10 Bagian Tubuh yang Harus Dilindungi dari Dosa dan Siksa Neraka

10 Bagian Tubuh yang Harus Dilindungi dari Dosa dan Siksa Neraka

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Senin, 28 Okt 2024 20:04 WIB
Ada Apa di Tanggal 14 Oktober? Ini Serba-serbi Hari Penglihatan Sedunia
Foto: detikcom/thinkstock
Jakarta -

Bagian tubuh yang harus dilindungi tidak hanya penting untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga menjadi tanggung jawab spiritual bagi setiap umat.

Dalam pandangan Islam, setiap bagian tubuh adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra ayat 36:

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala yang kita lakukan dengan tubuh, baik melalui pendengaran, penglihatan, maupun hati, akan diperhitungkan. Oleh karena itu, menjaga tubuh dari dosa menjadi salah satu bentuk ketaatan dan upaya untuk menjauhkan diri dari siksa neraka.

Lantas, apa saja bagian tubuh yang perlu kita jaga dari perbuatan dosa? Berikut adalah 10 bagian tubuh yang harus dilindungi agar terhindar dari perilaku yang bisa mencelakakan kita di dunia dan akhirat. Yuk, simak selengkapnya!

ADVERTISEMENT

Kumpulan Bagian Tubuh yang Harus Dilindungi dari Dosa dan Siksa Neraka

Imam al-Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Minhajul 'Abidin sebagaimana diterjemahkan oleh Abu Hamas as-Sasaky, menekankan pentingnya menjaga beberapa bagian tubuh sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan untuk menghindari dosa serta siksa di akhirat.

Dalam ajaran beliau, terdapat lima bagian tubuh utama yang sangat penting untuk dilindungi agar seseorang dapat mencapai derajat ketakwaan. Bagian-bagian tersebut meliputi mata, telinga, lidah, hati, dan perut.

Menurut Imam al-Ghazali, setiap Muslim harus berupaya sekuat tenaga untuk menjaga kelima anggota tubuh ini dari segala sesuatu yang berpotensi merusak iman dan akhlak.

Ini mencakup menjauhi segala bentuk maksiat, menghindari hal-hal yang haram, menjauhi aktivitas yang tidak memiliki manfaat, dan mengendalikan diri agar tidak berlebihan dalam perkara-perkara yang mubah (diperbolehkan).

Misalnya, mata harus dijaga dari melihat hal-hal yang diharamkan, telinga dari mendengarkan keburukan, lidah dari mengucapkan perkataan sia-sia atau menyakiti, hati dari niat dan prasangka buruk, serta perut dari makanan yang tidak halal atau berlebihan.

Berikut adalah penjelasannya masing-masing bagian tubuh yang harus dilindungi dari dosa dan Neraka.

1. Mata

Imam al-Ghazali menegaskan bahwa mata sering menjadi sumber berbagai keburukan dan dapat memicu banyak penyakit hati. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT memberikan peringatan untuk menjaga pandangan. Hal ini ditegaskan dalam Surah An-Nur ayat 30:

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

Artinya: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang mereka perbuat."

Rasulullah SAW juga bersabda mengenai bahaya pandangan yang tidak terjaga:

"Sesungguhnya pandangan mata itu (pada wanita) ibarat panah beracun dari busur iblis. Barang siapa yang meninggalkannya karena takut pada Allah, maka Allah memberinya (kemampuan) merasakan kenikmatan ibadah yang membuatnya senang (melakukan ibadah)."

Lebih lanjut, Imam al-Ghazali menyatakan bahwa mata adalah alat yang memungkinkan manusia menyaksikan kebesaran dan keindahan ciptaan Allah SWT.

Mata seharusnya digunakan untuk hal-hal yang baik dan bukan untuk hal yang merendahkan nilai kemuliaannya. Oleh karena itu, menjaga pandangan adalah langkah untuk memuliakan dan menghormati fungsi mata sesuai dengan tuntunan agama.

2. Telinga

Imam al-Ghazali mengingatkan pentingnya menjaga telinga dari mendengarkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan beliau menyampaikan dua alasan utama terkait hal ini.

Pertama, mendengarkan perkataan seseorang menjadikan kita seolah bersekutu dengan orang tersebut dalam perkataannya, baik itu ucapan yang baik maupun buruk.

Kedua, mendengarkan hal-hal yang tidak baik bisa memicu munculnya angan-angan negatif serta bisikan setan di dalam hati. Dampak negatif ini dapat menyebar ke anggota tubuh lainnya dan mempengaruhi perilaku.

Oleh karena itu, Imam al-Ghazali menganjurkan agar seseorang menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat untuk menjaga diri dari kerusakan yang lebih besar.

3. Lidah

Bagian tubuh berikutnya yang harus dijaga dari dosa adalah lidah atau lisan. Lidah termasuk anggota tubuh yang paling sulit dikendalikan dan sangat mudah menjerumuskan seseorang ke dalam dosa.

Imam al-Ghazali mengutip sebuah riwayat dari Sufyan bin Abdullah, yang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apa yang paling beliau khawatirkan bagi dirinya. Rasulullah SAW menjawab dengan memegang lidahnya sendiri sambil berkata, "Ini."

Menurut al-Ghazali, ada beberapa prinsip dalam menjaga lisan. Pertama, lidah memiliki pengaruh besar terhadap anggota tubuh lainnya, yang dapat mengarahkan seseorang pada hidayah atau malah menjerumuskannya ke dalam kesesatan.

Kedua, menjaga lisan bisa dilakukan dengan menghindari pembicaraan yang tidak penting dan memanfaatkan waktu untuk berdzikir kepada Allah SWT.

Menjaga lisan juga berarti menjaga amal kebaikan dan menjauhkan diri dari kesalahan yang bisa menodai amal seseorang. Menggunakan lidah dengan tidak bijaksana akan mendatangkan ganjaran berat dari Allah SWT pada hari kiamat.

4. Hati

Imam al-Ghazali juga menekankan pentingnya menjaga dan memperbaiki hati. Menurutnya, hati adalah bagian tubuh yang paling berbahaya karena memiliki pengaruh yang sangat kompleks. Dampaknya bisa halus tapi mendalam, sulit diperbaiki, dan sering kali berada dalam keadaan yang rumit.

Terdapat empat hal utama yang dapat merusak hati, yaitu terlalu panjang angan-angan tentang kehidupan dunia, perasaan iri terhadap orang lain, sikap terburu-buru dalam ibadah, dan kesombongan.

Sebaliknya, ada empat cara yang dianjurkan untuk memperbaiki hati, yaitu dengan tidak bergantung pada hal-hal duniawi, berbuat baik kepada semua makhluk Allah SWT, menjalani ibadah dan urusan lain dengan ketenangan, serta selalu bersikap rendah hati.

5. Perut

Perut juga termasuk bagian tubuh yang perlu dijaga agar terhindar dari dosa, terutama bagi mereka yang berusaha menjalani hidup dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa perut adalah pusat kekuatan tubuh, yang di dalamnya terkandung energi untuk menggerakkan seluruh tubuh. Perut adalah anggota tubuh yang dapat menjadi sumber kekuatan, tapi juga kelemahan, kesalahan, hingga sikap membangkang.

Menjaga perut dari dosa, menurut pandangan Imam al-Ghazali, berarti menghindarkan diri dari makanan atau minuman haram dan syubhat. Dalil yang menjadi dasar dari peringatan ini terdapat dalam firman Allah SWT pada surah An-Nisa ayat 10:

اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا ۗ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيْرًا ࣖ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)."

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang diharamkan, maka neraka lebih utama bagi (tempat kembali)-nya.

Menurut Imam al-Ghazali, mengonsumsi makanan haram atau syubhat bukan hanya menghalangi seseorang untuk berbuat kebaikan, tetapi juga mencegah datangnya taufik dari Allah SWT dalam melaksanakan ibadah.

6. Kemaluan

Selain lima bagian tubuh yang disampaikan oleh Imam al-Ghazali, ada beberapa anggota tubuh lainnya yang juga perlu dijaga agar terhindar dari dosa dan siksa api neraka.

Salah satunya adalah kemaluan, seperti yang dikutip dari buku Agar Pintu Surga Terbuka Untukmu tulisan Haidar Musyafa, kemaluan sangat penting untuk dijaga dari perilaku yang dilarang dalam agama, terutama perbuatan zina.

Dalam ajaran Islam, menjaga kemaluan dari hal-hal yang tidak diizinkan adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa bagi siapa yang tidak mampu menjaga kemaluannya dari zina, mereka akan mendapat balasan berat di neraka.

Di neraka, mereka akan mengalami siksaan dengan kondisi kemaluannya tergantung, sesuai dengan dosa yang telah dilakukan di dunia. Tubuh mereka akan dihancurkan tanpa sisa, kecuali roh mereka yang tetap menderita.

7. Mata Kaki

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dalam buku 100 Keasalahan Wanita dalam Merawat Tubuh yang ditulis oleh Syaikh Abdul Wahhab Abdus Salam Thawilah dan diterjemahkan oleh Saefudin Zuhri, Rasulullah SAW bersabda, "Sarung yang berada lebih rendah dari dua mata kaki itu tempatnya di neraka." (HR. al-Bukhari dan an-Nasa'i).

Hadits ini memberikan peringatan bagi siapa saja yang mengenakan pakaian melewati mata kaki dengan kesombongan. Hal ini dianggap sebagai perbuatan tercela yang kelak akan mendapatkan hukuman di neraka.

Al-Khithabi menjelaskan bahwa maksud dari hadits ini adalah siapa saja yang sengaja menurunkan pakaiannya hingga menutupi mata kaki dengan niat menyombongkan diri, maka ancamannya adalah siksaan di akhirat. Di dalam neraka, bagian tubuh yang berada di bawah mata kaki akan disiksa sebagai bentuk hukuman bagi perilaku sombong tersebut.

Oleh karena itu, menjaga mata kaki dari siksaan neraka bisa dilakukan dengan tidak memanjangkan pakaian hingga menutupi mata kaki, terutama jika hal tersebut dilakukan dengan niat untuk menunjukkan kesombongan.

8. Kulit

Dalam tafsir Kemenag RI, surah Fushilat ayat 21 yang berbunyi berikut,

وَقَالُوْا لِجُلُوْدِهِمْ لِمَ شَهِدْتُّمْ عَلَيْنَا ۗقَالُوْٓا اَنْطَقَنَا اللّٰهُ الَّذِيْٓ اَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَّهُوَ خَلَقَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۙ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Artinya: "Mereka berkata kepada kulit mereka, "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" (Kulit) mereka menjawab, "Allah yang menjadikan segala sesuatu dapat berbicara telah menjadikan kami dapat berbicara. Dialah yang menciptakan kamu pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan."

Allah SWT menjelaskan bagaimana kulit seseorang akan menjadi saksi terhadap amal perbuatannya pada hari kiamat. Orang-orang kafir, yang merasa terkejut saat mendapati kulit mereka memberikan kesaksian, akan mencela dan mempertanyakan,

"Mengapa kalian (kulit-kulit kami) bersaksi melawan kami? Bukankah kalian bagian dari kami yang selalu membantu dan mendukung segala perbuatan kami di dunia?"

Kulit mereka menjawab dengan tegas bahwa Allah SWT-lah yang telah memberikan kemampuan untuk berbicara, sebagaimana Dia telah memberikan kemampuan tersebut pada semua makhluk-Nya.

Dengan kemampuan yang Allah SWT berikan, kulit bisa menjelaskan secara rinci semua hal yang pernah diperintahkan atau dilanggar oleh pemiliknya saat hidup di dunia.

9 dan 10. Tangan dan Paha (Kaki)

Dalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam al-Ghazali juga mengingatkan tentang tiga bagian tubuh tambahan yang harus dijaga dari dosa dan perbuatan maksiat, yakni kemaluan, tangan, dan kaki.

Bagian-bagian tubuh ini kelak akan menjadi saksi di hari kiamat, mengungkap setiap perbuatan manusia selama di dunia. Dikatakan dalam riwayat At-Tadzkirah oleh Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, bahwa paha dan telapak tangan akan menjadi bagian tubuh yang pertama kali memberikan kesaksian di hadapan Allah SWT pada hari perhitungan amal.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Hakim bin Mu'awiyah dari ayahnya, Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari kiamat, kalian akan datang. Mulut-mulut kalian akan tertutup oleh penapis (saringan). Bagian tubuh dari manusia yang pertama kali bicara adalah paha dan telapak tangannya." (HR Ahmad, Thabrani, dan Hakim)

Berikut adalah penjelasan bagian tubuh apa saja yang harus dilindungi dari dosa dan neraka. Semoga kita semua dijauhi dari siksa neraka. Amin.




(inf/inf)

Hide Ads