5 Peristiwa Penting di Syawal, Peperangan hingga Pernikahan Rasulullah SAW

5 Peristiwa Penting di Syawal, Peperangan hingga Pernikahan Rasulullah SAW

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 16 Apr 2024 14:45 WIB
ilustrasi idul fitri
Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Jakarta -

Syawal merupakan bulan yang istimewa. Tepat pada 1 Syawal merupakan hari raya bagi umat Islam. Selain itu, terdapat beberapa peristiwa penting yang terjadi pada Syawal.

Syawal adalah bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah. Kata Syawal secara harfiah memiliki arti peningkatan. Artinya, pada bulan ini umat muslim dapat meningkatkan ibadah sebagai hasil dari ujian selama di bulan Ramadan.

Selain terdapat hari raya Idul Fitri, banyak juga peristiwa yang terjadi di bulan Syawal. Peristiwa-peristiwa ini merupakan bagian dari sejarah perkembangan Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Peristiwa Penting di Bulan Syawal

1. Perang Uhud

Perang Uhud terjadi di bulan Syawal, tepatnya pada 15 Syawal 3 Hijriah. Merangkum buku Perang Uhud oleh Muhammad Ridha, Perang Uhud berlangsung sekitar satu tahun setelah Perang Badar.

Perang Uhud terjadi sebagai bentuk balas dendam kaum musyrikin setelah kekalahan mereka dalam Perang Badar.

ADVERTISEMENT

Pemimpin dari pihak Quraisy adalah Abu Sufyan yang mengomandoi 3000 tentara. Sementara itu, dari pasukan muslimin dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.

Pasukan muslimin dalam perang Uhud berjumlah 1.000 orang yang merupakan gabungan dari orang-orang Makkah dan Madinah.

Sayangnya, dalam perjalanan menuju Gunung Uhud, Abdullah bin Ubay salah satu pemimpin bani terbesar di kaum Quraisy membelot dan membawa 300 pasukan muslimin hingga sisa dari prajurit muslim yang ada hanya 700 orang.

Dalam perang Uhud, banyak pasukan muslimin yang menjadi korban. Hal ini telah diprediksi karena Rasulullah SAW bermimpi tentang apa yang akan terjadi dalam perang Uhud.

"Aku bermimpi menggerakkan pedangku, tetapi tiba-tiba bagian depannya patah. Maka itulah yang akan terjadi pada kaum muslimin pada Perang Uhud (nanti). Kemudian, aku menggerakkannya kembali lalu pedang itu kembali sempurna seperti semula. Maka, itulah yang akan dikaruniakan Allah kepada kaum Muslimin pada saat penaklukan (Kota Makkah) kelak dan pada hari berkumpulnya orang-orang yang beriman. Aku juga melihat seekor sapi. Demi Allah, sapi itu dalam keadaan sangat bagus. Maka sapi itu adalah kaum muslimin pada waktu Perang Uhud."

Rasulullah SAW menafsirkan mimpinya sebagai kekalahan dan banyaknya korban dari para sahabatnya.

2. Perang Khandaq

Perang Khandaq terjadi pada bulan Syawal 5 Hijriah. Perang Khandaq merupakan salah satu peperangan terbesar dalam sejarah perkembangan Islam.

Penyebab pecahnya perang ini ialah rasa dendam kaum Yahudi dari suku bani Nadhir yang terusir oleh pasukan Islam dari Madinah

Merangkum buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah susunan H Abu Achmadi dan Sungarso, Perang Khandaq melibatkan pasukan dari para Yahudi dan kafir Quraisy Makkah yang bersekutu memerangi muslimin Madinah.

Perang itu diikuti oleh gabungan bala tentara sebanyak 10 ribu orang. Sementara pasukan umat Islam hanya mencapai 3 ribu tentara.

Khandaq sendiri artinya adalah parit. Strategi perang dengan menggali parit ini merupakan buah pemikiran Salman Al Farisi RA.

Kaum muslimin menggali parit di sekeliling Kota Madinah sebagai mekanisme pertahanan agar mencegah kaum kafir agar tidak bisa menerobos Kota Madinah. Berkat strategi perang yang matang dan kegigihan kaum muslimin, Perang Khandaq kemudian membawa kemenangan bagi umat Islam.

3. Perang Hunain

Perang Hunain terjadi setelah peristiwa Fathu Makkah. Peperangan ini terjadi di bulan Syawal tahun 8 Hijriah.

Peristiwa Perang Hunain diabadikan dalam Al-Qur'an surah At Taubah ayat 25-27,

لَقَدْ نَصَرَكُمْ اللّٰهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئاً وَضَاقَتْ عَلَيْكُمْ الأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ (٢٥) ثُمَّ أَنزَلَ اللّٰهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنزَلَ جُنُوداً لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ (٢٦) ثُمَّ يَتُوبُ اللّٰهُ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَاللّٰهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٢٧)

Artinya: "Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (para malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang kafir. Setelah itu Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah maha Pengampun, Maha Penyayang."

Pada perang Hunain, Rasulullah SAW mengerahkan 12 ribu orang pasukan.

Dalam sebuah hadits, Anas bin Malik berkata,

"Pada Perang Hunain, musuh Islam terdiri atas Hawazin, Ghathfan, dan suku lainnya. Mereka datang dengan membawa harta dan budak-budak mereka. Sedangkan Rasulullah SAW membawa 10.000 pasukan ditambah dengan orang-orang Makkah yang baru masuk Islam. Pada perang itu, para sahabat melarikan diri meninggalkan Rasulullah SAW sendirian. Akhirnya beliau menengok ke arah kanan, dan berkata, 'Wahai muslimin Anshar!' Mereka menjawab, 'Bergembiralah, wahai Rasulullah, kami selalu bersamamu,' Kemudian, beliau menengok ke arah kiri, dan berkata, 'Wahai muslimin Anshar!' Yang dipanggil menjawab, 'Bergembiralah, wahai Rasulullah, kami selalu bersamamu,' Lalu, beliau turun dari bagal putihnya, dan berkata, 'Aku ini hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR Bukhari)

Seruan semangat ini membuat kaum muslimin semakin berani untuk maju dan melawan musuh. Pada akhirnya Perang Hunain dimenangkan kaum muslimin.

4. Perang Thaif

Perang Thaif juga terjadi pada bulan Syawal. Melansir laman MUI, Perang Thaif sebenarnya merupakan lanjutan dari perang Hunain. Kemenangan perang Hunain pada Syawal 8 Hijriah berhasil memukul mundur pasukan tentara Hawazin dan Tsaqif. Namun, pasukan muslimin terus mengejar musuh hingga ke Thaif.

Pengepungan pada perang Thaif berlangsung cukup lama. Melansir laman NU Online, pengepungan pada perang Thaif menurut Al-Mubarakfuri dengan mengutip riwayat Muslim dari Anas melaporkan bahwa pengepungan berlangsung selama 40 hari.

Meski ada pula sejumlah sejarawan yang mengatakan hanya 20 hari, ada yang mengatakan 18 hari, ada pula yang mengatakan 15 hari, dan ada yang mengatakan 10 hari lebih.

5. Pernikahan Rasulullah SAW dengan Aisyah RA

Rasulullah SAW menikahi Aisyah RA pada bulan Syawal. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Aisyah RA,

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ

Artinya: 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku." Periwayat hadits berkata, "Oleh karena itu, 'Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal." (HR Muslim)




(dvs/rah)

Hide Ads