Setiap anjuran pelaksanaan ibadah sunnah memiliki hikmah tersendiri. Termasuk di antaranya hikmah puasa Tasua dan Asyura.
Puasa Tasua dan Asyura adalah puasa bulan Muharram. Puasa ini dikerjakan secara berurutan tanggal 9 dan 10 Muharram.
Kesunnahan mengerjakan puasa Tasua dan Asyura bersandar pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يوما
Artinya: "Berpuasalah pada hari Asyura dan selisihilah kaum Yahudi dengan berpuasa satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya." (HR Ahmad)
Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura
Sebagai amalan yang dianjurkan Nabi SAW, puasa Tasua dan Asyura memiliki sejumlah keutamaan bagi muslim yang mengerjakannya. Merangkum buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah dan kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi berikut penjelasannya.
1. Sebaik-baiknya Puasa setelah Puasa Ramadan
Puasa Tasua dan Asyura yang dikerjakan pada bulan Muharram menjadi sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadan. Keutamaan ini disebutkan dalam hadits yang berbunyi,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ.
Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
2. Menjadi Pelebur Dosa
Keutamaan puasa Asyura khususnya disebut bisa meleburkan dosa setahun yang lalu. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda,
وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبْ عَلَى اللَّهِ أَنْ يَكْفَرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: "Puasa pada hari Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR Muslim)
Dalam redaksi lain dikatakan,
صَوْمُ يَومٍ عَرَفَةً يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَا ضِيَةِ وَمُسْتَقْبِلَةِ وَصَوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةَ مَاضِيَّةَ
Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, dan puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
Hikmah Puasa Tasua dan Asyura
Tak hanya keutamaan yang bisa diperoleh umat Islam, mengerjakan puasa Tasua dan Asyura juga mengandung hikmah yang bisa dipetik.
1. Mengikuti Anjuran Rasulullah SAW
Hikmah puasa Tasua dan Asyura yang pertama adalah untuk mengikuti anjuran Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits dikatakan, "Jika demikian, pada tahun mendatang kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan, insyaallah." (HR Muslim)
Dengan mengikuti anjuran Rasulullah SAW berarti taat kepada perintah Nabi Muhammad SAW, juga taat kepada Allah SWT. Seperti dikatakan dalam surah An-Nisa' ayat 80,
مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللّٰهَ ۚ وَمَنْ تَوَلّٰى فَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۗ ٨٠
Artonya: "Siapa yang menaati Rasul (Muhammad), maka sungguh telah menaati Allah. Siapa yang berpaling, maka Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad) sebagai pemelihara mereka."
2. Membedakan Diri dari Orang Yahudi
Imam an-Nawawi dalam kitab Syarah Riyadhus Shalihin yang diterjemahkan Misbah menjelaskan, hikmah anjuran berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram (Tasua dan Asyura) adalah untuk membedakan diri dari orang-orang Yahudi yang mengkhususkan puasa pada 10 Muharram.
Tata Cara Puasa Tasua dan Asyura
Tata cara puasa Tasua dan Asyura tidak jauh berbeda dengan puasa Ramadan. Perbedaannya terletak pada niat. Berikut selengkapnya.
- Dilakukan pada tanggal 9 Muharram untuk puasa Tasua dan tanggal 10 Muharram untuk puasa Asyura.
- Berniat untuk puasa Tasua dan Asyura.
- Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Hal-hal yang dilaksanakan ketika melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, seperti mengakhirkan sahur, menyegerakan berbuka ketika berbuka tiba, dan lain-lainnya, juga dilakukan ketika melaksanakan puasa Tasu'a.
Niat Puasa Tasua
Niat puasa Tasu'a dan Asyura diucapkan (dilaksanakan) di dalam hati. Namun, bagi yang terbiasa melafadzkan niat, niat puasa Tasua dan Asyura adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma tasu'a sunnatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa Tasua, sunnah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ عَشْرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma 'asyura sunnatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta'ala."
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis