Teks takbiran Idul Adha biasanya mulai digaungkan di masjid-masjid atau musala mulai sebelum dan setelah penyelenggaraan sholat Idul Adha. Berikut detikHikmah sajikan teks takbiran Idul Adha lengkap dengan bahasa Arab dan latinnya.
Takbiran Idul Adha ini juga kerap diperdengarkan melalui pawai takbiran keliling yang menjadi tradisi muslim di Indonesia. Dilansir laman pemerintah Semarang Kota, takbir keliling tersebut biasanya dilakukan oleh sekelompok orang yang membawa perlengkapan alat musik seperti bedug, rebana, atau gendang.
Muslim bisa mengisi waktu menjelang dan sesudah Idul Adha dengan mengamalkan takbiran Idul Adha. Berikut teks lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Teks Takbiran Idul Adha
للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd
Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah."
Teks takbiran Idul Adha tersebut dapat dipersingkat lagi bacaannya menjadi bacaan berikut:
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
Allahu Akbar, Allahu Akbar, kabiran.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dengan kebesaran-Nya"
Dzikir Teks Takbiran Idul Adha
Bacaan dzikir dalam takbiran Idul Adha juga mencakup lafal takbiran tersebut. Berikut bacaannya.
للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ
Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa. Laailaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun. Walau karihal munafiqun. Walau karihal musyrikuun. Laailaahaillallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah. Laailaahaillallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamd.
Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia zat yang menepati janji, zat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya untuk Allah."
Waktu Amalkan Takbiran Idul Adha
Dilansir dari buku Fikih Salat Sunnah oleh Ali Musthafa Siregar, pengamalan akbir Idul Adha terbagi menjadi takbir mursal dan takbir muqayyad. Dua jenis takbir ini dipengaruhi oleh waktu pengamalannya.
1. Takbir Mursal
Takbir mursal adalah takbir yang dapat diamalkan kapan saja hingga di mana saja lokasinya karena takbir ini di luar konteks waktu salat. Dengan demikian, takbir mursal diamalkan tanpa terikat dengan waktu-waktu salat tertentu.
Tiap muslim boleh mengamalkan takbir ini baik laki-laki maupun perempuan di rumah, ketika sedang bepergian, di masjid, di pasar, dan lain sebagainya. Takbir mursal diamalkan mulai terbenamnya matahari pada malam hari raya hingga imam mulai takbiratul ihram saat sholat Id.
2. Takbir Muqayyad
Sementara itu, takbir muqayyad pada pelaksanaannya berkaitan dengan waktu salat tepatnya setelah mengamalkan sholat fardhu maupun sholat sunnah. Takbir ini diamalkan pada hari raya Idul Adha mulai dari waktu Subuh pada 9 Zulhijah (hari Arafah) yang bertepatan hari ini hingga waktu Ashar pada 13 Zulhijah (hari tasyrik terakhir).
Hukum Membaca Takbiran Idul Adha
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menyebut takbir pada hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha hukumnya sunnah. Kesunnahan ini berlaku bagi pria dan wanita yang dikecualikan dari jemaah haji karena lebih diutamakan membaca talbiyah yang menjadi syiar selama keadaan ihram hingga melakukan tahalul.
Di samping itu, menurut Buku Tuntunan Sholat Id terbitan Kemenag Sumsel, takbiran Idul Ada sudah menjadi tradisi yang akrab di lingkungan masyarakat muslim Indonesia. Takbiran dapat dilakukan di masjid, musala, maupun rumah masing-masing sesuai dengan anjuran dalam Kitab Raudlatut Thalibin.
Keutamaan Membaca Takbiran Idul Adha
Allah SWT memerintahkan umatnya untuk melafalkan takbir sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada-Nya. Perintah termaktub dalam Al-Qur'an Surah Al Hajj ayat 28 yang berbunyi sebagai berikut,
لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ
Artinya: "(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir."
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa