberikan hujjah dan bukti yang jelas kepada mereka, mereka justru terpecah belah dan berselisih mengenai apa yang telah dikehendaki Allah SWT dari Kitab-Kitab mereka, sehingga muncul banyak perselisihan di kalangan mereka.
Ibnu Katsir juga menyatakan bahwa sejumlah imam, seperti Az-Zuhri dan Asy-Syafi'i, menggunakan Surah Al-Bayyinah ayat 5 ini sebagai dalil bahwa amal perbuatan merupakan bagian dari keimanan.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana