Kisah Nabi Muhammad yang Sebut Tak Ada Nenek Tua di Surga

Kisah Nabi Muhammad yang Sebut Tak Ada Nenek Tua di Surga

Tia Kamilla - detikHikmah
Sabtu, 13 Des 2025 05:00 WIB
Kisah Nabi Muhammad yang Sebut Tak Ada Nenek Tua di Surga
Ilustrasi cahaya surga. Foto: Getty Images/Yuri_Arcurs
Jakarta -

Kisah-kisah Rasulullah SAW selalu menyimpan pesan yang lembut dan penuh hikmah. Salah satunya adalah cerita tentang seorang nenek tua yang meminta Nabi Muhammad mendoakannya agar masuk surga. Jawaban Nabi saat itu terdengar mengejutkan, tetapi sebenarnya membawa makna yang sangat indah.

Agar tidak salah paham, kita perlu melihat hadits yang menjadi dasar cerita ini. Dari sanalah kita bisa memahami maksud Nabi yang sesungguhnya. Berikut penjelasan dan dalilnya.

Kisah Nabi Muhammad SAW Tak Ada Nenek Tua di Surga

Menurut buku Rahasia Dahsyat Energi Sapu Jagat Petunjuk Nabi Muhammad SAW karya M. Ghofur Khalil dan buku Pemberdayaan umat berbasis masjid karya Prof. K.H. Nasaruddin Umar, terdapat sebuah kisah ketika seorang nenek meminta Rasulullah SAW untuk mendoakannya agar masuk surga. Rasulullah SAW kemudian bercanda dengan mengatakan, "Nenek tua tidak boleh menjadi penghuni surga."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar jawaban itu, sang nenek sempat terkejut hingga menangis. Namun, Rasulullah SAW kemudian membujuknya dan menjelaskan maksud sebenarnya, yaitu bahwa siapa pun yang memasuki surga akan dikembalikan dalam keadaan muda.

Hadits Rasulullah SAW yang berkaitan dengan kisah ini berbunyi:

ADVERTISEMENT

"Sesungguhnya engkau (wahai ibu tua) tidak lagi menjadi seorang yang tua renta pada saat itu (yakni setelah masuk surga)."

Dalam Al-Qur'an pun digambarkan bahwa para penghuni surga tidak ada yang berusia lanjut. Mereka akan berada dalam kondisi muda, sekitar usia 30 hingga 35 tahun. Penjelasan ini disebutkan dalam Surah Al-Wāqi'ah ayat 35-38.

Surah Al-Waqiah ayat 35

اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ

Innā ansya'nāhunna insyā'ā(n).

Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari itu) secara langsung,"

Surah Al-Waqiah ayat 36

فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ

Faja'alnāhunna abkārā(n).

Artinya: "lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan"

Surah Al-Waqiah ayat 37

عُرُبًا اَتْرَابًاۙ

'Uruban atrābā(n).

Artinya: "yang penuh cinta (lagi) sebaya umurnya,"

Surah Al-Waqiah ayat 38

لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ

Li'aṣḥābil-yamīn(i).

Artinya: "(diperuntukkan)bagi golongan kanan,"

Hikmah yang Bisa Dipetik dari Kisah Ini

Kisah ini mengingatkan bahwa surga adalah tempat penuh kesempurnaan dan kebahagiaan. Di sana, tidak ada lagi rasa lelah, sakit, atau menua. Semua penghuni surga akan dikembalikan dalam keadaan terbaiknya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Yasin ayat 55-58,

Surah Yasin ayat 55

اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ

Inna aṣḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihūn(a).

Artinya: "Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu berada dalam kesibukan (sehingga tidak sempat berpikir tentang penghuni neraka) lagi bersenang-senang."

Surah Yasin ayat 56

هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ

Hum wa azwājuhum fī ẓilālin 'alal-arā'iki muttaki'ūn(a).

Artinya: "Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh sambil berbaring di atas ranjang berkelambu."

Surah Yasin ayat 57

لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ

Lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yadda'ūn(a).

Artinya: "Di (surga) itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan."

Surah Yasin ayat 58

سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ

Salāmun qaulam mir rabbir raḥīm(in).

Artinya: "(Kepada mereka dikatakan,) 'Salam sejahtera' sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang."

Semua ayat ini menjelaskan bahwa kehidupan di surga adalah keadaan paling sempurna yang dianugerahkan Allah SWT. Para penghuninya akan hidup dalam kebahagiaan tanpa beban, ditemani pasangan mereka, menikmati beragam kenikmatan, serta mendapatkan penghormatan langsung dari Allah SWT. Tidak ada lagi rasa tua, sedih, atau kekurangan.

Dalam buku Sunan At-Tirmidzi tulisan Imam At-Tirmidzi dijelaskan pula sifat-sifat penghuni surga. Hadits sahih Dari Suwaid bin Nashr, dari Abdullah bin Mubarak, dari Ma`mar, dari Hammam bin Munabbih, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bentuk golongan pertama yang masuk surga adalah seperti rembulan pada malam purnama. Mereka tidak meludah, tidak berdahak dan tidak buang air besar di dalam surga. Wadah-wadah mereka adalah emas, sisir-sisir mereka dari emas dan perak, tempat pembakaran bukhur mereka adalah kayu yang wangi. Keringat mereka adalah minyak misk, dan setiap orang dari mereka memiliki dua istri yang sumsum tulang mereka nampak dari luar tubuh mereka karena indahnya. Tidak ada perselisihan dan kebencian di antara mereka. Hati mereka semua sama dengan hati satu orang. Mereka selalu bertasbih kepada Allah pada pagi dan sore hari." (Shahiih al-Bukhari, No. 3245, Shahiih Mus-lim, Vol. VIII, No. 145-147)




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads