Akidah Islam yang Benar Terangkum dalam Bacaan Syahadat, Ini Penjelasannya!

Akidah Islam yang Benar Terangkum dalam Bacaan Syahadat, Ini Penjelasannya!

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 08 Nov 2024 09:30 WIB
Ilustrasi Imam Mahdi, pamimpin umat Islam di akhir zaman.
Foto: Fuad Hasim/detikcom
Jakarta - Akidah Islam yang benar terangkum dalam bacaan syahadat. Dua kalimat syahadat memiliki makna yang luar biasa bagi umat Islam karena mengandung inti dari akidah umat Islam.

Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya berpegang teguh pada akidah dalam mengarungi kehidupan di dunia. Dalam beberapa haditsnya, Rasulullah SAW telah menyampaikan sabda-sabda yang berkaitan dengan akidah Islam. Salah satu hadits yang terkenal adalah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu. Beliau bersabda:

"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwasanya tidak ada ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan-Nya." (HR Bukhari dan Muslim)

Pengertian Akidah

Dikutip dari buku Aqidah Akhlaq karya Taofik Yusmansyah, kata akidah berasal dari bahasa Arab yaitu 'aqada-ya'qudu-aqidatan' yang berarti ikatan atau ikatan seseorang dengan sesuatu. Setiap manusia memiliki ikatan hati dengan sesuatu, dengan ikatan tersebut, hati menjadi condong kepadanya.

Dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh Harjan Syuhada, akidah menurut Hasan Al-Banna adalah suatu paham tentang sesuatu yang diyakini atau diimani oleh hati manusia yang benar sebagai pandangan yang benar. Akidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketenangan jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.

Sedangkan akidah menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti. Segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran harus ditolak.

Akidah Islam berpijak pada enam rukun iman, yaitu iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, serta qada dan qadar-Nya. Hal ini dikenal umat Islam dengan rukun iman.

Dasar dan Tujuan Akidah Islam

Kembali mengutip buku milik Taofik Yusmansyah, dasar akidah Islam adalah Al-Qur'an dan hadits. Hal ini dapat dipahami secara logis, bahwa Allah Sang Pencipta telah menciptakan manusia sesuai kapasitasnya dan Allah telah menyiapkan bagi manusia itu segala "perangkatnya".

Adapun tujuan dari akidah Islam adalah terwujudnya kehidupan manusia yang tentram, damai dan tenang untuk menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan terutama di akhirat. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah pada surat Al-Baqarah ayat 112:

بَلٰى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهٗٓ اَجْرُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۖ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَࣖ ۝١١٢

Artinya: Tidak demikian! Orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah serta berbuat ihsan, akan mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka, dan mereka pun tidak bersedih.

Dan pada surat An-Nahl ayat 36, Allah menegaskan:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ ٣٦
Artinya: Sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah dan jauhilah tagut!" Di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang ditetapkan dalam kesesatan. Maka, berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Penjelasan Akidah Islam yang Benar Terangkum dalam Syahadat

Dalam bacaan dua kalimat syahadat "Asyhadu An-la ilaha illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah" memiliki arti saya bersaksi tiada tuhan selain Allah SWT dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Dua kalimat syahadat ini memiliki arti yang mendalam dan menjadi simpulan dari akidah Islam yang benar.

Dalam buku Mengenai Rukun Iman dan Islam karya A. Miftahul Basar, M.Pd., makna syahadat yang pertama adalah bentuk pengakuan ketauhidan. Seorang muslim meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.

Dengan mengucapkan kalimat syahadat yang pertama, seorang muslim mengikrarkan bahwa segala tujuan, motivasi, dan arah hidupnya hanya ditujukan kepada Allah semata.

Makna syahadat kedua adalah bentuk pengakuan kerasulan. Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allah yang disampaikan melalui seorang Rasul Allah, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa dua kalimat syahadat merupakan pondasi utama dalam membangun agama Islam. Sabda beliau ini menjadi landasan bagi seluruh ajaran dan ibadah dalam Islam. Berikut adalah hadisnya:

الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Artinya: "Islam dibangun atas lima perkara. Mengucapkan dua kalimat syahadat, sholat lima waktu, zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan ibadah haji di tanah suci." (HR Bukhari Muslim).


(hnh/inf)

Hide Ads