Puasa Ayyamul Bidh Januari 2024 jatuh pada tanggal 25, 26, dan 27. Bagi umat Islam yang menjalankannya bisa membaca niat puasa Ayyamul Bidh terlebih dahulu.
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dikerjakan tiga hari setiap bulannya. Dalil pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh bersandar pada sabda Rasulullah SAW kepada salah seorang sahabatnya, Abu Darda RA. Abu Darda RA mengatakan,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Kekasihku (Rasulullah SAW) berpesan kepadaku agar tidak sekali-kali meninggalkan tiga hal selama hidupku, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha, dan supaya aku tidak tidur sebelum mengerjakan salat Witir." (HR Muslim)
Abu Hurairah RA juga meriwayatkan hadits serupa.
Menurut penjelasan dalam kitab Syarah Riyadhus Shalihin yang disyarah Musthafa Dib al-Bugha dkk dan diterjemahkan Misbah, tiga hari yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah tanggal 13, 14, dan 15 dalam bulan kamariah. Hal ini bersandar pada riwayat Qatadah bin Milhan RA, ia mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَأْمُرُنَا بِصِيَامٍ أَيَّامِ الْبِيضِ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ
Artinya: "Rasulullah SAW menyuruh kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yakni tanggal 13, 14, dan 15." (HR Abu Dawud)
Imam at-Tirmidzi juga meriwayatkan hadits serupa dari Abu Dzar RA dan ia mengatakannya hasan. Rasulullah SAW bersabda,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: "Apabila kau berpuasa tiga hari dalam suatu bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dalam kalender Hijriah)." (HR at-Tirmidzi)
Saat ini umat Islam berada pada bulan Rajab 1445 H. Menurut kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 13, 14, dan 15 Rajab 1445 H atau puasa Ayyamul Bidh Rajab 1445 H jatuh pada tanggal 25, 26, dan 27 Januari 2024.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Dalam pelaksanaannya, umat Islam bisa mengawali puasa Ayyamul Bidh dengan membaca niat. Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu sauma Ayyaamal Bidh sunnatan lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta'ala."
Waktu Membaca Niat Puasa Ayyamul Bidh
Waktu melafalkan niat puasa sunnah, seperti Ayyamul Bidh, berbeda dengan puasa wajib (Ramadan). Menurut penjelasan dalam buku Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama karya Muhammad Baqir, niat puasa wajib dilakukan pada malam hari hingga pagi maksimal sebelum masuk waktu fajar.
Sementara itu, niat puasa sunnah bisa dilakukan hingga sebelum masuk waktu Dzuhur, sepanjang belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa tiga hari setiap bulan atau Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang besar. Dalam Syarah Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi terdapat hadits yang menyebut bahwa puasa tiga hari setiap bulan seperti puasa sepanjang tahun. Hadits ini diriwayatkan dari Abdullah bin Amr ibnul 'Ash RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: "Puasa tiga hari setiap bulan itu seperti puasa sepanjang tahun." (Muttafaq 'alaih)
Hadits tentang keutamaan puasa Ayyamul Bidh ini dikeluarkan Imam Bukhari dalam kitab Puasa bab Puasa Dawud AS dan kitab Para Nabi. Imam Muslim juga mengeluarkan hadits ini dalam kitab Puasa bab Anjuran Puasa Tiga Hari Setiap Bulan.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi