Rasulullah SAW memiliki sejumlah sahabat yang setia menemaninya untuk memperjuangkan Islam. Mereka juga menjadi suri teladan dan panutan bagi umat Islam.
Para sahabat Rasulullah SAW tersebut memiliki keistimewaan masing-masing. Salah satu dari para sahabat Rasulullah SAW tersebut bernama Abu Dujanah.
Abu Dujanah ikut serta dalam berbagai pertempuran di masa Rasulullah SAW. Dengan keberaniannya, Abu Dujanah merupakan sahabat yang mengambil pedang Rasulullah SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana kisah tentang Abu Dujanah? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari buku Sahabat-sahabat Rasulullah oleh Syaikh Mahmud Al Mishri.
Kisah Abu Dujanah, Pemilik Ikat Kepala Kematian
Salah satu orang yang memiliki semangat juang tinggi dalam berperang adalah Abu Dujanah. Semangatnya semakin bertambah tatkala ia masuk Islam.
Abu Dujanah merupakan salah satu ksatria yang pemberani, terutama jika ia telah meletakkan tanda pengenal perang di atas kepalanya. Kehandalan ksatria dan pahlawan Abu Dujanah dalam menunggang kuda, keberanian dan kenekatannya telah disaksikan oleh para temannya.
Dalam perjuangannya mempertahankan Islam bersama Rasulullah SAW, Abu Dujanah (Sammak bin Khursyah) ikut serta dalam perang Badar dan Uhud.
Diriwayatkan dari Anas, ketika Rasulullah SAW mengambil pedang saat perang Uhud, beliau berkata, "Siapa yang mau mengambil ini dariku?" Para sahabat pun membentangkan tangan dan berkata, "Aku, aku." Rasulullah SAW kembali berkata, "Siapa yang mau mengambilnya dengan haknya (segala konsekuensinya)?" Semua orang terdiam, lalu Abu Dujanah berkata, "Aku yang akan mengambilnya dengan haknya." Setelah itu, ia memporak-porandakan barisan kaum musyrikin dengan pedang itu.
Mengenakan ikat kepala merah ketika meraih pedang Rasulullah SAW menjadi ciri khas Abu Dujanah. Ia bertekad bulat untuk melaksanakan hak pedang itu.
Ketika berhadapan dengan Abu Dujanah, tidak ada seorang musyrikin yang lolos dari pedang tersebut. Namun, ketika Abu Dujanah berhadapan dengan musyrikin wanita dan hendak menebas kepalanya, Abu Dujanah justru menarik pedangnya. Wanita tersebut bernama Hindun binti 'Utbah.
Dalam perang Uhud, Abu Dujanah tidak terlepas dari anak panah yang melesat ke arahnya hingga ia memiliki banyak luka. Hal tersebut tidak menghentikannya hingga ia menghempaskan pedangnya kepada beberapa punggawa Quraisy.
Jihad Abu Dujanah
Abu Dujanah ikut serta dalam seluruh peperangan Rasulullah SAW. Abu Dujanah juga ikut serta dalam perang melawan Yahudi Bani an-Nadhir.
Kaum muslimin mengepung benteng kaum Yahudi Bani an-Nadhir hingga membuat mereka merasa takut. Rasulullah SAW mengajak mereka berkompromi untuk keluar dari benteng. Lalu, kaum Yahudi Bani an-Nadhir pun keluar dan meninggalkan harta rampasan berharga untuk kaum muslimin.
Perang tersebut dilakukan secara damai. Harta rampasan juga dibagikan kepada kaum Muhajirin untuk menyelesaikan kebutuhan dan kefakiran mereka. Sedangkan kaum Anshar tidak mendapatkannya, hanya Abu Dujanah dan dua sahabat lain dari kalangan Anshar yang mendapatkan harta tersebut.
Saat perang Khaibar, Abu Dujanah berperang dengan gigih. Abu Dujanah berhasil membunuh ksatria Yahudi yang menantangnya berduel dan mendapatkan harta rampasan berupa tameng dan pedang. Harta rampasan tersebut diberikan kepada Rasulullah SAW sebagai bentuk sedekah. Sejak saat itulah, orang Yahudi tidak berani menantang dan berduel dengan kaum muslimin.
Saat perang Hunain, Abu Dujanah memiliki peran yang tidak dilupakan sepanjang sejarah. Bersama Ali bin Abi Thalib RA, Abu Dujanah berhasil membunuh seorang laki-laki dari Bani Hawazin yang telah membunuh banyak kaum muslimin dengan tombaknya.
Abu Dujanah terus berjihad di jalan Allah SWT. Ia meninggalkan sejarah kepahlawanan di masa kenabian dan dalam peperangan di hadapan Rasulullah SAW.
Wafatnya Abu Dujanah
Abu Dujanah terus mencari kemuliaan syahid melalui peluang-peluang yang ada. Hingga tibalah perang Yamamah. Abu Dujanah berhasil menebas Musailamah dengan pedangnya hingga tewas.
Abu Dujanah terus menebas kaum musyrikin meskipun kakinya patah. Abu Dujanah berusaha bangkit dan terus berjuang dengan gagah berani dan penuh pengorbanan.
Hingga pada akhirnya, ratusan kaum muslimin pun gugur, termasuk Abu Dujanah. Semoga Allah SWT meridhainya dan meridhai sahabat lainnya.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi