Alasan Rasulullah Sebut Ibu hingga 3 Kali dalam Sabdanya

Alasan Rasulullah Sebut Ibu hingga 3 Kali dalam Sabdanya

Rahma Harbani - detikHikmah
Jumat, 22 Des 2023 11:00 WIB
mother and kid reading quran together at home
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto)
Jakarta -

Rasulullah SAW mengulang jawabannya hingga tiga kali yakni, ibu saat ditanya oleh seseorang tentang siapa sosok yang paling utama dan berhak untuk diperlakukan dengan baik. Hal ini terabadikan dalam hadits yang dinarasikan Abu Hurairah RA.

Berikut bunyi haditsnya,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?" Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, "Ibumu!" Dan orang tersebut kembali bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, "Ibumu!" Orang tersebut bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab, "Ibumu." Orang tersebut bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi," Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Kemudian ayahmu." (HR Bukhari dan Muslim)

Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan, alasan Rasulullah SAW menyebut ibu sampai tiga kali dalam hadits di atas menunjukkan kecintaan dan kasih sayang kepada seorang ibu harus tiga kali lipat dibandingkan pada seorang ayah. Menurut tafsirnya, hal itu sebanding dengan tiga kesulitan yang dialami seorang ibu selama mengandung anaknya.

ADVERTISEMENT

"Kesulitan di masa kehamilan, ketika melahirkan, serta kesulitan saat menyusui dan merawat anaknya. Hal itu hanya dialami seorang ibu, tidak seorang ayah," tulis Imam Al-Qurthubi yang diterjemahkan Nurul Asmayani dalam buku Perempuan Bertanya, Fikih Menjawab.

Berkenaan dengan hal ini, dalam hadits riwayat lain juga mengusung redaksi serupa tentang besaran bakti kepada ibu. Rasulullah SAW bersabda,

نَّ اللَّهَ يوصيكم بأمَّهاتِكُم ثلاثًا، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بآبائِكُم، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بالأقرَبِ فالأقرَبِ

Artinya: "Sesungguhnya Allah berwasiat tiga kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat." (HR Ibnu Majah)

Hal ini juga ditegaskan dalam firman Allah SWT melalui surah Al Ahqaf ayat 15 yang menunjukkan kekhususan untuk berbuat baik pada ibunya. Menurut Tafsir Kemenag, hal ini karena perjuangan dan penderitaan seorang ibu lebih besar dibanding ayahnya saat melahirkan anak.

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ١٥

Artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

Pada dasarnya, dalil-dalil di atas menunjukkan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, meski ada kekhususan tersendiri untuk ibu baik ketika masih hidup maupun telah meninggal dunia. Meski demikian, berbuat baik pada keduanya artinya merujuk pada semua perbuatan baik sesuai dengan ajaran agama.

Tafsir tersebut mencontohkan hal itu dapat dilakukan dengan menghormatinya, memelihara, dan memberi nafkah apabila orang tua sudah tidak mempunyai penghasilan lagi. Sementara itu, apabila kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, amalan baik yang bisa dilakukan anak dengan senantiasa mendoakan keduanya agar mendapat ampunan Allah SWT.




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads