5 Keistimewaan Surah Al-Fatihah sebagai Pembuka Al-Qur'an

5 Keistimewaan Surah Al-Fatihah sebagai Pembuka Al-Qur'an

Indah Fitrah - detikHikmah
Kamis, 24 Apr 2025 07:15 WIB
Ilustrasi mengaji ayat Alquran. Al-quran.
Ilustrasi Alquran. Foto: Freepik
Jakarta -

Surah Al-Fatihah adalah surah yang sangat istimewa dalam Al-Qur'an. Surah ini disebut langsung oleh Rasulullah SAW sebagai surah paling agung. Setiap muslim membacanya dalam sholat, dan keutamaannya pun banyak disebut dalam hadits. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hijr ayat 87.

وَلَقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْاٰنَ الْعَظِيْمَ

Arab latin: Wa laqad ātaināka sab'am minal-maṡānī wal-qur'ānal-'aẓīm(a).
Artinya: Sungguh, Kami benar-benar menganugerahkan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayat ini menunjukkan bahwa Surah Al-Fatihah punya kedudukan tinggi dalam Islam. Artikel ini akan membahas beberapa keistimewaannya.

Keistimewaan Surah Al-Fatihah

Berikut keistimewaan-keistimewaan surah Al-Fatihah yang dikutip dari buku Tafsir surah Al-Fatihah susunan Idrus Abidin.

ADVERTISEMENT

1. Surah Teragung dalam Al-Qur'an

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Surah Al-Fatihah adalah surah yang sangat agung dalam Al-Qur'an. Hal ini dapat dilihat dari sebuah hadits berikut:

Dari Abu Said Al-Khudri, bahwasanya Rasulullah bersabda kepadanya,

"Saya akan mengajarimu surah teragung dalam Al-Qur'an sebelum engkau keluar dari masjid." Beliau lalu memegang tanganku. Pada saat beliau hendak keluar, saya berkata kepada beliau, "Bukankah engkau hendak mengajariku surah teragung dalam Al-Qur'an?" Beliau menjawab, "Al-hamdu lillahi rabb al-'alamin. Itulah al-sab'u al-matsani (tujuh ayat yang senantiasa diulang) dan merupakan ayat Al-Qur'an teragung yang diturunkan kepadaku." (HR. Al-Bukhari no. 4454)

2. Melebihi Keagungan Kitab Taurat dan Injil

Keutamaan Surah Al-Fatihah tidak hanya disebutkan dalam konteks ibadah sehari-hari, tetapi juga dibandingkan langsung dengan kitab-kitab terdahulu.

Dari Abu Hurairah dan Ubay bin Ka'ab, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Allah SWT tidak menurunkan dalam kitab Taurat dan Injil surah yang menyerupai keagungan Umm Qur'an (Al-Fatihah). Dialah al-sab'u al-matsāni. Surah ini terbagi antara Aku dengan hamba-Ku. Sungguh, hamba-Ku akan mendapatkan apa pun permintaannya." (HR. Al-Nasa'i, Ahmad, dan At-Tirmidzi.

3. Surah yang Dibaca Ketika Sholat

Al-Fatihah memiliki kedudukan penting dalam ibadah sholat, bahkan menjadi syarat sahnya sholat seorang muslim.

Dari Ubadah bin Shamit, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "tidak (dianggap sah) sholat seseorag yang tidak membaca Surah Al-Fatihah." (HR. Al Bukhari no.756, Muslim no.394)

4. Menjadi Cahaya Penerang Keimanan dan Keikhlasan Hati

Turunnya Surah Al-Fatihah membawa keistimewaan tersendiri yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelumnya. Dari Ibnu Abbas, ia berkata,

"Ketika Jibril sedang duduk bersama Nabi SAW ia mendengar suara gemuruh dari atas, lalu ia menengadah ke atas sambil berkata , 'Itu adalah pintu langit yang sedang terbuka hari ini. Sebelumnya tidak pernah terbuka hari ini. Sebelumnya tidak pernah terbuka sama sekali.'

Lalu turunlah malaikat darinya. Jibril berkata, "Inilah salah satu malaikat turun dari langit. Ia sama sekali belum pernah turun ke bumi sebelumnya.' Lalu sang malaikat mengucapkan salam, kemudian berkata, 'Bergembiralah wahai Rasulullah dengan dua cahaya yang akan diberikan kepadamu. Keduanya belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelum engkau, yaitu Surah Al-Fatihah dan penutup Surah Al-Baqarah. Engkau tidak membaca satu huruf pun dari kedua surah tersebut (lalu engkau meminta kepada Allah) kecuali permintaanmu akan dikabulkan. (HR Muslim)

5. Sebagai Doa Penyembuh Penyakit (Ruqyah)

Surah Al-Fatihah juga dikenal memiliki keutamaan sebagai doa penyembuh atau ruqyah.

Dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata:

"Ketika kami melakukan perjalanan jauh, lalu singgah di sebuah perkampungan, tiba-tiba datang seorang budak perempuan sambil berkata, 'Tetua kampung kami sedang sakit. Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah?'

Lalu salah seorang di antara kami bangkit. Sebelumnya ia belum memiliki pengalaman mengobati. Ia pun membacakan bacaan ruqyah kepada tetua kampung tersebut hingga sembuh. Sebagai hadiah, ia diberikan 30 ekor kambing dan kami juga dijamu dengan susu segar.

Ketika ia kembali, kami bertanya kepadanya, 'Apakah memang bisa meruqyah atau pernah meruqyah?' Ia menjawab, 'Saya tidak mengobatinya kecuali dengan bacaan ruqyah Surah Al-Fatihah.'

Kami menyarankan agar ia tidak menceritakan hal ini lebih dulu, atau nanti kita tanyakan saja masalah ini kepada Rasulullah.

Tatkala kami tiba di Madinah, kami pun menyampaikan hal itu kepada beliau. Lalu beliau berkata 'Siapa yang mengajarimu bahwa Al-Fatihah adalah bagian dari bacaan ruqyah? Kalau begitu, bagi-bagikan hadiahnya! Jangan lupa satu bagian untuk saya. (HR Al Bukhari dan Muslim)

Dalam penjelasannya terhadap kitab Shahih Muslim, Imam Nawawi menerangkan bahwa hadits tersebut mengandung penegasan mengenai keutamaan Surah Al-Fatihah sebagai media ruqyah. Oleh karena itu, disarankan untuk membacanya kepada orang yang tersengat binatang berbisa, sedang sakit, maupun yang mengalami keluhan lainnya.




(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads