Dua di antara anggota badan kita akan menjadi pertama kali yang bersaksi. Allah SWT akan menjadikan setiap anggota badan kita agar bisa berbicara untuk memberikan kesaksian. Pada saat itu, kita sudah tidak mungkin lagi untuk mengelak dan harus siap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kita.
Setiap orang akan mendapatkan balasan setimpal atas perbuatan dan amalan-amalannya yang luput dari hukum dunia. Untuk tahu anggota badan mana yang pertama kali bersaksi saat dihisab, simak penjelasannya di bawah ini.
Anggota Badan Pertama Kali Bersaksi Saat Dihisab
Dikutip melalui buku berjudul Ensiklopedia Kiamat (2013), yaum berarti hari, dan hisab berarti perhitungan. Dengan begitu yaum al hisab adalah hari perhitungan. Pada hari perhitungan ini, kita akan mempertanggungjawabkan perbuatan kita dengan anggota badan sebagai saksinya.
Hal ini tertulis dalam surat Yasin ayat 65:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya: "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka. Dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian lah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
Allah SWT membuat tangan dan kaki berbicara karena tangan yang melakukan perbuatan, sedangkan kaki ikut menyaksikan perbuatan yang dilakukan oleh tangan.
Bisa dibilang bahwa perbuatan tangan adalah pengakuan, dan perkataan kaki adalah persaksian.
Saat mulut kita ditutup, maka anggota badan lainnya lah yang akan bergantian untuk memberikan kesaksian. Dalam sebuah Kitab At-Tadzkirah, karya dari Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, anggota badan yang pertama kali bersaksi saat dihisab adalah paha dan telapak tangan.
Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Hakim bin Mu'awiyyah melalui ayahnya, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ حَكِيمِ بْنِ مُعَاوِيَةَ الْبَهْزِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ هَاهُنَا تُحْشَرُونَ هَاهُنَا تُحْشَرُونَ هَاهُنَا تُحْشَرُونَ ثَلَاثًا رُكْبَانًا وَمُشَاةً وَعَلَى وُجُوهِكُكُمْ تُوفُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعِينَ أُمَّةً أَنْتُمْ آخِرُ الْأُمَمِ وَأَكْرَمُهَا عَلَى اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَاللَى تَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَى أَفْوَاهِكُمْ الْفِدَامُ أَوَّلُ مَا يُعْرِبُ عَنْ أَحَدِكُمْ فَخِذُهُ
"...Di sinilah kalian kelak akan dikumpulkan, di sinilah kalian kelak akan dikumpulkan, dan di sinilah kalian kelak akan dikumpulkan - sebanyak 3x -, dalam keadaan berkendaraan dan tidak berjalan kaki dan kalian kelak akan dikumpulkan di hari kiamat selepas kematian kalian di antAra tujuh puluh umat, sedangkan kalian termasuk yang paling akhir dari mereka, sementara kalian adalah umat yang dimuliakan di sisi Allah SWT.
Pada hari kiamat kelak, kalian akan datang. Mulut kalian akan tertutup oleh penapis (saringan). Bagian tubuh yang pertama kali akan bicara adalah paha dan telapak tangan." HR. Ahmad, thabrani, dan Hakim.
Hadits ini mengandung dua pengertian mengenai kenapa paha dan telapak tangan adalah anggota badan yang pertama kali bersaksi, yakni:
1. Bertujuan untuk membuat orang tersebut semakin menampakkan keburukannya dan kehinaannya. Walaupun sudah ada buku catatan amal, sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Jasiyah ayat 29:
هٰذَا كِتٰبُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ ۗاِنَّا كُنَّا نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Artinya: "Inilah Kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan hak. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan."
2. Kesaksian anggota badan berlaku kepada orang-orang yang tidak mau mengakui atau bahkan mengingkari buku catatan amalnya saat disuruh untuk membaca.
Pendapat yang kedua terlihat lebih nyata daripada yang pertama. Karena didukung dengan kabar bahwa kelak orang-orang tersebut akan berkata kepada kulit mereka, atau menurut pendapat Zaid bin Aslam kepada kemaluan mereka.
Melalui penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa anggota badan yang pertama kali bersaksi saat dihisab adalah paha dan telapak tangan. Demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat!
(fds/fds)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana