Mandi sebelum melaksanakan sholat Idul Adha adalah hal yang biasa dilakukan oleh umat Islam. Selain untuk kebersihan, mandi juga menjadi sunah yang dianjurkan.
Lantas, apakah mandi Idul Adha ini harus diiringi dengan keramas? Berikut penjelasannya.
Tata Cara Mandi Idul Adha
Mengutip buku Fikih Sunnah Jilid 1 oleh Sayyid Sabiq, pada dasarnya, Mandi Idul Adha hukumnya sunah bukan wajib. Dalam proses mandi Idul Adha, kita juga tidak diwajibkan untuk keramas.
Namun, keramas dianjurkan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala secara menyeluruh. Hal ini sejalan dengan tujuan mandi Idul Adha, yaitu untuk mensucikan diri secara lahir dan batin.
Dirangkum dari buku Panduan Ibadah Lengkap Ibadah Menurut Al-Quran, As-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama oleh Muhammad Al-Baqir, berikut ini adalah tata cara mandi Idul Adha lengkap:
- Membaca niat terlebih dahulu. Niat ini cukup dilakukan dalam hati
- Membasuh kedua telapak tangan tiga kali
- Melakukan wudhu secara sempurna, mulai dari tangan hingga kaki. Wudhu ini dilakukan sebelum menyiramkan air ke seluruh badan
- Menyiramkan air ke kepala sebanyak tiga kali, sambil menyelipkan jari-jari tangan ke sela-sela rambut sehingga air membasahi kulit kepala
- Menyiramkan air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan lalu ke sisi kiri. Jangan lupa untuk menggosok bagian tubuh yang sulit dijangkau air, seperti telinga, pusar, bawah lengan, sela-sela jari kaki, dan lekukan tubuh lainnya
Niat Mandi Idul Adha
Mandi Idul Adha merupakan salah satu sunah yang banyak dilakukan umat Islam untuk menyambut Hari Raya Idul Adha. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui niat mandi Idul Adha.
Dikutip dari buku 71 Doa Harian Disertai Doa-Doa Ibadah Lengkap oleh K.H. M. Yusuf Chudlori, berikut adalah niat mandi idul Adha:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ§ΩΨΆΩΨΩΩ Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitul gusla liyaumi 'iidil Adha sunnatal Lillahi Ta'alaa.
Artinya: "Aku niat mandi pada hari Raya Idul Adha sunah karena Allah Ta'ala."
Hukum Mandi Idul Adha
Dilansir dari buku Fikih Sunnah Jilid 1 oleh Sayyid Sabiq, para ulama menyatakan bahwa mandi pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha hukumnya adalah sunah. Meskipun tidak ada satu pun hadits sahih yang menjelaskan hal ini.
Meskipun demikian, terdapat beberapa perkataan sahabat yang menyebut bahwa mandi pada dua hari raya adalah sunah. Pendapat ini sudah cukup untuk dijadikan sebagai landasan.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, sahabat Al Faqih bin Sa'ad RA pada hadits berikut ini.
ΩΩΨ§ΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ -Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΩ ΩΨ³ΩΩ - ΩΩΨΊΩΨͺΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ·ΩΨ±Ω ΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΨ£ΩΨΆΩΨΩΩ
Artinya: "Rasulullah SAW biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha."
Doa setelah Mandi Idul Adha
Doa setelah mandi termasuk ke dalam salah satu yang sunah. Menukil buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab karya Isnan Ansory, berikut merupakan doa setelah mandi wajib dan sunah, termasuk mandi Idul Adha:
Ψ£ΩΨ΄ΩΩΩΨ―Ω Ψ£ΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ₯ΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨΩΨ―ΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ΄ΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΨ΄ΩΩΩΨ―Ω Ψ£ΩΩΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―ΩΨ§ ΨΉΩΨ¨ΩΨ―ΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§Ψ¬ΩΨΉΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨͺΩΩΩΩΩΨ§Ψ¨ΩΩΩΩ ΩΩΨ§Ψ¬ΩΨΉΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨͺΩΨ·ΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩ
Asyhadu anlaa ilaha illallahu wahdahulaa syarikalahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahummajalni minattawwabina, wajalni minal-mutathahirrin.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."
Waktu Mandi Idul Adha
Menukil buku Fiqh Ibadah oleh Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, kalangan ulama Hanbali berpendapat bahwa disunahkan mandi untuk melaksanakan salat Id. Waktu pelaksanaannya dimulai sejak terbit fajar. Untuk itu, mandi sunah ini tidak dilakukan sebelum atau sesuadah fajar.
Sementara itu, menurut kalangan ulama Mazhab Maliki dan Syafi'i, perkara yang disunahkan adalah mandi untuk hari raya,. Sebab tujuannya adalah untuk menunjukkan keberhiasan. Umat Islam dapat mandi sejak sebelum fajar maupun sesudahnya, tetapi yang lebih afdhal adalah setelah fajar.
Keutamaan Mandi Idul Adha
Menurut buku Bimbingan Praktikum Ibadah (2019), disebutkan bahwa ada pahala bagi orang yang mandi sebelum sholat Idul Adha, dan tidak akan disiksa bagi yang meninggalkannya. Tujuan mandi Idul Adha adalah untuk membersihkan diri dari kotoran dan mempersiapkan diri sebelum sholat.
Mandi dalam Islam
Terdapat beberapa jenis mandi dalam Islam selain mandi hari raya. Mandi-mandi ini terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu mandi wajib dan mandi sunah.
Dilansir dari buku Buku Tuntunan Supermudah & Lengkap Shalat Wajib & Sunnah Sesuai Tuntunan Rasulullah oleh Ustad Abdul Hamid, dkk, mandi wajib atau mandi junub adalah mandi yang dilakukan untuk menghilangkan hadas besar pada tubuh kita yang disebabkan hal-hal yang mewajibkan hadas besar.
Mandi wajib juga diartikan sebagai tindakan mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat, syarat, dan rukun-rukun tertentu. Berikut ini adalah niat mandi junub:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨΩΨ―ΩΨ«Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ¬ΩΩΨ§Ψ¨ΩΨ©Ω ΩΩΨ±ΩΨΆΩΨ§ ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Arab latin: Nawaitul gusla lirafil αΈ«adatsil akbari minal jinabati fardan lillahi ta'ala
Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala.
Sementara itu, mandi sunah adalah mandi yang dianjurkan oleh agama Islam untuk mendapatkan pahala dan kesucian diri. Dirangkum dari buku Fikih Sunnah Jilid 1 oleh Sayyid Sabiq, berikut ini adalah beberapa mandi sunah selain mandi hari raya.
1. Mandi Sholat Jumat
Jumat adalah hari yang dimuliakan dalam Islam. Disunahkan mandi Jumat karena hari ini merupakan waktu berkumpul untuk melaksanakan salat dan ibadah lainnya. Berikut niat mandi sholat jumat:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨΩΨΆΩΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΨ¬ΩΩ ΩΨΉΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitul gusla li-hudhuril-jum'ati sunnatan lillahi ta ala.
Artinya: Saya berniat mandi untuk menghadiri sholat Jumat sebagai sunah karena Allah Ta'ala.
2. Mandi setelah Memandikan Mayat
Sebagian besar ulama menyatakan bahwa seseorang yang telah memandikan jenazah disunahkan untuk mandi. Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda,
Ω ΩΩΩ ΨΊΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩ ΨΩΩ ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨΆΩΩΨ‘Ω
Artinya: "Setelah memandikan mayit, hendaklah mandi. Dan setelah memikulnya, hendaklah berwudhu." (HR Tirmidzi)
3. Mandi Ihram
Mayoritas ulama berpendapat, seseorang yang akan melaksanakan ihram baik haji atau umrah, maka disunahkan mandi tersebut dahulu. Berikut ini adalah niat mandi ihram:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ ΨΊΩΨ³ΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ₯ΨΨ±ΩΨ§Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaytu guslal ihrami sunnatan lilahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat mandi ihram sunnah karena Allah SWT."
4. Mandi Memasuki Makkah
Seseorang yang hendak memasuki kota Makkah disunahkan untuk mandi terlebih dahulu. Hal ini berdasarkan sebuah hadits berikut,
"Ibnu Umar tidak pernah memasuki kota Makkah kecuali ia bermalam terlebih dahulu di Dzi Thuwa sampai pagi. Setelah itu, ia mandi dan baru memasuki kota Makkah pada siang hari. Ia menyebutkan bahwa hal tersebut berasal dari Nabi Muhammad SAW, bahwa beliau melakukannya." (HR Muslim)
5. Mandi ketika Hendak Wukuf di Arafah
Bagi yang hendak wukuf di Arafah saat menunaikan ibadah haji, disunahkan baginya untuk mandi. Sebagai dasar atas hal ini adalah hadits yang diriwayatkan Imam Malik dan Nafi'i bahwasanya Abdullah bin Umar RA selalu mandi ketika hendak melakukan ihram, memasuki Makkah, dan pada waktu petang menjelang wukuf.
Wallahu a'lam.
(hnh/rah)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana