Niat Sholat Idul Adha 2024 Imam, Makmum, dan Sendiri

Niat Sholat Idul Adha 2024 Imam, Makmum, dan Sendiri

Hanif Hawari - detikHikmah
Minggu, 16 Jun 2024 17:30 WIB
Foto udara umat Islam menunaikan Shalat Idul Adha 1445 H di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Minggu (16/6/2024). Pelaksanaan Shalat Idul Adha tersebut merujuk kepada Keputusan Pengurus Takmir Masjid Agung Al-Azhar Nomor 086 Tahun 2024 dan berdasarkan kepada pelaksanaan wukuf di Arafah. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S./rwa.
Potret pelaksanaan sholat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar (Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)
Jakarta - Niat sholat Idul Adha menjadi bagian rukun sholat Idul Adha yang tidak boleh ditinggalkan seperti amalan sholat lainnya. Bacaan niatnya dapat berbeda bila dikerjakan sebagai imam, makmum, maupun sendiri (munfarid).

Idul Adha adalah salah satu hari besar umat Islam setelah Idul Fitri. Yang membedakan adalah Allah SWT memerintahkan umatnya untuk berkurban pada hari Idul Adha.

Perintah itu tercantum dalam Al-Qur'an, salah satunya ada di surah Al Kausar Ayat 2,

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

Artinya: Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.

Dikutip dari laman Kemenag RI, Idul Adha adalah gabungan kata 'Idul' dan 'Adha'. Kata 'Id' berasal dari bahasa Arab 'aada (yauudu)' yang berarti 'kembali', sedangkan 'Adha' adalah bentuk jamak dari 'adhat', yang berasal dari kata 'udhiyah' yang berarti 'kurban'. Jadi, Idul Adha bisa diartikan sebagai 'kembali berkurban' atau hari raya penyembelihan hewan kurban.

Niat Sholat Idul Adha 2024 Arab, Latin, dan Artinya

Ada beberapa lafaz niat sholat Idul Adha yang bisa diamalkan. Niat tersebut dibaca di dalam hati sesuai pada keadaan kita saat sholat.

Mengutip buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah Saw oleh Ustadz Arif Rahman, berikut bacaan niat sholat Idul Adha untuk imam, makmum dan sendiri (munfarid).

1. Niat Sholat Idul Adha Jadi Imam

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــــــالَى

Arab latin: Usollii sunnatan 'iidil adha rok'ataini imaman lillahi ta'alaa.

Artinya: "Aku niat sholat Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."

2. Niat Sholat Idul Adha Jadi Makmum

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــــــالَى

Arab latin: Usollii sunnatan 'iidil adha rok'ataini makmuman lillahi ta'alaa.

Artinya: "Aku niat sholat Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah ta'ala."

3. Niat Sholat Idul Adha Sendiri (Munfarid)

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَــــــــالَى

Arab latin: Usollii sunnatan 'iidil adha rok'ataini lillahi ta'alaa.

Artinya: "Aku niat sholat Idul Adha dua rakaat karena Allah ta'ala."

Tata Cara Sholat Idul Adha 2024

Mengutip buku Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap susunan Abdul Kadir Nuhuyanan, dkk, sholat Idul Adha dikerjakan sebanyak dua rakaat. Dengan rincian tujuh kali takbir di rakaat pertama dan lima kali takbir di rakaat kedua.

Hal itu berdasarkan sebuah hadits yang berbunyi sebagai berikut,

"Sesungguhnya Nabi SAW biasa bertakbir pada sholat dua hari raya (puasa dan haji), pada rakaat pertama tujuh kali sebelum membaca (apa-apa), dan pada rakaat kedua lima kali takbir sebelum membaca (apa-apa). (HR Tirmidzi)

Sebelum melaksanakan sholat, dianjurkan untuk membaca takbir, tahmid dan tasbih sebanyak-banyaknya. Hal ini bisa dimulai dari rumah hingga menuju tempat sholat.

Ketika mendengar seruan, "Ash shalata jami'ah," sholat pun dimulai. Tanpa perlu melakukan azan dan iqamah. Berikut urutan sholatnya:

1. Membaca niat sholat Idul Adha sebagaimana yang telah dijelaskan

2. Membaca takbiratul ihram

3. Meletakkan tangan di atas pusar dalam posisi sedekap

4. Membaca takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama, dan di antara takbir-takbir tersebut membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaahaillallah wallahu akbar.

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah maha besar.

5. Membaca surah Al Fatihah

6. Membaca surah pendek lainnya seperti Al A'la

7. Rukuk

8. Bangun dari rukuk (iktidal)

9. Sujud pertama

10. Duduk di antara dua sujud

11. Sujud kedua

12. Bangun dari sujud

13. Membaca takbir sebanyak lima kali pada rakaat kedua Di sela-sela takbir tersebut bacalah kembali kalimat ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaahaillallah wallahu akbar.

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah maha besar.

14. Setelah itu lanjut membaca surah Al Fatihah

15. Kemudian membaca surah Al Ghasyiyah

16. Rukuk

17. Bangun dari rukuk (iktidal)

18. Sujud

19. Duduk di antara dua sujud

20. Sujud lagi

21. Salam

Sholat Idul Adha Jam Berapa?

Umat Islam akan memasuki Hari Raya Idul Adha 1445 H/2024 M. Berdasarkan sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah, hari untuk berkurban itu jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Penetapan 10 Dzulhijjah di Arab Saudi berbeda dengan Indonesia. Mahkamah Agung mengumumkan Idul Adha di Saudi jatuh pada Minggu, 16 Juni 2024.

"Hari Arafah jatuh pada Sabtu, 15 Juni, sedangkan Minggu, 16 Juni merupakan hari pertama Idul Adha," bunyi keterangan Mahkamah Agung Arab Saudi, dikutip dari Gulf News.

Idul Adha dilengkapi dengan amalan sholat Idul Ada pada pagi harinya.

Menukil Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) karya Saiful Hadi El Sutha, waktu sholat Idul Adha dimulai saat matahari naik setinggi tombak. Kira-kira terjadi antara pukul 06.00 hingga 06.30 pagi.

Artinya disunahkan untuk melakukan Sholat Idul Adha segera mungkin. Agar umat Islam yang berkurban bisa langsung menyembelih hewannya setelah melakukan sholat.

Anjuran Sholat Idul Adha di Lapangan

Semasa hidup, Rasulullah SAW pernah menyontohkan bagaimana pelaksanaan sholat Idul Adha. Beliau mengerjakannya di lapangan dengan cara berjamaah. Berikut dalilnya:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ فَإِنْ كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ أَوْ يَأْمُرَ بِشَيْءٍ أَمَرَ بِهِ ثُمَّ يَنْصَرِفُ. رواه البخاري

Artinya: Dari Abu Saʻid al-Khudri (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw keluar ke lapangan tempat salat (mushala) pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, lalu hal pertama yang dilakukannya adalah sholat, kemudian ia berangkat dan berdiri menghadap jamaah, sementara jamaah tetap duduk pada saf masing-masing, lalu Rasulullah SAW menyampaikan wejangan, pesan, dan beberapa perintah ... (HR Bukhari)

Sholat Idul Adha Tanpa Azan dan Iqamah

Sebagaimana diketahui, Rasulullah SAW tidak pernah meycontohkan sholat Idul Adha menggunakan azan dan iqamah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah Hadits,

عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلَا مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ

Artinya: Dari Jabir bin Samurah ia berkata; Saya telah menunaikan sholat dua hari raya bersama Rasulullah SAW lebih dua kali, yakni (beliau menunaikannya) tanpa adzan dan iqamah (HR Muslim).

Wallahu a'lam.


(hnh/rah)

Hide Ads