Gunung adalah salah satu ciptaan Allah SWT. Sama dengan ciptaan Allah lainnya, gunung hadir dengan fungsi sebagai penyeimbang dan penahan bumi tempat manusia tinggal tidak berguncang.
Hal ini tercantum dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 15 sebagai berikut:
وَأَلْقَىٰ فِى ٱلْأَرْضِ رَوَٰسِىَ أَن تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَٰرًا وَسُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya: Dan Dia menjadikan gunung-gunung menancap kokoh di bumi, sehingga bumi tidak bergoncang bersama kamu. Dia juga menciptakan sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapatkan petunjuk.
Dikatakan dalam Tafsir Kementerian Agama, secara tidak langsung Allah memberikan nikmat yang didapat manusia lewat gunung. Gunung-gunung ini hadir agar bumi tetap stabil, dan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya dapat hidup tenang.
Ada beberapa nama gunung yang jelas disebutkan di dalam Al-Qur'an. Mengutip berbagai sumber, berikut nama-namanya:
1. Gunung Pelangi
Mengutip detiktravel, Gunung Pelangi berada di area Taman Nasional Zhangye-Danxia Geological Park, China. Dinamakan gunung Pelangi karena gunung ini memiliki spektrum warna seperti pelangi, merah, putih, kuning, hingga biru.
Kuasa Allah memang tak terbatas dan ditunjukkan dengan gunung Pelangi. Gunung ini pun disebutkan dalam Al-Qur'an surat Fatir ayat 27 sebagai berikut:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ ثَمَرَٰتٍ مُّخْتَلِفًا أَلْوَٰنُهَا ۚ وَمِنَ ٱلْجِبَالِ جُدَدٌۢ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ
Artinya: Tidakkah kamu melihat bahwa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu dengan hujan itu, Kami tumbuhkan buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Di antara gunung-gunung, terdapat garis-garis putih dan merah yang memiliki beragam warna, dan ada juga yang berwarna hitam pekat.
Jika merujuk pada surat Al-Fatir, ciri-ciri yang disebutkan mirip dengan penampakan dari gunung Pelangi, China. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Bunyamin Muhammad Yapid (39), pemilik Travel An Nur Maarif Makassar saat berbincang dengan detikTravel.
"1.400 tahun yang lalu, Al Quran menceritakan di dalam Surat Al Fathir 27, yang artinya kurang lebih seperti ini, Wa Minal Jibali Judud: di antara gunung-gunung yang Allah ciptakan ada yang bergaris. Garisnya apa? Bidun Wa Khamr, garis putih dan garis merah. Mukhtalifun Al Wanuhu, bukan hanya garis putih dan garis merah saja, akan tetapi berbagai macam warna. Kalau dibahasakan bahasa kita, bahasa Indonesia, kita katakan pelangi," jelas Bunyamin ketika mengunjungi wisata itu pada awal Mei 2018, bersama rombongan Halal Tour HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji).
"Kemudian di sambungan ayat itu, yang anehnya adalah kalau pelangi tidak ada hitamnya, tapi di ayat ini ada diterangkan 'Wa Gharabi Busud', bahkan ada yang hitam pekat. Nah, inilah mukjizat Al Quran yang beribu tahun lalu Allah sudah ungkapkan, yang diturunkan melalui perantara Jibril ke Muhammad SAW, tapi baru tahun 2010 kemarin ditetapkan oleh UNESCO bahwa inilah Situs Warisan Dunia," beber alumni Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, itu.
Wallahu'alam.
2. Gunung Sinai
Nama bukit Tursina atau Gunung Sinai disebutkan beberapa kali di dalam Al-Qur'an. Salah satunya pada surat At-Tin ayat 2 yang berbunyi:
وَطُورِ سِينِينَ
Artinya: Dan demi bukit Sinai.
Bukit Tursina juga disebutkan dalam surat Al-Qashash ayat 46, sebagai tempat turunnya peringatan pada Nabi Musa AS untuk disampaikan ke kaumnya.
وَمَا كُنتَ بِجَانِبِ ٱلطُّورِ إِذْ نَادَيْنَا وَلَٰكِن رَّحْمَةً مِّن رَّبِّكَ لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّآ أَتَىٰهُم مِّن نَّذِيرٍ مِّن قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Artinya: "Dan tiadalah kamu berada di dekat gunung Sinai ketika Kami menyeru (Musa), tetapi (Kami beritahukan itu kepadamu) sebagai rahmat dari Tuhanmu, supaya kamu memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang sekali-kali belum datang kepada mereka pemberi peringatan sebelum kamu agar mereka ingat."
Mengutip buku Fi Zhilal Al-Qur'an oleh Sayyid Quthb menjelaskan, Bukit Tursina atau Gunung Sinai adalah tempat yang sangat penting bagi Nabi Musa AS. Sebab tempat ini menjadi lokasi terjadinya dialog antara Nabi Musa dengan Allah SWT.
3. Gunung Judi
Nama gunung yang tercantum dalam Al-Qur'an selanjutnya adalah gunung Judi. Di dalam kitab Tafsir Ilmu Mengenal Ayat-Ayat Sains dalam Al-Qur'an mengatakan, Al-Qur'an tidak secara spesifik menjelaskan letak pemukiman kaum Nabi Nuh.
Namun, menurut penjelasan Maulana Yusuf Ali dalam bukunya Tafsir Al-Qur'an, bukit atau gunung Judi terletak di wilayah yang mencakup distrik Bohtan di Turki, dekat perbatasan negara-negara Turki, Irak, dan Suriah saat ini. Dataran tinggi dari rangkaian pegunungan Ararat yang besar mendominasi wilayah ini.
Adapun di dalam Al-Qur'an surat Hud ayat 44 hanya menyebutkan lokasi mendaratnya bahtera Nabi Nuh yaitu gunung Judi. Difirmankan,
وَقِيْلَ يٰٓاَرْضُ ابْلَعِيْ مَاۤءَكِ وَيٰسَمَاۤءُ اَقْلِعِيْ وَغِيْضَ الْمَاۤءُ وَقُضِيَ الْاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُوْدِيِّ وَقِيْلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Artinya: Dan difirmankan, "Wahai bumi! Telanlah airmu, wahai langit (hujan!), berhentilah." Kemudian air pun surut, perintah pun selesai, dan kapal itu berlabuh di atas gunung Judi. Lalu dikatakan, "Binasalah orang-orang yang zalim."
4. Gunung Qaf
Gunung Qaf adalah gunung yang keindahannya disebutkan dalam Al-Qur'an surat Qaf ayat 10 dan 11. Ayat ini menyebutkan bahwa gunung Qaf adalah tempat yang dikelilingi oleh laut dan bahwa di atasnya adalah pintu gerbang menuju neraka' atau surga.
وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَهَا طَلْعٌ نَضِيدٌ ﴿ ١٠﴾ رِزْقًا لِلْعِبَادِ ۖ وَأَحْيَيْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ الْخُرُوجُ ﴿ ١١﴾
Artinya: dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.
Dari semua gunung yang ada di dunia, gunung Qaf masih menjadi gunung yang amat misterius. Belum terungkap baik di mana letaknya dan juga bagaimana bentuknya.
5. Gunung Kaum Tsamud
Kisah kau Tsamud dan Nabi Saleh AS tercantum di dalam Al-Qur'an. Saksi bisu dari kisah ini adalah gunung-gunung yang dipahat menjadi rumah di Lembah Hijr.
Pada masa itu, Nabi Saleh AS diutus kepada kaum Tsamud agar mau menyembah Allah SWT. Kau ini mendirikan istana dan memahat gunung-gunung untuk dijadikan rumah mereka.
Namun, karena tidak percaya kepada Allah SWT, kaum Tsamud ditimpa gempa dan menjadi mayat-mayat bergelimpangan di tempat tinggal mereka. Berkenaan dengan peristiwa ini, termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 74:
وَاذْكُرُوْٓا اِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاۤءَ مِنْۢ بَعْدِ عَادٍ وَّبَوَّاَكُمْ فِى الْاَرْضِ تَتَّخِذُوْنَ مِنْ سُهُوْلِهَا قُصُوْرًا وَّتَنْحِتُوْنَ الْجِبَالَ بُيُوْتًاۚ فَاذْكُرُوْٓا اٰلَاۤءَ اللّٰهِ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ
Artinya: Ingatlah ketika Allah menjadikan kalian sebagai pengganti-pengganti sesudah kaum 'Ad dan memberikan tempat bagi kalian di bumi. Kalian mendirikan bangunan-bangunan megah di dataran rendahnya dan memahat gunung-gunungnya menjadi rumah. Oleh karena itu, renungkanlah nikmat-nikmat Allah dan hindarilah melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.
Simak Video "Video: Hukum Membaca Al-Qur'an saat Haid Menurut Ilmu Fiqih"
(hnh/lus)