Kronologi Tersebarnya Aliran 'Islam Sejati' yang Diduga Sesat di Ketapang

Kronologi Tersebarnya Aliran 'Islam Sejati' yang Diduga Sesat di Ketapang

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Jumat, 25 Apr 2025 20:30 WIB
Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Foto: Ocsya Ade CP/detikKalimantan
Ketapang -

Polsek Sandai mengungkap awal mula tersebarnya aliran Islam Sejati yang diduga sesat di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar). Aliran ini sendiri menggegerkan warga setempat hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan dan kabupaten turun tangan.

Kapolsek Sandai Ipda Muhammad Ibnu Saputra mengatakan awal mula ajaran ini diduga menyebar di kecamatan sebelah. Tepatnya di Kecamatan Laur.

"Terkait aliran yang diduga sesat itu, awal mulanya dari Kecamatan Laur (tetangga Kecamatan Sandai). Ketua kelompok ini juga dari Laur. Kemudian, beriringnya waktu mulailah menyebar aliran ini di Sandai," jelasnya kepada detikKalimantan, Jumat (25/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama setelah tercium adanya dugaan aliran sesat ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sandai kemudian melapor ke Polsek Sandai. Mediasi pun dilaksanakan dengan mengundang kelompok terkait.

"MUI Sandai melaporkan hal ini ke Polsek Sandai. MUI Sandai meminta kita mengundang kelompok ini untuk melakukan mediasi," kata Ibnu.

Ibnu menyatakan pihaknya tidak bisa menangani kasus yang berkaitan dengan ajaran agama. Namun, pihaknya bersama Polres Ketapang masih bisa berkoordinasi dengan pihak berwenang yang terkait.

"Setelah saya minta petunjuk ke Kapolres Ketapang, bahwa kepolisian tidak bisa masuk ke dalam yang berkaitan dengan akidah ajaran agama. Dan pada akhirnya keluarlah undangan mediasi dari Forkopimcam Sandai yang akan dilaksanakan Selasa depan," kata Ibnu.

Ibnu juga telah memerintahkan anggota di lapangan untuk terus melakukan pemantauan dan memberi imbauan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Apabila ada masyarakat melihat kegiatan kelompok ini, diharapkan dapat segera melapor untuk ditindaklanjuti dalam mediasi.

"Tentunya imbauan sudah kami berikan. Terutama di Sandai Kiri, saya perintahkan Bhabinkamtibmas untuk memberikan imbauan serta pengawasan terkait kegiatan aliran Islam Sejati ini. Sambil menunggu mediasi Selasa depan, tetap juga kami komunikasi dengan MUI agar tidak menjadi konflik yang berkelanjutan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang lelaki berinisial AK asal Desa Riam Bunut, Kecamatan Sungai Laur membawa ajaran yang diduga menyimpang dari ajaran Islam. Saat ini, dugaan aliran sesat itu baru terdeteksi terjadi di Desa Sandai Kiri. MUI Kecamatan Sandai dan MUI Kabupaten Ketapang sudah mengambil tindakan.

"Sudah disampaikan ke mereka (pengikut) bahwa ajaran terindikasi sesat. Kami juga koordinasi dengan beberapa pihak seperti Tim PAKEM, Polres dan Kemenag Ketapang untuk menindaklanjuti bertabayun konfirmasi ke mereka," kata Ketua MUI Kabupaten Ketapang M Faisol Maksum kepada detikKalimantan, Kamis (24/4).

"Jadi, untuk memutuskan sesat atau tidaknya ajaran ini nanti dari Tim PAKEM (Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat)," sambungnya.

Dalam surat pernyataan yang dikeluarkan MUI Sandai terdapat beberapa poin ajaran yang dinilai menyimpang dari akidah Islam.

1. Mengganti Makna Syahadat

Aliran Islam Sejati ini mengartikan kalimat kedua syahadat menjadi, "dan aku Muhammad Rasul Allah SWT," serta menyatakan bahwa siapa yang tidak menganggap dirinya sebagai Allah dan Rasulullah adalah orang bodoh dan gila.

2. Salat Fardu Dianggap Riya'

Aliran ini juga menyebut bahwa salat wajib hanya dilakukan agar dilihat orang lain, sehingga dianggap tidak perlu dilakukan.

3. Mengutamakan Salat Batiniah

Dalam ajaran aliran ini bahwa salat batiniah lebih utama, bahkan menjadi alasan untuk meninggalkan salat fardu.

4. Naik Haji Tak Harus ke Mekah

Kelompok tersebut menyebutkan bahwa ibadah haji dan badal haji cukup dilakukan dengan berziarah ke Makam Tanjungpura dan Matan.

5. Penambahan Lafaz dalam Niat Salat

Mereka menambahkan lafaz "Nur Muhammad" dalam niat salat. Ini tentunya tidak sesuai dengan tuntunan syariat.

6. Adanya Ayat Tersembunyi

Mereka mengajarkan bahwa di antara setiap ayat Surah Al-Fatihah terdapat ayat lain yang tidak tertulis secara eksplisit.

7. Sanad Keilmuan Tidak Jelas

AK mengklaim mendapatkan ajaran melalui mimpi bertemu Rasulullah SAW, tanpa memiliki sanad keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Halaman 2 dari 2
(des/des)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikkalimantan

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads