Tentang Letak Dinding Pemisah Ya'juj dan Ma'juj

Tentang Letak Dinding Pemisah Ya'juj dan Ma'juj

Rahma Harbani - detikHikmah
Kamis, 11 Jan 2024 06:30 WIB
Apocalyptic scenery with ruins of a city
Ilustrasi hari kiamat. (Foto: Getty Images/iStockphoto/mppriv)
Jakarta -

Kemunculan Ya'juj dan Ma'juj disebut sebagai salah satu tanda kedatangan hari kiamat. Saat ini, keberadaan Ya'juj dan Ma'juj diyakini terlindungi dengan dinding pemisah dari besi yang dibuat oleh Raja Dzul Qarnain dan bala tentaranya.

Sheikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni dalam buku Kisah-kisah dalam Al-Qur'an berpendapat, sudah dipastikan Ya'juj dan Ma'juj masih berada di balik dinding tersebut. Namun, Allah SWT sengaja menyembunyikan keberadaan dinding tersebut dari pandangan manusia hingga waktunya tiba.

Keterangan ini juga diperkuat dari ayat Al-Qur'an dalam surah Al Maidah ayat 26. Ayat tersebut menjelaskan, kekuasaan-Nya bahkan menjadikan Bani Israil yang berada di Padang Tih selama empat puluh tahun, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

قَالَ فَاِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ اَرْبَعِيْنَ سَنَةً ۚيَتِيْهُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ

Artinya: (Allah) berfirman, "(Jika demikian), sesungguhnya (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun. (Selama itu) mereka akan mengembara kebingungan di bumi. Maka, janganlah engkau (Musa) bersedih atas (nasib) kaum yang fasik itu.

ADVERTISEMENT

Sementara, Sheikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni menambahkan, setiap harinya manusia selalu menemukan hal-hal baru dari peninggalan terdahulu yang tertutupi oleh tanah dan pasir. Hal ini juga memberikan keyakinan serupa bahwa ada kemungkinan dinding pemisah Ya'juj dan Ma'juj masih tertutupi oleh pasir dan tanah.

Mulanya dikisahkan, Ya'juj dan Ma'juj menyerang daerah yang terletak di antara dua gunung sama tinggi bernama Bain As-Saddain. Di antara kedua gunung tersebut, Ya'juj dan Ma'juj merampok dan merusak segala sesuatu yang ditemuinya hingga membuat kaum Ma'adin dari Bain As-Saddain diliputi ketakutan.

Ketakutan itu perlahan berganti menjadi harapan seiring dengan kemunculan seorang raja yang adil bernama Dzul Qarnain. Kaum yang menjadi korban perusakan Ya'juj dan Ma'juj sampai memohon dan menawarkan harta benda mereka padanya untuk mengurung Ya'juj dan Ma'juj sebagai pemisah.

Keterangan ini terabadikan dalam surah Al Kahfi ayat 94,

قَالُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰٓى اَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا

Artinya: Mereka berkata, "Wahai Dzul Qarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj adalah (bangsa) pembuat kerusakan di bumi, bolehkah kami memberimu imbalan agar engkau membuatkan tembok penghalang antara kami dan mereka."

Dzul Qarnain pun meminta bala bantuan pada mereka untuk membuat dinding pemisah dengan Ya'juj dan Ma'juj. Bangunan tersebut terbuat dari besi, dinding dan tiangnya terbuat dari besi serta tembaga yang digunakan sebagai pengganti bata, tanah atau sejenis semen pada zaman itu.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Kahfi ayat 96-97,

(96) اٰتُوْنِيْ زُبَرَ الْحَدِيْدِۗ حَتّٰىٓ اِذَا سَاوٰى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوْا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَعَلَهٗ نَارًاۙ قَالَ اٰتُوْنِيْٓ اُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا

(97) فَمَا اسْطَاعُوْٓا اَنْ يَّظْهَرُوْهُ وَمَا اسْتَطَاعُوْا لَهٗ نَقْبًا

Artinya: Berilah aku potongan-potongan besi." Hingga ketika (potongan besi) itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Dzul Qarnain) berkata, "Tiuplah (api itu)." Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu)." Maka, mereka (Ya'juj dan Ma'juj) tidak mampu mendakinya dan tidak mampu (pula) melubanginya.

Potongan-potongan besi disusun bertumpuk satu sama lainnya di atas pondasi sehingga besi itu pun menyatu dengan dua gunung di antaranya. Setelahnya, Dzul Qarnain juga mengaliri tembaga yang mendidih di atas besi.

Keberadaan besi dan tembaga tersebut membuat dinding bangunannya menjadi licin sehingga tidak ada seorang pun yang sanggup mendaki atau mencapai puncaknya. Tembok tersebut diyakini kekuatannya untuk menahan Ya'juj dan Ma'juj atas kuasa Allah SWT hingga waktunya tiba Dia membuka dinding pemisah tersebut.

Allah SWT berfirman surah Al Kahfi ayat 98,

قَالَ هٰذَا رَحْمَةٌ مِّنْ رَّبِّيْۚ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ رَبِّيْ جَعَلَهٗ دَكَّاۤءَۚ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّيْ حَقًّا ۗ

Artinya: Dia (Dzul Qarnain) berkata, "(Tembok) ini adalah rahmat dari Tuhanku. Apabila janji Tuhanku telah tiba, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Janji Tuhanku itu benar."




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads