Ibu merupakan wanita yang memiliki derajat tinggi di sisi Allah SWT. Beberapa kisah ibu juga diabadikan dalam Al-Qur'an. Bahkan satu di antaranya menjadi nama sebuah surah.
Tingginya derajat seorang ibu dijelaskan Rasulullah SAW saat menjawab pertanyaan seseorang tentang kepada siapa ia harus berbakti. Hadits ini diriwayatkan Abu Hurairah RA, ia mengatakan,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?" Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, "Ibumu!" Dan orang tersebut kembali bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, "Ibumu!" Orang tersebut bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab, "Ibumu." Orang tersebut bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi," Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Kemudian ayahmu." (HR Bukhari dan Muslim)
Sosok perjuangan ibu disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur'an, tepatnya pada ayat-ayat tentang berbakti kepada orang tua. Salah satunya dalam surah Luqman ayat 14, Allah SWT berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ ١٤
Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu." Hanya kepada-Ku (kamu) kembali."
Menurut Tafsir Ibnu Katsir yang diterjemahkan M. Abdul Ghoffar, ayat tersebut menjelaskan tentang penderitaan ibu dalam mengandung anak. Allah SWT juga menyebutkan jerih payah ibu dan penderitaanya dalam mendidik dan mengasuh anaknya melalui firman-Nya,
وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاثُونَ شَهْرًا
Artinya: "Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan." (QS Al-Ahqaf: 15)
Ada beberapa sosok ibu yang kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an. Para ibu ini hidup pada zaman nabi terdahulu. Berikut di antaranya.
1. Hawa
Hawa adalah istri Nabi Adam AS. Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiyaa yang diterjemahkan Umar Mujtahid menceritakan kisah penciptaan Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam AS. Kisah ini bersandar pada firman Allah SWT dalam surah An Nisa ayat 1,
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ١
Artinya: "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."
Nama Hawa tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an. Namun, nama ini muncul dari penafsiran para ahli tafsir dengan bersandar pada riwayat yang ada.
2. Sarah
Sosok ibu yang kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an selanjutnya adalah istri Nabi Ibrahim AS yang bernama Sarah--menurut para ulama tafsir. Sarah dan Nabi Ibrahim AS tak kunjung memiliki keturunan. Hingga suatu ketika Allah SWT memberi kabar akan lahirnya seorang bayi bernama Ishaq (Nab Ishaq AS). Allah SWT berfirman,
وَامْرَاَتُهٗ قَاۤىِٕمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنٰهَا بِاِسْحٰقَۙ وَمِنْ وَّرَاۤءِ اِسْحٰقَ يَعْقُوْبَ ٧١
Artinya: "Istrinya berdiri, lalu tersenyum. Kemudian, Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah Ishaq (akan lahir) Ya'qub (putra Ishaq)." (QS Hud: 71)
قَالَتْ يٰوَيْلَتٰىٓ ءَاَلِدُ وَاَنَا۠ عَجُوْزٌ وَّهٰذَا بَعْلِيْ شَيْخًا ۗاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيْبٌ ٧٢
Artinya: Dia (istrinya) berkata, "Sungguh mengherankan! Mungkinkah aku akan melahirkan (anak) padahal aku sudah tua dan suamiku ini sudah renta? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang ajaib." (QS Hud: 72)
Ibnu Katsir turut menceritakan kisah Sarah dalam kitabnya, Qashash al-Anbiyaa.
3. Hajar
Hajar adalah istri Nabi Ibrahim AS yang melahirkan Nabi Ismail AS. Al-Qur'an tidak menyebut nama Hajar secara eksplisit. Namun, para ahli tafsir menyebut nama Hajar saat menafsirkan firman Allah SWT dalam surah Ibrahim ayat 37.
رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ ٣٧
Artinya: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur."
Perjuangan ibunda Nabi Ismail AS ini disebut sangat berat. Sebab, ia harus bertahan hidup seorang diri di Makkah yang saat itu sangat gersang dan tak berpenghuni. Ujian ini bertambah tatkala Nabi Ismail AS lahir. Hajar berlari mondar-mandir dari Bukit Safa ke Marwah dan sebaliknya untuk mencari air minum.
4. Asiyah
Asiyah adalah istri Firaun era Nabi Musa AS. Ia memiliki hati yang tulus meski suaminya ingkar kepada Allah SWT.
Asiyah merupakan ibu angkat Nabi Musa AS. Kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an surah Al Qashash ayat 9. Allah SWT berfirman,
وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ٩
Artinya: "Istri Firʻaun berkata (kepadanya), "(Anak ini) adalah penyejuk hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya. Mudah-mudahan dia memberi manfaat bagi kita atau kita mengambilnya sebagai anak." Mereka tidak menyadari (bahwa anak itulah, Musa, yang kelak menjadi sebab kebinasaan mereka)."
Para ahli tafsir menyebut istri Firaun yang dimaksud dalam ayat tersebut bernama Asiyah.
5. Maryam
Maryam adalah sosok ibu yang nama dan kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an. Nama Maryam menjadi nama surah ke-19 dalam urutan mushaf Al-Qur'an.
Dijelaskan dalam Qashash al-Anbiyaa karangan Ibnu Katsir, Maryam adalah keturunan Dawud. Namanya dikenal dengan Maryam binti Imran. Ia berada di bawah asuhan Nabi Zakaria AS.
Maryam adalah sosok wanita paling mulia. Dialah ibu yang melahirkan Nabi Isa AS. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 42,
وَاِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفٰىكِ عَلٰى نِسَاۤءِ الْعٰلَمِيْنَ ٤٢
Artinya: "(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, "Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas seluruh perempuan di semesta alam (pada masa itu)."
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza