5 Amalan Sunnah di Bulan Syawal, Puasa hingga Silaturahmi

5 Amalan Sunnah di Bulan Syawal, Puasa hingga Silaturahmi

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 02 Apr 2025 10:00 WIB
Ilustrasi silaturahmi online
Ilustrasi amalan bulan Syawal Foto: Shutterstock
Jakarta -

Ada beberapa amalan yang dapat dikerjakan di bulan Syawal, mulai dari puasa sunnah hingga memperbanyak silaturahmi. Bulan Syawal merupakan salah satu bulan yang memiliki banyak keutamaan, setiap muslim bisa meraihnya dengan amalan wajib dan sunnah.

Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk tetap memperbanyak ibadah dan amalan baik di bulan Syawal. Beberapa amalan yang disyariatkan antara lain puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, mempererat silaturahmi, membayar zakat fitrah, serta meningkatkan ibadah sunnah lainnya.

Syawal Hari Kemenangan Umat Islam

Mengutip buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah karya Siti Zamratus Sa'adah, menjelaskan Syawal menjadi hari raya bagi orang-orang yang telah menyempurnakan puasa sebulan penuh di bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika datang hari Idul Fitri, para malaikat berdiri di tepi jalan kemudian memanggil, pergilah di pagi hari kepada Tuhan kalian yang Maha Pemurah, wahai kaum muslimin. Niscaya Dia akan memberikan kebaikan kemudian memberi pahala yang sangat besar. Kalian telah diperintahkan utuk bangun malam, kalian pun bangun. Telah diperintahkan untuk berpuasa di siang hari, kalian pun berpuasa dan mentaati-Nya. Maka terimalah hadiah-hadiah kalian. Dan ketika mereka sholat memanggil lah sebuah suara: bukankah Tuhan kalian telah mengampuni kalian, maka kembalilah dalam keadaan insyaf menuju perjalanan kalian. Itu adalah hari jaizah (hari penghargaan) dan di langit juga disebut dengan hari jaizah."

Allah SWT mengajak hamba-Nya di hari raya untuk saling menyayangi, berbuat baik, bersedekah, saling menyambung silaturahmi serta saling memberi.

ADVERTISEMENT

Amalan Bulan Syawal

1. Puasa Syawal

Mengutip buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini, salah satu amalan utama di bulan Syawal adalah puasa sunnah selama enam hari. Keutamaan puasa ini sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW,
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim, no. 1164)

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal memiliki pahala yang besar, karena Allah melipatgandakan pahala kebaikan. Menurut Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, pahala ini diperoleh karena setiap amal kebaikan dalam Islam dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Dengan berpuasa sebulan Ramadan (30 hari) dan ditambah 6 hari di Syawal, maka seolah-olah seseorang berpuasa selama 360 hari atau setahun penuh.

2. Silaturahmi

Bulan Syawal juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan silaturahmi dengan keluarga dan sesama muslim. Hal ini termasuk dalam perintah Allah dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 1,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

Silaturahmi dapat dilakukan dengan mengunjungi kerabat, meminta maaf, serta memberikan hadiah atau sedekah kepada mereka. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

3. Menjaga Amal Ibadah

Bulan Ramadan telah berlalu, tetapi semangat ibadah seharusnya tetap dijaga. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa konsistensi dalam ibadah adalah hal yang sangat dicintai oleh Allah SWT:

"Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan meskipun sedikit." (HR. Muslim, no. 782)

4. Puasa Senin Kamis

Puasa sunnah Senin Kamis dapat diamalkan di bulan Syawal. Aisyah RA mengatakannya dalam sebuah hadits,

"Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis." (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Ini karena hari Senin dan Kamis menjadi hari diperiksanya amal seseorang. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa." (HR Tirmidzi)

5. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 dari kalender Hijriah setiap bulannya. Keutamaan puasa Ayyamul Bidh ialah seperti berpuasa sepanjang tahun.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Artinya: Puasa tiga hari di setiap bulannya adalah seperti berpuasa sepanjang tahun. (HR Bukhari)

Rasulullah SAW juga mengungkapkan bahwa puasa Ayyamul Bidh termasuk ke dalam tiga hal yang tidak pernah ditinggalkan. Hal ini disampaikan Rasulullah SAW kepada salah seorang sahabat, Abu Darda.

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Artinya: Rasulullah SAW berpesan kepadaku tiga hal yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa setiap tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat salat duha, serta salat witir sebelum tidur. (HR Bukhari dan Muslim)




(dvs/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads