Umat Islam disunahkan berpuasa sebelum Idul Adha. Lalu, bolehkah puasa setelah Idul Adha tepatnya pada hari tasyrik?
Momen Hari Raya Idul Adha identik dengan kebahagiaan dan rasa syukur atas limpahan rahmat Allah SWT. Di hari istimewa ini, umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada fakir miskin dan kerabat.
Namun, apakah boleh berpuasa setelah Hari Raya Idul Adha? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hukum Puasa setelah Idul Adha
Dikutip dari buku Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasul oleh Hasan Ayyub, hari tasyrik adalah tiga hari setelah hari raya kurban. Puasa di hari tasyrik haram hukumnya meski bagi yang melakukan haji tamattu, menurut Laits Ibnu Sa'ad, pendapat Syafi'i yang masyhur dan pendapat Ahmad yang shahih.
Demikian juga yang dikemukakan oleh sebagian fuqaha Aqnaf. Sementara pendapat fuqaha aqnaf yang masyhur, puasa di hari tasyrik hukumnya makruh yang hampir mendekati haram.
Mazhab Malik berpendapat, haram bagi selain yang melakukan haji tamattu berpuasa pada hari kedua dan ketiga pada hari raya kurban. Meski bernazar dan makruh berpuasa pada hari keempat bila puasanya sunnah dan puasanya tetap berlaku. Jika seseorang bernazar untuk puasa, maka ia harus puasa.
Mengapa Hari Tasyrik Dilarang Puasa?
Menukil buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh Drs. E. Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim, ketiga hari ini adalah penyempurna bagi hari Idul Adha.
Dinamakan hari tasyrik karena pada hari ini orang-orang membuat dendeng daging (dipanaskan di bawah matahari) agar daging tersebut awet. Hari tasyrik merupakan hari yang dikhususkan oleh Allah untuk merasakan kenikmatan yang Allah berikan melalui hewan-hewan sembelihan mereka.
Dalam sebuah hadits dikatakan,
ΨΉΩΩΩ ΨΉΩΩΩΨ¨ΩΨ©Ω Ψ¨ΩΩΩ ΨΉΩΨ§Ω ΩΨ±Ω Ψ£ΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ§ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΨΩΨ±Ω ΩΩΨ£ΩΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ§ΩΨͺΩΩΨ΄ΩΨ±ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΨ―ΩΩΩΨ§ Ψ£ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ₯ΩΨ³ΩΩΩΨ§Ω Ω ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ£ΩΩΩΩΩ ΩΩΨ΄ΩΨ±ΩΨ¨Ω
Artinya: "Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah ο·Ί bersabda: 'Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum." (HR An-Nasa'i)
Kapan Hari Tasyrik?
Kembali mengutip buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh Drs. E. Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim, hari tasyrik merupakan tiga hari setelah Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Lalu, kapan hari tasyrik dalam sistem penanggalan Masehi?
Berdasarkan pada hasil sidang isbat yang diadakan oleh Kementerian Agama pada tanggal 7 Juni 2024, 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 8 Juni 2024. Maka dari itu, tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah bertepatan dengan tanggal 18, 19, dan 20 Juni 2024.
Hari yang Dilarang Puasa
Dikutip dari Buku Induk Fikih Islam Nusantara K.H. Imaduddin Utsman al-Bantanie, hari yang dilarang untuk berpuasa ada lima, yaitu Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal, Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah, dan hari tasyrik 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha merupakan hari kemenangan bagi umat Islam. Di Hari Raya Idul Fitri, umat Islam merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa Ramadhan. Sedangkan di Hari Raya Idul Adha, kaum muslimin merayakan atas diterimanya ibadah kurban mereka.
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal