Pemimpin Hamas Tewas, Muhammadiyah Ingatkan Bahayanya Dukung Israel

Pemimpin Hamas Tewas, Muhammadiyah Ingatkan Bahayanya Dukung Israel

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 31 Jul 2024 18:02 WIB
Palestinian group Hamas top leader, Ismail Haniyeh talks after meeting with Lebanese Parliament Speaker Nabih Berri in Beirut, Lebanon June 28, 2021. REUTERS/Aziz Taher/File Photo Acquire Licensing Rights
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Foto: REUTERS/Aziz Taher/File Photo Acquire Licensing Rights
Jakarta -

Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dilaporkan tewas akibat serangan rudal. Haniyeh dikabarkan tewas di ibu kota Iran, Taheran, pada Rabu (31/7/2024).

Menurut Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, tewasnya Haniyeh tidak bisa dilepaskan dari peran Israel. Pihaknya mengimbau masyarakat dunia untuk mengutuk Israel hingga memperingatkan bahayanya memberi dukungan negara tersebut.

"Muhammadiyah menghimbau masyarakat dunia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan untuk secara bersama-sama mengutuk tindakan biadab dan tidak manusiawi dari Israel tersebut," kata Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, Rabu (31/7/2024).

Lebih lanjut, Anwar juga menegaskan bahwa peristiwa terbunuhnya Ismail Haniyeh tidak lepas dari peran Israel yang ingin menguasai seluruh wilayah Palestina.

Genosida, ethnic cleansing (pembersihan etnis), serta membunuh orang-orang yang tidak mereka sukai merupakan bagian dari rencana terbentuknya negara Israel raya yang mereka cita-citakan. Salah satu aksi kejam ini juga terjadi pada Ismail Haniyeh.

"Kita berharap dari peristiwa terbunuhnya Ismail Haniyeh ini tentu dunia akan semakin tahu dan sadar bahwa Israel ternyata benar-benar merupakan negara teroris," lanjut Anwar.

Dunia telah mengetahui aksi yang dilakukan Israel. Militan Israel di bawah perintah para pimpinannya telah menebar tindak kekerasan dan ketakutan kemana-mana.

"Semoga rakyat dan negara-negara yang mendukung Israel selama ini sadar tentang bagaimana berbahayanya negara zionis yang telah mereka dukung dan jadikan sebagai teman selama ini," tutup Anwar.

Serangan Israel di Jalur Gaza memanas sejak Oktober 2023. Merujuk laporan kantor berita Palestina, WAFA, per Rabu (31/7/2024), jumlah korban tewas Palestina mencapai angka lebih dari 39.445 jiwa sementara 91.073 korban lainnya luka-luka. Jumlah korban ini juga meliputi warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.

Seperti dilansir AFP, kantor berita Iran, Fars News Agency, melaporkan bahwa Haniyeh yang sedang berada di Teheran usai menghadiri seremoni pelantikan Pezeshkian pada Selasa (30/7), tewas akibat "serangan rudal yang diluncurkan dari udara" pada Rabu (31/7).

"Haniyeh, yang datang ke Iran untuk menghadiri seremoni pelantikan presiden, sedang tinggal di salah satu kediaman khusus veteran perang di Teheran bagian utara, ketika dia menjadi martir oleh sebuah rudal yang diluncurkan dari udara," kata berita Fars dalam laporannya.

Tidak disebutkan lebih lanjut soal siapa dalang utama di balik serangan rudal yang menewaskan Ismail Haniyeh tersebut. Tidak disebutkan juga dari mana asal serangan rudal tersebut.




(dvs/rah)

Hide Ads