5 Hoaks Terbesar Sepanjang Sejarah, Salah Satunya Manusia Raksasa

ADVERTISEMENT

5 Hoaks Terbesar Sepanjang Sejarah, Salah Satunya Manusia Raksasa

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 21 Mei 2025 19:00 WIB
Close up of a computer keyboard with word of hoax on the red button
Foto: Getty Images/iStockphoto/CreativaImages/Ilustrasi hoaks
Jakarta -

Hoaks atau informasi palsu telah ada sejak zaman dahulu, jauh sebelum era teknologi maju. Hoaks, bahkan sudah terjadi pada penemuan-penemuan bersejarah hingga klaim alien.

Kata "hoaks" telah digunakan sejak akhir tahun 1700-an. Istilah hoaks merujuk pada kata kerja hocus, yang berarti "menipu" atau "memaksakan sesuatu".

Hocus sendiri merupakan versi singkat dari frasa hocus pocus. Istilah tersebut berkaitan dengan trik sulap yang digunakan oleh pesulap untuk mengalihkan perhatian penonton, demikian dilansir Wonderopolis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hoaks berbeda dengan lelucon dan kejahilan. Hal ini karena hoaks cenderung untuk menipu atau mencurangi orang lain.

Selain menipu, hoaks juga digunakan untuk mempermalukan orang (terutama politisi), mendorong perubahan sosial atau politik dengan masalah yang dibuat, atau mempromosikan sesuatu.

ADVERTISEMENT

Berikut ini, beberapa hoaks terbesar sepanjang sejarah versi History dan Business Insider.

Daftar 5 Hoaks Terbesar Sepanjang Sejarah


1. Manusia Raksasa Cardiff

Pada 1869, benda yang tampak seperti tubuh manusia purba ditemukan di sebuah peternakan di Cardiff, New York. Penemuan itu menimbulkan sensasi karena tinggi tubuh yang mencapai 3 meter.

Penemuan itu dikenal sebagai Cardiff Giant atau 'Raksasa Cardiff'. Beberapa pakar ilmiah sempat mempercayai dan tertipu dengan penemuan tersebut.

Namun, tak berselang lama asa usul 'patung' raksasa itu terbongkar. Ahli paleontologi bernama Othniel Charles Marsh mengecek dan menyatakan bahwa raksasa itu adalah benda baru dan bukan manusia purba. Pada 1870, akhirnya terbongkar ketika para pematung yang menciptakan raksasa tersebut, mengakuinya.

Raksasa Cardiff itu ternyata gagasan dari seorang produsen cerutu dan ateis dari Binghamton, George Hull. Ia sempat terlibat perdebatan dengan pendeta terkait sebuah bagian dari Kitab Kejadian, yang menyangkut 'raksasa-raksasa di bumi'.

Setelah itu, ia memutuskan merancang raksasa sebagai cara untuk mengolok-olok banyak orang, termasuk pendeta. Ia menyewa pematung di Chicago pada 1868 untuk membuat figur manusia dari lempengan gipsum yang besar.

2. Mahkota Saitaphernes

Pada 1896, Museum Louvre di Paris membayar pedagang barang antik Rusia sebesar USD 50.000 (sekitar Rp 822 juta) untuk sebuah tiara emas. Barang itu diklaim sebagai mahakarya dari periode Helenistik dan diyakini sebagai hadiah dari koloni Yunani kuno Olbia kepada raja Skithia, Saitaphernes.

Para cendekiawan segera mulai mempertanyakan keaslian tiara tersebut. Akhirnya ditelusuri dan diketahui bahwa tiara tersebut dibuat oleh seorang tukang emas modern dari Odessa, Ukraina, bernama Israel Rouchomovsky.

3. Sejarah Bak Mandi

Pada 1917, surat kabar New York, Evening Mail, menerbitkan sebuah cerita oleh jurnalis terhormat H.L. Mencken berjudul "A Neglected Anniversary". Isinya kurang lebih mengenai fakta baru tentang sejarah bak mandi.

Di AS, bak mandi diketahui telah ditemukan di Cincinnati dan bahwa Millard Fillmore adalah presiden pertama yang menempatkannya di Gedung Putih, pada tahun 1851.

Namun, sejarah bak mandi yang ditulis Mencken adalah tipuan. Narasi itu sengaja ditulis untuk menyoroti mudahnya masyarakat Amerika tertipu pada masa itu.

Padahal kabar sejarah yang dibuatnya telah menyebar, bahkan muncul di buku-buku referensi. Sampai 1926, sejumlah orang masih berpikir bahwa sejarah bak mandi yang dibuat oleh Mencken itu benar.

4. Suku Primitif di Filipina

Seorang menteri pemerintah Filipina bernama Manuel Elizalde pernah mengaku telah menemukan suku primitif Zaman Batu yang disebut Suku Tasaday. Suku tersebut hidup terisolasi total di Pulau Mindanao.

Ia menyebarkan informasi bahwa Suku Tasaday berbicara dalam bahasa yang aneh, mengumpulkan makanan liar, menggunakan perkakas batu, hingga tinggal di gua-gua di hutan. Ceritanya ditambah dengan suku yang katanya mengenakan dedaunan sebagai pakaian.

Presiden saat itu menyatakan pulau itu sebagai cagar alam. Antropolog dilarang mengunjungi situs tersebut dan mempelajari suku tersebut lebih lanjut.

Namun, pada 1986, saat presiden tak menjabat, dua wartawan menyelinap ke Pulau Mindanao. Mereka hanya menemukan bahwa suku Tasaday tinggal di rumah-rumah, mengenakan pakaian biasa.

Suku itu memang pernah mengadopsi gaya hidup primitif Zaman Batu untuk sementara. Namun, itu karena atas desakan Elizalde.

5. Archaeoraptor

Pada tahun 1999, majalah National Geographic menggembar-gemborkan penemuan fosil dinosaurus berbulu bernama Archaeoraptor liaoningensis. Fosil itu ditemukan di Provinsi Liaoning, China.

Hanya selang beberapa bulan kemudian, terungkap bahwa fosil Archaeoraptor ternyata palsu. Fosil terbuat dari potongan-potongan fosil yang tidak berhubungan.

Fosil acak itu direkatkan dengan fragmen-fragmen pada 1997. Kemudian fosil dijual kepada seorang pedagang China, yang pada tahun 1999 sampai ke tangan direktur museum dinosaurus di AS yang dibeli seharga USD 80.000 (sekitar Rp 1,3 miliar).




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads